SUARAKALTIM,com- Dzikir adalah ibadah yang dilakukan umat muslim untuk mengingat Allah SWT, dengan menyebut dan memuji nama-nama Allah SWT.
Dzikir merupakan ibadah yang ringan sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Hendaknya lisanmu senantiasa basah dengan dzikir pada Allah.” (HR. Tirmidzi).
Meski begitu, berdzikir mempunyai pahala yang sangat besar di sisi Allah.
Hadits #1441
وَعَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمالِكُمْ ، وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ ، وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ ، وَخَيرٍ لَكُمْ مِنْ إنْفَاقِ الذَّهَبِ والفِضَّةِ ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أعْنَاقَكُمْ ؟ )) قَالَوا : بَلَى ، قَالَ : (( ذِكْرُ الله تَعَالَى )) . رَوَاهُ التِّرمْذِي ، قَالَ الحَاكِمُ أَبُو عَبْدِ الله : (( إِسْنَادُهُ صَحِيْحٌ ))
Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mauhkah kuberitahukan kepada kalian amal yang paling baik dan paling suci menurut Rabb kalian, dan yang paling tinggi derajatnya untuk kalian, juga lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada bertemu dengan musuh kalian lalu kalian menebas batang leher mereka dan mereka membalasnya?”.
Para sahabat berkata, “Tentu mau.” Beliau menjawab, “Dzikir mengingat Allah.” (HR. Tirmidzi. Al-Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih) [HR. Tirmidzi, no. 3377; Ibnu Majah, no. 3790. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Dilansir rumasyo.com, dalam hadits tersebut menunjukkan keutamaan dzikir yang sangat luar biasa, hingga dibandingkan dengan infak emas dan perak.
Namun dzikir yang bagaimana? Dzikir yang dimaksud adalah dzikir yang sempurna lisan, memikirkan dengan hati, dan menghadirkan keagungan Allah SWT.
Dalam hadits juga dijelaskan keutamaan dzikir yang menyamai dengan berjihad di jalan Allah.
Amalan yang bertujuan mengingat Allah SWT, tujuannya lebih mulia daripada wasilah (perantara).
Tidak semua amalan dibalas pahalanya dari kerja keras, bisa saja Allah SWT membalas amalan yang ringan dengan pahala yang besar.
Ibadah ringan, berdzikir ini juga memiliki timbangan yang berat di akhirat, seperti dilansir islampos.com.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Dua kalimat yang disukai oleh Allah SWT, ringan di lidah, namun berat di Mizan (timbangan amal di akhirat) yaitu
‘Subhanallah wabihamdihi subhanallahiladzim’, yang artinya Maha suci Allah dan segala puji untukNya, maha suci Allah yang maha agung’.” (HR. Bukhari).
Dzikir ‘subhanallah wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim’ sudah mengandung bacaan dzikir yang tiga: Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar. Ini semua menunjukkan konsekuensinya yaitu mentauhidkan Allah yang terdapat dalam kandungan kalimat ‘laa ilaha illallah’. sk-001/serambiummah-bpos.co.id