SUARAKALTIM.com – Amalan dzikir merupakan amalan yang paling mudah dilakukan. Bisa dilakukan sembari melakukan berbagai aktivitas.
Mengutip Rumaysho.Com, ibadah yang paling mudah dilakukan ini juga ternyata memiliki banyak pahala.
Satu di antaranya jaminan memasuki surga.
Bukan hanya satu, tetapi delapan pintu surga akan dibukakan bagi yang membaca dzikir ini.
Laa ilaha illallah, tiada tuhan selain Allah adalah dzikir yang paling utama.
Dalam dzikir laa ilaha illallah adalah kalimat tauhid yang di dalamnya terdapat makna tasbih, tahmid, takbir.
Bentuk pengagungan kepada Allah SWT.
Dari ‘Itban bin Malik bin ‘Amr bin Al-‘Ajlan Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ . يَبْتَغِى بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ
“Sesungguhnya Allah mengharamkan bagi neraka, bagi siapa yang mengucapkan laa ilaha illallah (tiada sesembahan yang benar disembah selain Allah) yang dengannya mengharap wajah Allah.” (HR. Bukhari, no. 425 dan Muslim, no. 33).
Syaikh ‘Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim Al-Hambali rahimahullah berkata, “Hadits ini menunjukkan hakikat makna laa ilaha illallah. Barangsiapa yang mengucapkan kalimat tersebut dengan mengharap wajah Allah, maka ia harus mengamalkan konsekuensi kalimat tersebut yaitu mentauhidkan Allah dan menjauhi kesyirikan.
Balasannya bisa diperoleh jika terpenuhinya syarat dan terlepasnya halangan.” (Hasyiyah Kitab At-Tauhid, hlm. 28).
Lalu apa keutamaan laa ilaha illallah? Dilansir rumasyo, berikut tiga keutamaan dzikir laa ilaha illallah:
1. Bebas dari neraka
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, suatu saat Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mendengar muadzin mengumandakan azan lantas sampai pada ucapan ‘asyhadu alla ilaha illallah’. Lalu beliau mengatakan,
خَرَجْتَ مِنَ النَّارِ
“Engkau terbebas dari neraka.” (HR. Muslim, no. 382)
2. Mudah masuk surga
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
“Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud, no. 3116 dan Ahmad, 5:247. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan; Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih, namun sanad hadits ini hasan).
3. Masuk surga lewat pintu mana saja
Dari ’Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ’anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ
“Barangsiapa mengucapkan ’saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan (bersaksi) bahwa ’Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba-Nya,
dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari-Nya, dan (bersaksi pula) bahwa surga adalah benar adanya dan neraka pun benar adanya, maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dari delapan pintu surga yang mana saja yang dia kehendaki.” (HR. Muslim, no. 28).
sk-001/banjarmasinpost.co.id