Bos Obor Rakyat, Tabloid yang “Mengkritik” Jokowi Masuk Penjara Lagi, Karena Terbitkan Obor Rakyat Reborn Sebelum Pemilu

 
Undangan Launching/Net
 
JAKARTA, suarakaltim.comPemimpin Redaksi Obor Rakyat Setiyardi Budiono akhirnya kembali mendekam dalam penjara. Sebelumnya, Setiyardi diultimatum petugas Lapas untuk tidak menerbitkan Obor Rakyat sebelum Pemilu April 2019. Meski tak bisa hadir, Setiyardi mengatakan acara launching Obor Rakyat reborn akan tetap dilangsungkan besok di Gedung Joang. 
 
“Hari ini saya kembali masuk LP Cipinang. Pemerintah membatalkan cuti bersyarat saya,” demikian status Setiyardi di akun Facebooknya, Kamis (7/3). 

Setiyardi menceritakan status tersebut dibuatnya dalam perjalanan masuk LP Cipinang. Setelah menulis status tersebut dia tidak bisa mengakses Facebook lagi.

Dua hari lalu, Selasa (5/3), Setiyardi didatangi pejabat Balai Pemasyarakatan yang mengawasinya selama berstatus bebas bersyarat di rumahnya. Atas perintah atasan, petugas itu meminta Setyardi menerbitkan Obor Rakyat setelah 8 Mei 2019 atau setelah Pemilu, jika tidak ingin bebas bersyaratnya dicabut.

Nama Setiyardi sempat jadi sorotan pada 2014 lalu. Dia dilaporkan bersama Darmawan, redaktur Obor Rakyat, atas tuduhan penghinaan dan fitnah terhadap Jokowi melalui tulisan di Obor Rakyat. Keduanya lantas dijatuhi hukuman pidana delapan bulan penjara. Pada awal Januari 2019 keduanya menerima bebas bersyarat. 

Meski tak bisa hadir, Setiyardi mengatakan acara launching Obor Rakyat reborn akan tetap dilangsungkan besok di Gedung Joang. 

 
Insya Allah besok acara peluncuran Obor Rakyat tetap bisa berjalan. Saya berharap Obor ini terus menyala. Insya Allah redaksi akan terus bekerja, menerangi akal sehat kita semua,” tulis Setyardi lagi.

Di grup-grup Whatsapp beredar undangan launching Obor Rakyat reborn. Dalam undangan nampak halaman muka Obor Rakyat yang siap beredar, antara lain berjudul “Habib Rizieq: Rezim Zalim Harus Tumbang” dan “Udang Di Balik Investasi Freeport”.RMOL