BALIKPAPAN, www.suarakaltim.com– Aksi aliansi mahasiswa Balikpapan dari berbagai organisasi mahasiswa, Senin (11/2) berlangsung ricuh. Dari versi mahasiswa ada sekitar 10 korban, sedangkan dari keterangan aparat dari pihak kepolisian ada pula korban dari Polwan yang terluka.
Dilansir dari tribun Kaltim, ada sekitar 10 korban dari mahasiswa yang dilarikan ke rumah sakit. Kericuhan terjadi ketika mahasiswa memblokir Jalan Jenderal Sudirman. Mahasiswa melakukan aksinya di depan DPRD Balikpapan dan Kantor Pemkot Balikpapan. Sekitar 2 jam mahasiswa menguasai Jalan Jenderal Sudirman arah menuju Lapangan Merdeka. Aparat mengarahkan pengendara jalan jalur kanan. Sempat terjadi kemcetan panjang kendaraan. Aparat mencoba membubarkan. terjadi saling dorong. Puncaknya sekitar pukul 15.30 terjadi kericihan. Sebelum rixuh aparat mencoba berdialog dengan mahasiswa.
Mahasiswa bertemu dengan Ketua DPRD Balikpapan. Namun, kabarnya Ketua DPRD Balikpapan sedang berada di Samarinda. Mahasiswa bertahan dan bertekad menunggu.
Aparat mengingatkan agar mahasiswa tidak menganggu ketertiban umum. Namun tidak mendapat respon. Akhirnya aparat keamanan mengambil langkah represif.
https://www.facebook.com/TribunKaltim.co/videos/605015553272572/?t=7
https://www.facebook.com/TribunKaltim.co/videos/567993143717051/?t=0
https://www.facebook.com/TribunKaltim.co/videos/378975109569089/?t=0
TUNTUTAN MAHASSWA
ADA 6 poin tuntutan mahasiswa dalam unjuk rasa tersebut, di antaranya :
1. Menuntut Polda Kaltim untuk mempercepat proses penyidikan korupsi Rumah Potong Unggas (RPU)
2. Menuntut Polres Balikpapan menuntut Polres Balikpapan menuntut Polres Balikpapan untuk mempercepat proses penyidikan kasus korupsi tempat pemakaman umum
3. Mendesak DPRD kota Balikpapan untuk mengawal kasus korupsi RPU dan TPU
4. Mendesak pemerintah kota Balikpapan untuk menyelesaikan persoalan banjir di kota Balikpapan
5. Menuntut transparansi anggaran penggunaan penanggulangan banjir dari tahun 2014 hingga 2019
6. Mendukung lahan eks puskib dijadikan Taman Kota
Dilansir dari Tribun Kaltim, Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Fitra menyayangkan terjadinya benturan antara mahasiswa dan aparat, Senin (11/2/2019)
“Dari awal adik-adik mahasiwa mengajukan permohonaan. Kami imbau ini adalah aksi damai dan akan kita kawal menyampaikan aspirasi ke dewan, pemkot atau Polri,” kata Kapolres.
Kapolres juga mengungkpkan dari aparat kepolisan juga ada Polwan yang terluka dan mendapat perawatan di rumah sakit.
Menurut Kapolres, pihaknya sudah mengimbau, jangan menganggu aktifitas atau ketertiban masyarakat. Apa yang dilakukan aparat kepolisian sudah sesuai dengan protap kepolisian, lantaran massa dianggap menggangu ketertiban masyarakat.
sumber : tribun Kaltim