JAKARTA – Direktur Study Tenaga Listrik dan Energi UI, Prof. Iwa Garniwa Mulyana menanggapi statement Capres 01 Prabowo Subianto akan menurunkan tarif harga listrik, jika nanti dirinya menang menjadi Presiden.
Menurut Garniwa, menurunkan tarif harga listrik itu sangat bisa dilakukan. Mengingat sudah banyak ketersediaan faktor-faktor produksi yang saat ini dimiliki indonesia. Diantaranya adalah batubara.
Garniwa menambahkan, betapa kayanya sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, apalagi cuma sekedar faktor tenaga pembangkit listrik.
“Menurunkannya sangat dimungkinkan, saat ini listrik paling besar menggunakan bahan baku batubara, sehingga Biaya Pokok Produksi (BPP) banyak ditentukan oleh harga batu bara,” ujar Garniwa dilansir dari TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id) di Jakarta, Jumat (22/2/2019).
Namun Garniwa menyesalkan beberapa kebijakan pemerintah yang terkesan sudah tidak pro rakyat, melainkan lebih mementingkan kebutuhan para pemangku kepentingan, yang membiarkan harga DMO batu bara menuruti kemauan asing. Sehingga harga DMO tersebut bisa memengaruhi harga listrik tanah air.
Guru besar FTUI itu berharap, pemerintah mampu berpikir sehat untuk benar-benar membantu Indonesia. Dengan menentukan kebijakan dengan serius demi kepentingan Negara.
“Andai kebijakan DMO batu bara dalam Negeri dilakukan oleh pemerintah dengan mementingkan kebutuhan dalam Negeri. Dan dengan harga yang ditentukan untuk kepentingan negara, maka otomatis BPP akan turun dan tarif listrik akan turun,” tutur Prof. Iwa Garniwa Mulyana, Direktur Study Tenaga Listrik dan Energi UI mengenai janji Prabowo menurunkan tarif listrik. (TIMESIndonesia)