Kades Se-Indonesia Diminta Rp 3 Juta Untuk Dapat Hadiri Silahturahmi Nasional Dengan Presiden

 
Undangan/Net
 
 
 
Dari salinan undangan yang diterima redaksi, Selasa (19/3), kepala desa seluruh Indonesia diminta hadir ke Jakarta pada 30 Maret 2019 untuk menghadiri acara konsolidasi pembangunan desa dengan tema silahturahmi nasional pemerintahan desa se Indonesia. 

“Kegiatan akan dihadiri oleh Bapak Joko Widodo Presiden Republik Indonesia, Bapak Wakil Presiden, Kabinet Indonesia Kerja dan juga mengundang Gubernur dan Bupati Se Indonesia,” begitu tulis panitia dalam undangan tersebut.

 
Acara sendiri rencananya akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), pukul 09.00- 17.00 WIB.
Menurut panitia, kegiatan tersebut telah melalui hasil konsultasi Asosiasi Pemerintahan Desa kepada Menkopolhukam yang dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2019 dan Koordinasi dan Konsultasi Asosiasi Pemerintahan dan Aparatur Desa bersama Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Menkopolhukam, Dirjen Politik Pemerintahan Umum Kemendagri dan Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri beserta Pengurus Asosiasi Pemerintahan desa pada tanggal 8 Maret 2019.

“Kegiatan ini dimaksudkan menjadi ajang silaturahmi kepala desa dan perangkat desa sekaligus forum evaluasi bersama pembangunan desa yang untuk pertama kalinya dilaksanakan dalam 4 tahun berjalannya program pembangunan desa yang komprehensif sesuai Nawacita pemerintah,” jelas panitia. 

Menurut inisiator acara ini, salah satu pendorong dilakukannya acara ini lantaran kepala desa dan perangkat desa se-Indonesia sangat memahami betapa kemajuan dan kesejahteraan desa saat ini sangat bisa dirasakan, perhatian pemerintah pusat terhadap percepatan pembangunan Desa di seluruh Indonesia patut disyukuri. 

“Kucuran dana besar diantaranya tahun 2016 sebesar Rp 46,9 triliun, tahun 2017 sebesar Rp 60 triliun, 2018 sebesar Rp 68 triliun dan 2019 sebesar Rp 73 triliun sungguh membuat Desa bergeliat berlomba-lomba membangun dan menata desa secara serius agar warga dan masyarakat semakin sejahtera,” klaim panitia.

Di akhir undangan, panita mensyaratkan agar kepada para peserta, khusunya kepala desa membayar biaya kontribusi sebesar Rp 3.000.000 agar acara dapat berjalan dengan lancar.

“Biaya administrasi atau kontribusi sebesar Rp 3.000.000 per peserta, sudah termasuk Akomodasi Hotel selama 3 hari 2 malam (kamar tidur Twin Share), Konsumsi, Coffe Break, Hotel & Tempat Acara PP,” demikian bunyi undangan tersebut.

 
BACA JUGA :

Undangan sendiri memakai kop surat Badan Koordinasi Nasional dan ditandatangani oleh Ketua Muhammad Asri Anas dan Sekretaris Sudarman. 

Dikonfirmasi, Wargiyati dari Papdesi membenarkan perihal undangan tersebut. Namun, ia menjelaskan undangan tersebebut sifatnya tidak wajib dihadiri oleh kepala desa.

“Kita peserta, kalau ikut boleh kalau tidak ya tidak apa-apa. Tidak ada pemaksaan,” kata Wargiyati.

Saat ditanya perihal dana kontribusi yang dipungut dalam acara tersebut, Wargiyati menjelaskan bila dana tersebut diatur oleh penitia.

“Itu kan di panitia, bukan di kita, kita (Papdesi) hanya peserta. Ya mungkin itu untuk biaya penginapan, kan ada nginapnya itu,” demikian Wargiyati. RMOL