- Seruan MIUMI Sikapi Aksi Teror di Selandia Baru : Jangan Terpancing Aksi Teroris Internasional
- Sadis, Penyerang Masjid di Selandia Baru Rekam Aksinya Live Facebook
- Tak Hanya Selandia Baru, Ini Daftar Serangan Teroris yang Targetkan Muslim di Masjid
- Brenton Tarrant Terinspirasi Teroris Norwegia Pembunuh 77 Orang
SuaraKaltim.com – Gugurnya sang pejuang dan pelayan umat. Telah gugur sebagai syuhada Insha Allah. Innallilahi wainnailaihi Rojiun, Lilik Abdul Hamid, Ketua PPIC Persatuan Pelajar Indonesia/Ketua Masyarakat Indonesia Chistcurch, jadi salah satu korban serangan teroris kafir Brenton Tarrant di dalam Masjid saat melaksanakan sholat Jumat, Jumat (15/3).
Almarhum juga dikenal sebagai inisiator Gerakan #2019GantiPresiden di Selandia Baru dan pendukung Prabowo-Sandi.
Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya dan mengampuni segala khilaf dan dosanya, dan keluarga yg ditinggalkan ikhlas menerimanya.
Aamiin Yaa Rabb
https://www.nzherald.co.nz/index.cfm?objectid=12213358&ref=twitter
Hingga pukul 22.40 waktu Selandia Baru, tanggal 16 Maret 2019, KBRI Wellington telah melakukan berbagai upaya sebagai berikut:
KBRI Wellington menerima kabar pukul 22.10 bahwa WNI a.n. Bapak Lilik Abdul Hamid (Pak Lilik) yang sebelumnya dilaporkan hilang saat ini telah dikonfirmasi menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa penembakan di Christchurch.
Menteri Luar Negeri RI malam ini telah menyampaikan belasungkawa langsung kepada Ibu Nina Lilik Abdul Hamid melalui sambungan telepon.
Duta Besar RI malam hari ini bersama segenap masyarakat Indonesia di Christchurch mengunjungi kediaman keluarga Pak Lilik di Christchurch dalam rangka memberikan support terhadap musibah ini.
Pada sore hari, Duta Besar RI Bapak Tantowi Yahya melakukan peninjauan ke lokasi Masjid Al-Noor serta melakukan doa bersama masyarakat di taman Hagley Park yang ditujukan bagi bagi para korban serta keluarganya.
Sebelumnya, Duta Besar RI Bapak Tantowi Yahya dan tim konsuler KBRI Wellington juga telah menjenguk WNI yang menjadi korban penembakan a.n. Bapak Zulfirman Syah di RS Christchurch Public Hospital. Beliau telah menjalani multiple operations dan saat ini masih terus mendapatkan perawatan medis dari pihak RS. Kondisi anak dari Bapak Zulfirman Syah yang juga tertembak, saat ini diketahui sudah stabil.
KBRI Wellington mengapresiasi upaya bersama para WNI di Christchurch dalam membantu istri Bapak Zulfirman Syah selama masa perawatan Bapak Zulfirman Syah di RS Christchurch Public Hospital.
KBRI Wellington terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI, khususnya Direktorat Perlindungan WNI dan BHI, untuk memfasilitasi rencana kedatangan anggota keluarga dari Indonesia yang ingin mengunjungi WNI yang terkena dampak peristiwa penembakan di Christchurch.
KBRI Wellington telah membentuk Posko Sementara Paska Peristiwa Penembakan yang bekerja selama 24 jam sejak hari Jum’at, 15 Maret 2019. Posko bertugas untuk memantau perkembangan situasi dan membantu WNI yang membutuhkan bantuan sehubungan dengan peristiwa penembakan di Christchurch.
KBRI Wellington juga membuka hotline dan menunjuk contact persons untuk dapat dihubungi selama 24 jam, yaitu:
Sdr. Rendy Ramanda (+6421 1950 980)
Sdr. Luth Anugranya (+6422 3812 065)
Untuk menghindari berita hoax, KBRI Wellington secara berkala memberikan update apabila ada perkembangan terbaru.(kl/swamedium)
BACA JUGA :
- Sandiaga Ingatkan BPN Jangan Terlalu Banyak Dikomentari, Biarkan KPK Bekerja Mengenai Kasus Romy
- Doa Ustaz Somad Untuk Romahurmuzy Bikin Geger, Warga Net: Satire Tingkat Tinggi
- “Mudah-mudahan Kasus Romy Tidak Direvisi, Seperti Doa yang Pernah Direvisinya “
- Menolak Lupa, Kata Mutiara Romahurmuziy di Hari Anti Korupsi Bikin Heboh
- Ditangkap KPK, Andi Arief: Romahurmuziy Super Aktif untuk Kemenangan Jokowi
- Dicokok KPK di Jumat Keramat, Ini Harta Kekayaan Romahurmuziy
- TKN Sebut Kabar Penangkapan Ketum PPP Romahurmuziy Bukti Tidak Adanya Intervensi Hukum Oleh Jokowi
- KPK Tangkap Tangan Ketua Umum PPP Romahurmuziy
- Polisi, Segera Tangkap Romahurmuziy!
- Puisi “Doa Yang Ditukar” Fadli Zon Versus Puisi Tanpa Judul Romahurmuziy, Annisa Wahid, Menag