JAKARTA, SUARAKALTIM.com – Dai kondang, Ustadz Abdul Somad buka suara terkait istilah hizbullah dan hizbusysyaithan yang akhir-akhir ini jadi bahan perbincangan di masyarakat. Menurutnya, tak ada yang abu-abu di antara keduanya.
Istilah hizbullah dan hizbusysyaithan ramai dibicarakan setelah dilontarkan oleh mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais. Pernyataan tersebut dilontarkannya saat menyampaikan tausiyah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/04/2018), dan memicu perdebatan di masyarakat.
Ustadz Abdul Somad turut mengomentari polemik terkait istilah tersebut. “Penggunaan istilah hizbullah dan hizbusysyaithan bukan istilah baru. Ini sudah lama, sejak zaman Nabi Muhammad,” katanya kepada awak media di arena Islamic Book Fair (IBF) 2018 Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta pada Kamis (19/04/2018).
Untuk menggambarkan kedua kelompok tersebut, UStadz Somad menyebut Perang Ahzab yang terjadi di zaman Nabi Muhammad SAW. Ia menjelaskan, disebut perang ahzab karena saat itu ada kelompok munafik, musyrikin, dan Yahudi yang bergabung dan memerangi Rasulullah.
Dai lulusan Al Azhar Kairo Mesir itu mengatakan orang yang ingkar, melawan agama Allah, melawan kebenaran disebut dengan hizbusysyaithan. Sedangkan kelompok yang menolong agama Allah disebut hizbullah.
“Ketika kita menolong agama Allah menegakkan hukum halal-haram, menegakkan kebenaran maka itu hizbullah. Karena hanya ada dua saja, yang haq dan bathil. Tidak ada abu-abu,” tandasnya.
sk-004/taufiq Ishaq/kiblat.net