Andi menyebut calon presiden nomor urut 02 itu bakal berupaya mencari solusi untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM terkait penculikan aktivis.
Andi membeberkan hal itu untuk menanggapi pernyataan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar. Sebelumnya, Agum mempertanyakan sikap Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019.
Andi Arief. (Detikcom/Usman Hadi)
|
Padahal, kata Agum, dulu SBY termasuk dalam 7 anggota Dewan Kehormatan Perwira yang menandatangani pemecatan Prabowo dari ABRI.
Menanggapi Agum, Andi mengungkit konstelasi politik pada Pilpres 2009 lalu. Kala itu, kata Andi, SBY tidak mempersoalkan Megawati yang berpasangan dengan Prabowo. Andi mengatakan SBY tidak menganggap ada yang salah dengan hal itu.
“Demikian juga di 2019 ini. Pak Agum dan sejumlah jenderal senior, aktivis HAM dan pers tidak permasalahkan Pak Prabowo mendampingi capres Megawati. Inkonsistensi?” ujar Andi.
Sebelumnya, Agum Gumelar mempertanyakan SBY selaku ketua umum partai Demokrat yang memutuskan untuk mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Agum mengatakan dulu SBY adalah anggota DKP yang setuju dan turut menandatangani pemecatan Prabowo dari ABRI akibat kasus penculikan aktivis.
Andi Arief sendiri adalah eks aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) era 1990-an. Dia menjabat sebagai ketua Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID), organisasi sayap PRD.
Andi sempat diculik oleh aparat. Dia dijemput di kediamannya di Lampung. Mujur, Andi dibebaskan. Nasibnya tidak seperti belasan aktivis lain yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya. cnnindonesia