Tagar#UninstallBukalapak, Malah Muncul #Uninstalljokowi- #ShutDownJokowi, Ini Bukti Pendukung Prabowo Jauh Lebih Militan,

 
 
 

Foto: Net

www.suarakaltim.com Perang tanda pagar atau tagar antara pendukung calon presiden saat ini ramai di media sosial.
 

Perang tagar #uninstallbukalapak yang bermula dari kicauan CEO Bukalapak, Achmad Zaky berujung pada melejitnya hastag #ShutDownJokowi ke peringkat pertama trending topik nasional.

Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Bin Firman Tresnadi berpendapat, perang tagar ini tidak bisa mengukur tingkat elektabilitas masing-masing capres. 

Tapi setidaknya menjadi catatan bahwa pendukung Prabowo ternyata jauh lebih militan dibandingkan dengan pendukung Jokowi. 

“Ini bisa terbukti dengan menjadi tranding topik tagar #ShutDownJokowi. Bahkan tagar #UninstalJokowi masuk dalam trending topik dunia,” jelasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu (Minggu, 17/2).

Dalam pengelola isu, pengamatan dia, pendukung Prabowo juga jauh lebih cerdas karena tagar langsung menohok kepada Jokowi. 

“Mereka sadar betul, pertarungan tagar ini merupakan petempuran untuk Pemilu 2019 bukan hanya sekedar soal Bukalapak semata,” jelasnya. 

Membandingkan dengan Pilpres 2014 lalu di mana pendukung Jokowi unggul di dunia maya, kata Firman, situasi saat ini berbeda.

“Bisa jadi, keunggulan pendukung Prabowo di dunia maya ini merupakan tanda-tanda kekalahan kubu Jokowi,” ujarnya.RMOL

 

Tagar #UninstallJokowi dan #ShutDownJokowi Viral

Warganet masih terus menggaungkan tanda pagar (tagar) #UninstallJokowi dan #ShutDownJokowi dan mengomentarinya hingga tagar tersebut masih memuncaki trending topic dunia.
 Yusran Yunus | 16 Februari 2019 07:39 WIB
 
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky (kiri) meninjau stan warung mitra Bukalapak saat Perayaan HUT ke-9 Bukalapak di Jakarta, Kamis (10/1/2019). Bukalapak pada usia ke-9 tahun telah merangkul lebih dari empat juta pelapak dan 50 juta pengguna se-Indonesia. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama.

Warganet masih terus menggaungkan tanda pagar (tagar) #UninstallJokowi dan #ShutDownJokowi dan mengomentarinya hingga tagar tersebut masih memuncaki trending topic dunia. 

Tren kedua tagar tersebut mencuat tidak lama setelah tagar #UninstallBukalapak menjadi trending topic pasca CEO Bukalapak Achmad Zaky mengeluarkan cuitannya di Twitter, yang mengangkat topik rendahnya alokasi dana riset dan pengembangan (research and development/R&D) di Indonesia.Kalimat ‘presiden baru’ dalam kicauan Zaky mendapat protes dari pendukung Jokowi dengan tagar #uninstallbukalapak.

Tagar yang mulai ramai sejak Kamis malam (14/02/2019) viral. Zaky pun menghapus cuitannya dan memberikan klarifikasinya. 

Tidak lama setelah pendukung Jokowi memviralkan tagar #UnInstallBukalapak, warganet malah berbalik memviralkan tagar #UninstallJokowi dan tidak lama setelah itu, diikuti dengan viralnya tagar #ShutDownJokowi. 

Beragam komentar warganet mengomentari kedua tagar yang lagi mendunia tersebut. Begini beberapa komentar mereka: 

@TiffahMin: BukaLapak adalah satu satunya MarketPlace yang Sahamnya tidak dijual ke asing. Beda ma Gojek, Lazada dll , Nasionalisme-nya Ahmad Zaki tinggi, Maka sebagai anak bangsa, Tentu saya Dukung BukaLapak.

‏@fajarmidnigh: Kejam emang netizen. #UninstallJokowi #ShutDownJokowi

‏@agus_bragas: Kubu petahana akan tumbang dengan sendirinya kalau gini. 

@HerjayaBambang: Gilaaa ini hesteg.. mendunia banget.. Greget…#UninstallJokowi 

‏@nitarose38: Selamat pagiiii, masih lanjut #UninstallJokowi ? Makin mantap aja nih guys nembus 370rb. Ga ada perlawanan ga seru yaa hahahaha.

Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) membela Achmad Zacky. Melalui akun twitter @Chilli_pari, Gibran menilai sikap warganet yang mengkampanyekan #UninstallBukalapak terlalu berlebihan dan norak. (Bisnis.com 16 Februari 2019 02.05 wib).

Saat menghadiri Perayaan Ulang Tahun ke-9 Bukalapak pada Kamis (10/01/2019), Presiden Jokowi memuji keberhasilan Bukalapak dan meyakini meyakini peluang para pelaku UKM untuk menembus pasar online semakin besar. 

Kendati demikian, Jokowi mengungkapkan masih banyak pelaku UKM yang belum siap untuk masuk ke ekosistem online akibat terkendala beberapa hal.

Oleh karena itu, Jokowi mengajak Bukalapak untuk membangun ekosistem online dengan ekosistem offline melalui kerja sama dengan sejumlah kementerian/lembaga yang merangkul para pelaku UKM di Indonesia. (Bisnis.com, 10 Januari 2019 22.52 wib). [binis.com]