JAKARTA, www.suarakaltim.com – Calon presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang tak berpengalaman dan hanya coba-coba dalam memimpin Indonesia. Adapun pernyataan tersebut, kerap menuai berbagai reaksi dan tanggapan berbagai kalangan.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso, menilai, ucapan Jokowi terkait pentingnya pengalaman memimpin dinilai meremehkan calon presiden Prabowo. Ia meminta Jokowi untuk tidak merasa dirinya paling berpengalaman dalam memimpin negara.
“Seolah-olah hanya mereka yang punya pengalaman. Jangan juga menyepelekan Pak Prabowo kurang pengalaman,” kata Priyo di Jakarta, Minggu (10/2/2019).
Priyo mengatakan, Prabowo malah memiliki kelebihan lantaran tak hanya berkiprah di politik. Prabowo telah mengabdikan hidupnya untuk Indonesia sejak masih aktif di militer. Ia juga menyebut capres jagoannya itu berprestasi selama menjadi tentara.
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya ini mengatakan, Jokowi sebaiknya tidak menihilkan Prabowo soal pengalaman itu.
Menurutnya, pernyataan serupa bisa dikembalikan kepada Jokowi yang dianggap tak berhasil memimpin negara oleh sebagian pihak. “Gimana kalau kami jawab, beliau berpengalaman satu periode sebagai presiden tapi hasil dan prestasinya masih biasa-biasa saja,” ujarnya.
Seharusnya, kata Priyo, Jokowi fokus untuk menjelaskan gagasannya. Karena, masyarakat yang akan menentukan pilihannya. “Uji gagasan-gagasan besar silakan, kemudian masyarakat nanti akan menentukan,” kata Priyo.
Sikapi Biasa Saja
Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan, pernyataan capres Jokowi, hendaknya disikapi biasa saja. Karena, lanjut dia, pernyataan tersebut hanya bersifat ajakan ke masyarakat.
“Biasa aja. Itu kan Pak Jokowi mengajak kita berefleksi, mengajak kita mereview,” ujarnya di Jakarta, Minggu (10/2/2019).
Sementara terkait konteks ajakan untuk memilih pemimpin yang tak berpengalaman itu menjurus ke rivalnya yakni Prabowo, dirinya enggan menjawab. Dirinya hanya menjawab singkat. “Berpengalaman berhasil atau tidak berhasil, kan kita gak tau. Jadi, sikapi ya biasa aja,” ujar dia.
Untuk diketahui, Calon presiden nomor urut 01 Jokowi, meminta agar masyarakat tidak memilih pemimpin yang hanya coba-coba untuk memimpin warga Indonesia.
“Pengalaman seperti itu penting, perlu, dari pengalaman yang saya miliki dari dunia usaha 18 tahun, jadi wali kota, lalu gubernur, sangat beda sekali, mengelola negara besar berarti 514 kabupaten/kota, bukan hal mudah. Jadi jangan sampai 260 juta orang ini kita coba-coba diberikan ke yang belum berpengalaman,” kata Jokowi di saat menerima dukungan dari alumni Universitas Trisakti di Basket Hall kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada Sabtu, kemarin.
Adapun ribuan alumni Universitas Trisaksi menyatakan mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil Presiden RI periode 2019-2024. Jokowi juga mendapat rompi reformasi sebagai juara reformasi.
Pengalaman Gagal
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean, rakyat butuh pemimpin berpengalaman. Namun, lanjut dia, bukan pemimpin berpengalaman gagal.
Bahkan, Ferdinand mengatakan, pengalaman Jokowi tidak seberapa dibanding presiden sebelumnya, yakni, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Betul kita harus memilih pemimpin yang punya pengalaman. Tapi yang berhasil, bukan gagal. Yang berhasil ya tentu Pak SBY yang sekarang di posisi mendukung Prabowo,” ucap Ferdinand di Jakarta, Minggu (10/2/2019).
Ia mencontohkan, kegagalan pemerintahan saat ini ada di bidang ekonomi, seperti lapangan kerja. Salah satu contohnya, banyak orang bergantung pada ojek online, menunjukkan lapangan kerja yang layak di era Jokowi sangatlah terbatas.
Persoalan lapangan kerja, kata Ferdinand, sudah masuk dalam prioritas 100 hari kerja Prabowo-Sandi. Kata dia, kebijakan itu merupakan arahan dari SBY sebagai orang yang berpengalaman memimpin Indonesia.
“Terkait lapangan kerja, kita akan evaluasi kontak kerja sama yang dilakukan Jokowi dengan perusahaan asing yang mengakibatkan serbuan tenaga kerja asing. Harus jadi lapangan kerja untuk anak bangsa,” ucap dia.
Selain itu, Ferdinand menyebut Prabowo-Sandi akan melonggarkan izin usaha dan pajak bagi para pengusaha. Mereka mengklaim dengan pelonggaran ini, akan memudahkan pengusaha dan membuka lapangan kerja.
Lalu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pun akan digalakkan. Mereka akan mengadopsi program One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE) yang dibuat Sandi di Jakarta.
“Langkah besar seratus hari kami akan evaluasi besar-besaran kebijakan Jokowi yang membuat negara terpuruk,” ujar Ketua Bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Demokrat tersebut.
Militer dan Politik
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Habiburokhman, mengatakan, pengalaman Prabowo Subianto di dunia militer tak perlu diragukan lagi. Dan itu, lanjut dia, lebih dari cukup. “Kan, sebagai pimpinan di militer itu jelas pengalaman yang penting sekali,” tandasnya di Jakarta,
Menurut dia, saat ini tidak ada lagi stok calon presiden yang bisa menandingi capres petahana selain Prabowo. “Kalau sekarang dicari yang sudah berpengalaman ya nggak ada stoknya kita selain Pak Prabowo,” ujar dia. (HanTer)
BACA JUGA
Survey CRC: Muslim Banyak Pilih Prabowo-Sandi, Non-Muslim Banyak ke Jokowi
Ini 5 Isu Negatif Jokowi-Ma’ruf di Media Sosial
Merasa Dibohongi Usai Deklarasi Jokowi-Ma’ruf Pesantren di Tasikmalaya Balik Dukung Prabowo-Sandi