KASUS penusukan mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) tahun 2010 silam sempat menjadi perbincangan yang hangat.
Korban yang bernama Listia Magdalena hampir tewas ditusuk oleh temannya sendiri.
Tak tanggung-tanggung Listia atau yang akrab dikenal sebagai Paopao LDP menerima 17 kali tusukan dari teman kuliahnya, Maisy Nathania.
Baru-baru ini, Pao-pao kembali menceritakan kisah pilu yang dilaminya 9 tahun silam.
Melalui kanal YouTube Rico Huang yang dipublikasikan pada Selasa (19/2/2019), Paopao menceritakan kisahnya.
Pendiri kanal YouTube Last Day Production ini rupanya tak memiliki kesedihan mendalam.
Ia cukup mengambil hikmah dari apa yang ia alami kala itu.
Pao-pao mengaku jika ia tak akan menjadi seorang YouTuber seperti saat ini jika tak ditusuk 17 kali.
“Bener-bener tahun 2010,” cerita Paopao.
“Ini lucu nih kalo nggak ada 17 tusukan ini mungkin nggak akan ada LDP, jadi aku ketemu Guntur itu angkatan setelah aku, jadi aku mundur satu angkatan.”
Kejadian sendiri bermula kala ia masih duduk di bangku kuliah semester awal.
Kala itu salah satu teman sekelasnya mencoba untuk numpang dikendaraan Paopao.
“Kronologinya sendiri kebetulan aku kuliah di UPH.”
“Baru semester awal, aku semester satu atau semester dua temen juga nggak deket banget gitu, kayak baru ketemu sering satu kelas bareng, meski nggak deket-deket banget.”
“Ya namanya temen dia bilang katanya mau numpang ke Puri Indah kebetulan dia tahu rumah aku sekitar sana, dia bilang mau ke mal Puri deh, oh yaudah gitu,” ungkapnya.
Sepanjang perjalanan, Paopao menceritakan jika diantara keduanya tak ada obrolan serius.
Ia dan sang teman pun tak mendiskusikan sesuatu yang memicu perdebatan.
“Ngga ada firasat apapun, selama perjalanan kita ngga ngobrol apapun loh, nggak ada berantem, ngga ada hard felling.”
“Pas sampai di depan gerbang mal Puri Indah, dia minta turunin, disitu sebelum gue injak rem langsung di tusuk-tusuk gitu,” katanya.
Rupanya sang teman memang memiliki gangguan kejiwaan. Hal tersebut terbukti kala ia tersenyum usai menusuk Paopao.
“Gue kira kan dia mau ambil mobil atau gimana, tapi pas di psikolog bilang dia itu ada yang aneh soalnya abis nusuk-nusuk gitu dia malah senyum-senyum.”
“Usut punya usut dia cemburu, dia takut aku ngerebut temen sepermainannya dia,” imbuhnya.
Meski menerima 17 kali tusukan, Popao mengaku tak pernah terfikirkan akan mati kala itu.
Ia justru terpikir tentang biaya yang akan ia bayar nantinya di rumah sakit.
“Pas ditusuk gue nggak pikir bakal mati, gue mikir bakal biaya mahal nih,” ujarnya.
Setelah kejadian itu, Paopao pun merasakan banyak kasih sayang dari orang sekitar. Ia mengaku banyak orang yang peduli dengan dirinya.
Hal itulah yang membuat wanita berambut panjang itu merasa tetap percaya diri untuk bangkit.
“Yang jenguk juga banyak banget, jadi nggak ada felling down gitu,” ungkapnya.
Meski mengalami kejadian nahas tersebut, Paopao mengaku tak memiliki trauma sedikit pun. Bahkan kondisinya kala itu dapat pulih dengan cepat.
“Orang kan takut aku trauma atau apa, sampai didatengin psikiater terus dibilang nih anaknya nggak kenapa-kenapa,”
“Paru-paru bocor, limpa juga bocor, tapi bisa pulih dengan cepet banget, dokter juga sampe heran, cuma 2 mingguan kayaknya,” paparnya.
Paopao sendiri menganggap hal tersebut seabagai mukjizat dari Tuhan yang tak patut untuk diratapi.
Ia juga cukup bersyukur karena kala kejadian masih d selamatkan oleh seorang supir yang parkir tepat di depannya kala itu.
“Yang aku cuma tahu itu rangkaian mukjizat gitu sih, tiba-tiba ada mobil parkir di depan ku terus dia nolongin aku, mungkin kalo nggak ada dia udah 50 tusukan mungkin ya,” pungkasnya. (Winda Wahdania/gridpop.id