“Sebagai ketua umum partai, seharusnya Grace lebih bijaksana dan cerdas dalam berkomentar, menyerang sesama partai koalisi pendukung Capres Jokowi sungguh tidak elok dan tidak etis,” katanya saat dihubungi melalui telepon dari Semarang, Rabu.
Terlebih, lanjut dia, pelaksanaan pemilu tinggal 1 bulan lagi sehingga membutuhkan soliditas yang kuat untuk memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Bagi PDIP, kemenangan Jokowi adalah prioritas, serangan dari dalam (partai koalisi) dapat dikategorikan sebagai pengkhianatan,” ujarnya.
Hanjaya mengungkapkan selama ini PSI telah diberi kesempatan yang luas oleh Presiden Jokowi yang notabene merupakan kader PDIP. Namun, sebaliknya baliho petinggi-petinggi PSI yang berukuran besar-besar dapat dikatakan justru tidak ada yang memasang atau mengampanyekan pasangan Jokowi-Amin.
Menurut dia, Ketum PSI Grace Natalie terlihat kalap dan menempuh jalan pintas dengan menyerang partai koalisi dengan memainkan politik pencitraan serta secara serampangan untuk menyelamatkan diri sendiri dan mendongkrak elektabilitas PSI.
“Manakala Pemilu sudah dekat, ternyata elektabilitas PSI (berdasarkan beberapa survei) masih jeblok. Dana dari pengusaha luar biasa besar, terlihat dari iklan di televisi maupun media luar ruang yang masif, tidak dapat mendongkrak elektabilitas PSI. PSI masih belum beranjak dari partai nol koma,” katanya.
Sebagai sesama partai nasionalis, kata dia, PSI seharusnya dapat berjuang bersama-sama mewujudkan Indonesia yang plural, toleran, serta nyaman untuk semua orang, bukan malah membanggakan diri paling hebat, heroik, dan merendahkan partai lainnya.
Hanjaya juga menilai Ketum PSI Grace Natalie memainkan sesuatu yang tabu dalam landskap perpolitikan Indonesia.
“Kesombongan akan membuat tersungkur pada akhirnya,” kata calon anggota DPR RI Daerah Pemilihan Jateng I yang meliputi Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, dan Kendal.
Oleh karena itu, dia meminta Ketum PSI Grace Natalie untuk secepatnya meminta maaf secara terbuka agar agenda pemenangan Jokowi tidak terganggu.
Sebelumnya, Ketum PSI melontarkan “serangan” bertubi-tubi ke parpol nasionalis, bahkan yang sama-sama pro-Jokowi saat berpidato politik di Medan International Convention Center, Senin (11/3).ANTARA
BACA JUGA :
- Ribuan Masyarakat Hadiri Kampanye Prabowo : ” Kalau Begini 17 April Kita Menang” Menang
- Ridwan Kamil Sibuk Kampanye, Rizal Ramli: Pinjem Gubernur Jakarta Boleh?
- Tidak Punya Modal, Caleg Gorontalo dari Gerindra Ini Bikin Spanduk dari Karung Bekas
- Prabowo Berpeluang “Depak” Jokowi Dari Istana
- Prabowo: Ada Pihak yang Suka Janji Saat Pemilu, Ketika Berkuasa Lupa
- Tagar #PrabowoTheNextLeader Kuasai Jagad Twitter Sejak Senin Kemarin
- Ditegur Prabowo, Petugas Mabes Polri Akui Kesalahan dan Meminta Maaf
- Pernyataan Agum Gumelar Soal Prabowo Pelanggar HAM, Hidangan Basi Bisa Muntah
- Nitizen Termakan Hoaks, Prabowo Bukan Mengusir, Tapi Suruh Aparat Minta Maaf ke Rakyat yang Dikasari, Baca Faktanya
- BPN: Elektabilitas Prabowo Naik Terus Ungguli Jokowi