“Kinerja pemerintahan Jokowi-JK 4 tahun terakhir ini patut diacungkan jempol, berbagai capaian dirasakan langsung oleh masyarakat mulai dari pencapaian di bidang energi listrik misalnya, sudah mencapai 97,13% dan diharapkan mencapai 100% di pemerintahan saat ini,” ujar Wakil Direktur Kampanye TKN, Daniel Johandilansir dari detik.com, Minggu (17/2/2019).
Di bidang infrastruktur, lanjut Daniel, kinerja para menteri Jokowi siang malam terus dilakukan demi masyarakat. Dia berbicara data-data pembangunan jalan.
“Pembangunan jalan sepanjang 3.432 kilometer, jalan tol sepanjang 947 kilometer, jembatan sepanjang 39,8 kilometer, pembangunan jalan jalur kereta api di Jawa dan luar Jawa, LRT dan MRT sebagai bagian untuk peningkatan mutu pelayanan transportasi masyarakat agar mobilitas semakin mudah,” tutur Daniel.
Selain itu, Daniel membanggakan pembangunan infrastruktur pertanian di era Jokowi. Dia membeberkan produksi-produksi sejumlah komoditi.
“Begitu pula dengan infrastruktur pertanian mulai dari pembangunan sarana dan prasarana untuk meningkatkan produksi, baik padi, jagung, kedelai dan komoditi lainnya salah satunya adalah pemerintah melalui 3 kementerian telah membangun 5.121 embung. Pemerintah juga membangun 860.015 hektare jaringan irigasi, dan jutaan ha irigasi lama yang telah direhabilitasi,” tutur Wasekjen PKB itu.
Wakil Ketua Komisi IV DPR itu juga memerinci pembangunan sejumlah bandara di era Jokowi. Menurutnya, Jokowi menciptakan kemudahan dan memperkuat konektivitas antarwilayah dengan pembangunan sejumlah bandara baru.
“Pembangunan bandara baru hingga 2018 sudah 10 bandara baru, hal ini untuk memperkuat konektivitas antar-wilayah (negara kepulauan). Sudah 19 pelabuhan yang dibangun, hasilnya terjadi peningkatan kapasitas pengangkutan barang dari sebelumnya (2014) hanya 16,7 juta TEUs/th pada tahun 2017 19,7 juta TEUs/th,” ucap Daniel Johan.
“Target berikutnya yang penting adalah dilakukannya pembangunan infrastruktur jalan di desa-desa basis produksi dan peningkatan pendapatan petani melalui hilirisasi, penguatan SDM dan teknologi dalam pengelolaan sumber daya alam oleh kekuatan industri dalam negeri, termasuk sawit sebagai kekuatan energi masa kini dan masa depan bagi Indonesia dan dunia di mana Indonesia adalah kekuatan nomor 1 dunia,” ucap dia.
“Kita juga harus meningkatkan daya saing produk dalam negeri sehingga bernilai tinggi, ekspor produk yang dihasilkan bukan bahan baku namun barang jadi atau paling tidak barang setengah jadi,” katanya.foto facebook/ detik.com