Germo Muda Prostitusi Online Bontang Mengaku Baru 2 Bulan, Pelangganya Pekerja Tambang

Barang bukit dari kegiatan prostitusi online di Kota Bontang yang dibongkar kepolisian setempat. (TRIBUNKALTIM/ICHWAL SETIAWAN)

www.suarakaltim.com– Sepasang kekasih Ro (20) dan Na (16) yang berprofesi sebagai germo, yang melibatkan anak di bawah umur–sebutlah Bunga (15) mengaku baru 2 bulan berbisnis.  Pelanggannya di atas 20 an orang.

“Baru dua bulan, kadang sehari bisa sampai 1-2 orang ‘pelanggan’,” kata Ro kepada Tribunkaltim.co dari balik bui Polsek Bontang Selatan.

Para pengguna jasa, menurut Ro dikutip dari tribun kaltim,  umumnya  merupakan karyawan perusahaan swasta dan wiraswasta yang telah berusia dewasa. “Ada karyawan tambang, pernah juga ada pelatih golf,” ujarnya.

Dia menjelaskan, cara menawarkan jasa pemuas birahi ini melalui jejaring sosial miliknya. Akun Mi Chat miliknya dituliskan Booking Order (BO) yang sengaja dipasang di status akun medias sosialnya.

Kemudian, akun ini juga dilengkapi dengan form yang memuat biodata gadis yang dijual pleh Ro dan kekasihnya Na.

“Status akun saya pasangi BO lengkap dengan nomor whatsapp,” katanya.

Para pelanggan yang tertarik, kemudian menghubungi melalui akun Whatsapp miliknya. Setelah bernegosiasi, harga disepakati. Kemudian Ro mencari kamar hotel untuk digunakan penyewa dan gadis yang dijual.

Ada 3 hotel melati yang menjadi langganan untuk digunakan Ro dalam beraksi. Biaya hotel ini sudah jadi satu (include) dengan tarif jasa esek-esek.

“Saya buka juga untuk long time (jasa seksual lebih lama) tapi belum ada yang pernah dapat,” ujarnya.

Mengenai penghasilan, menurut Ro cuup lumayan. Dalam sehari, dari hasil penjualan jasa seksual ini dia bisa mengumpulkan rupiah hingga Rp 1-1,5 juta Sehari bisa sampai 1-2 orang ‘pelanggan’engaja dipasang di status akun medias sosialnya.

Kemudian, akun ini juga dilengkapi dengan form yang memuat biodata gadis yang dijual pleh Ro dan kekasihnya Na.

“Status akun saya pasangi BO lengkap dengan nomor whatsapp,” katanya.

Para pelanggan yang tertarik, kemudian menghubungi melalui akun Whatsapp miliknya. Setelah bernegosiasi, harga disepakati. Kemudian Ro mencari kamar hotel untuk digunakan penyewa dan gadis yang dijual.

Ada 3 hotel melati yang menjadi langganan untuk digunakan Ro dalam beraksi. Biaya hotel ini sudah jadi satu (include) dengan tarif jasa esek-esek.

“Saya buka juga untuk long time (jasa seksual lebih lama) tapi belum ada yang pernah dapat,” ujarnya.

“Katanya sih baru mulai saat awal tahun kemarin,”ujar Kasat Reskrim Polres Bontang, AKP Ferry Putra Samodra dilansir dari tribun kaltim.

Hasil penyidikan sementara, dua pasangan muda ini terbukti mengeksploitasi korbannya. Sebab, rupiah yang diterima dari penyewa jasa digunakan keduanya untuk membayar sewa rumah indekos dan kebutuhan hari-hari mereka bertiga.

Kepada polisi, pelaku Na (16)  dulunya juga pernah menjajakan dirinya dengan cara serupa, melalui jejaring sosial. Dari pengalamannya, dia bersama kekasihnya berani menawarkan jasa ini dengan Bunga sebagai korban yang dijual. sk-011/tribun kaltim.

 

BACA JUGA

Sepasang Germo Bontang Diringkus Polisi, Jual Anak di Bawah Umur Lewat Online