Prabowo: Saya Lebih Baik Pakai Teknologi lama Asal Kekayaan Indonesia Tinggal di Indonesia

 
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Ketua KPU Arief Budiman (kedua kiri) sebelum mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. [Suara.com/Arief Hermawan]
 

Jokowi juga menilai teknologi informasi mutlak harus diterapkan di Indonesia agar bisa bersaing dengan negara lain dan memudahkan rakyat.

 

suarakaltim.com – Calon Presiden Prabowo Subianto menolak menggunakan teknologi baru jika menyebabkan kekayaan Indonesia lari ke luar negeri. Prabowo menilai lebih baik pakai teknologi lama dalam pemerintahan asal kekayaan Indonesia tinggal di Indonesia.

Hal itu dinyatakan Prabowo mengomentari pernyataan Jokowi soal teknologi perpajakan saat ini sudah bersistem online. Jokowi membanggakan sistem perpajakan Indonesia sudah berteknologi online.

Jokowi juga menilai teknologi informasi mutlak harus diterapkan di Indonesia agar bisa bersaing dengan negara lain dan memudahkan rakyat.

Prabowo pun setuju dengan pernyataan Jokowi itu. Namun dia menekankan soal tujuan pemerintahan di balik kecanggihan teknologi.

“Kalau tujuan pemerintah nggak jelas, terjadi kerugian negara,” kata Prabowo di Debat Pilpres 2019 di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019) malam.

 

BACA JUGA :

Prabowo Minta Anak Buah Jokowi Jangan Menuduh Dirinya Pro Khilafah, Jokowi : Saya Dituduh PKI Diam Saja

Jokowi di Debat Keempat Pilpres 2019: Saya Akan Bentuk Pemerintahan Dilan

Prabowo di Arena Debat: Pancasila dan Demokrasi Sudah Final

Usai Debat,Jokowi Langsung Ke Makassar Malam Ini

 

Prabowo juga kembali menyinggung soal kekayaan negara yang tidak tinggal di Indonesia, melainkan ada di luar negeri.

“Saya lebih baik pakai teknologi lama, asal kekayaan kita semua tidak lari ke luar negeri,” kata Prabowo.

Untuk diketahui, debat kali ini, hanya menampilkan dua calon presiden, yakni Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto.

Keduanya akan dipandu oleh dua moderator, yakni Zulfikar Naghi dan Retno Pinasti. Sementara tema yang diperdebatkan ialah ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, dan hubungan internasional.

Komisi Pemilihan Umum sendiri sebelumnya sudah menunjuk 9 orang panelis yang terdiri dari akademisi universitas serta perwakilan masyarakat.

Panelis dalam tema ideologi ialah Prof DR Zakiyuddin Mag, Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga; dan, Dr J Haryatmoko SJ, Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Panelis tema pemerintahan ialah, Dr Erwan Agus Purwanto Msi, Dekan Fisip Universitas Gadjah Mada; Dr Valina Singka Subekti Msi, Dosen Politik UI; dan, Dadang Tri Sasongko, Sekjen Transparency International Indonesia.

Sementara panelis tema pertahanan dan keamanan ialah, Al Araf, Direktur Eksekutif Imparsial; dan, Dr Ir Apolo Safanpo ST MT, Rektor Universitas Cenderawasih.

Sedangkan panelis tema hubungan internasional ialah, Drs I Basis Eko Soesilo MA, Dosen HI Fisip Unair; dan, Dr Kusnanto Anggoro, dosen FISIP UI. suara.com