Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta
JAKARTA, SUARAKALTIM.com – Panitia Pelaksana Piala Presiden mengaku akan bertanggung jawab atas kerusakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) akibat ulah suporter di partai final Piala Presiden 2018, Sabtu (17/11).
Partai final yang mempertemukan Persija Jakarta dengan Bali United itu berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Macan Kemayoran. Sayangnya partai final yang berlangsung menarik ternoda oleh aksi tak bertanggung jawab dari para suporter yang menyerbu masuk ke dalam lapangan seusai acara penyerahan piala juara.
Seperti dilansir Detik.com, suporter terlihat memanjat batas tribun penonton di dalam stadion dan bahkan merubuhkan pagar pembatas dengan lapangan sebelum menyerbu masuk ke dalam lapangan sesaat setelah pertandingan final usai.
Dilaporkan pula saat pertandingan masih berjalan, kerumunan suporter diduga The Jakmania juga menjebol pintu 5 SUGBK.
Aksi tak terpuji dari para suporter itu sangat disayangkan mengingat baru sekitar satu bulan stadion kebangaan Indonesia itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Stadion tersebut sebelumnya menjalani proses renovasi selama 16 bulan untuk persiapan ASIAN Games dan menghabiskan biaya Rp 770 miliar.
Terkait kerusakan yang terjadi, Ketua Steering Committee atau Panitia Pelaksana Maruarar Sirait mengaku pihaknya akan bertanggung jawab penuh atas kerusakan itu.
“Kalo ada kerusakan ini tentu panitia harus bertanggung jawab. Saya akan bertanggung jawab kalo ada kerusakan di GBK. Tentu kami sudah sukseskan, tapi kalo ada yang ketangkap merusak ya harus kena sanksi hukum. Tapi tentu kami sebagai panitia harus bertanggung jawab,” kata Maruarar.
“Ini aset negara. Kita bangun dengan APBN. Ini bangunan bersejarah. Dibangun di jaman Bung Karno dan direnovasi di jaman Presiden Jokowi. Kita harus jaga. Jadi, sebagai ketua SC, saya bertanggung jawab untuk menyelesaikannya kalo ada konsekuensi dari kerusakan itu,” tambahnya. sk-010/gilabola.com