JAKARTA, suarakaltim.com– Janji Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang akan menggaji pengangguran dinilai tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sangat tidak rasional dan hanya tipu muslihat untuk tujuan mendulang suara di Pilpres.
“Itu hanya tricky. Mohon maaf, itu hanya tricky elektoral, akrobat elektoral,” kata Koordinator Jurubiacara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak di Media Center BPN, Jakarta, Rabu (6/3).
Dahnil menyebut janji Jokoi memberikan tunjangan kepada pengangguran cenderung pembodohan. Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah ini bahkan menantang Jokowi untuk menyebutkan berapa tunjangan yang diterima para pengangguran melalui Kartu Pra Kerja yang dijanjikan Jokowi.
“Coba berani nggak nyebut berapa mau dikasih ke pengangguran nominalnya? Dari kemarin saya tantangin, berapa yang mau dikasih?” ucapnya.
Dahnil mengatakan kebijakan memberkan tunjangan kepada pengangguran tidak mungkin diterapkan dalam kondisi sekarang mengingat keuangan negara sedang terpuruk.
“Misal kita hitung Rp 1 juta saja, kalau kita punya 7 juta pengangguran berarti ada Rp 7 triliun dalam satu bulan. Dikali 12 bulan berarti perlu Rp 80-an triliun dalam setahun. Nah itu dari mana uangnya?” demikian kata Dahnil. [rmol]
BACA JUGA :
- HMI Tolak Jokowi Ke Palembang, Tak Ingin Polisi Terlibat Politik Praktis
- Jokowi Sok Mau Gaji Pengangguran, Rumah Korban Gempa Aja Gak Dibangun-Bangun
- Tanpa Jokowi, Opening Piala Presiden 2019 Tetap Meriah dengan Aksi Bobotoh
- Jokowi: Yang Berani Ganti Pancasila Akan Berhadapan dengan Pemuda Pancasila
- Mantan Ketua GP Ansor Jatim: NU Lumpuh Gara-gara Jokowi!