Bom di Sibolga, Ledakan Susulan Terjadi, Nasib Istri dan 3 Anak Pelaku Belum Diketahui

Warga Kota Sibolga kembali geger. Pasalnya ledakan kembali terjadi, Rabu (13/3) (Istimewa)

 SIBOLGA, SuaraKaltim.com– Warga Kota Sibolga kembali geger. Pasalnya ledakan kembali terjadi, Rabu (13/3) sekitar pukul 01.30 WIB di rumah yang dihuni Hus alias AH, terduga pelaku peledakan hari sebelumnya. 

Bukan sekali. Ledakan terdengar sangat deras dua kali. Bahkan suaranya terdengar sampai ke Kabupaten Tapanuli Tengah yang berbatasan langsung dengan Sibolga. 

Asap putih membumbung dari rumah terduga pelaku peledakan di Jalan Cendrawasih, Kecamatan Sambas, Kota Sibolga. Aroma mesiu tercium pekat. 

Ledakan Susulan Terjadi, Nasib Istri dan 3 Anak Pelaku Belum Diketahui
Suasana di seputar lokasi ledakan pada Selasa (12/3) malam. (Istimewa)

Ledakan pun memicu kehebohan. Karena warga memang sibuk menonton proses negosiasi kepada istri dan tiga anak terduga Hus untuk menyerahkan diri. Bahkan ada yang nekat ingin terus melihat dari jarak dekat meski pun sudah dilarang polisi. “Besar kali suaranya bah. Kami yang jauh aja panik kali tadi dengarnya,” ujar Hensim, warga Sibolga. 

Kepolisian setempat tampak sibuk. Meminta masyarakat lebih menjauh dari lokasi kejadian. Belum diketahui bagaimana nasib istri Hus alias AH dengan ketiga anaknya hingga saat ini. Polisi juga masih melakukan penyelidikan. Sedangkan Hus sudah diringkus terlebih dahulu. 

Namun sebelum ledakan kedua dan ketiga, negosiasi berjalan cukup alot. Sang istri menolak keluar dan berdialog. Dia tetap kukuh bertahan dengan anaknya dan bom aktif di rumah itu. 

“Upaya negosiasi dan bujukan melalui ulama, Keluarga bahkan suaminya tidak menurunkan atau membuatnya menyerah,” ujar Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto kepada awak media pascaledakan.

Kabar teranyar juga menyebut jika ledakan juga menyebabkan kerusakan rumahpelaku dan sejumlah tetangganya. Saat terjadinya ledakan itu, imbuh Kapolda, tim dari kepolisian tidak langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).”Belum bisa dilakukan olah TKP karena malam dan khawatir keselamatan petugas,” ujar dia.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut para pelaku yang ditangkap di Sibolga dan Lampung masuk dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah(JAD) yang berafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). {JawaPos}