JAKARTA, SUARAKALTIM.COM – Yuli alias Khadijah ditangkap oleh Densus 88 pada Kamis (14/03/2019). Kemarin polisi mengumumkan wanita berstatus terduga teroris itu meninggal saat berada di tahanan di Mapolda Metro Jaya dengan kondisi lambung robek. Yuli meninggal 4 hari pascapenangkapan.
Pihak kepolisian mengklaim kematian Y akibat bunuh diri dengan meminum zat kimia tertentu. Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
BACA : Wiranto Terlalu Berlebihan, Prof. Mudzakir: Hoaks Beda Jauh dengan Terorisme
“Diduga dia ingin bunuh diri, kemungkinan itu besar. Masih didalami apa bentuk zat kimia dalam tubuh korban. Masih diselidiki apa yang dia minum dan lain-lain,” kata Dedi.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama dokter forensik RS Polri Raden Said Soekanto, Asri menyatakan adanya zat berbahaya berupa asam klorida dalam jumlah besar di sistem pencernaan Y alias Khadijah.
“Penyebab matinya korban adalah, cairan lambung sudah kita periksakan ke laboratorium forensik, mengandung asam klorida atau Hcl 8,5 persen, itu termasuk ke dalam asam yang kuat,” kata Asri.
Asri menuturkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada tubuh Y alias Khadijah pada Senin. Hasilnya, organ dalam tubuh Y alias Khadijah ditemukan telah terkikis oleh senyawa kuat tersebut. Asri mengatakan, zat asam dengan kandungan sebesar itu tidak mungkin dihasilkan oleh tubuh manusia secara alami.
“Korosif akibat terkena bahan kimia keras. Karena adanya di saluran pencernaan sehingga bahan kimia itu melalui saluran cerna, kami tidak tahu itu dimakan atau diminum, tapi zat asam klorida dengan kandungan sebesar itu tidak alami dalam tubuh manusia,” terang Asri.
Zat asam klorida tersebut, lanjut Asri, menciptakan kerusakan pada lambung Y alias Khadijah dan membuat warna pada darah Khadijah berubah dari merah menjadi hitam. Y alias Khadijah pun disebut mengalami pendarahan hebat akibat pengkikisan zat korosif di lambung.
“Itu yang menyebabkan organ lambung jenazah mengalami pendarahan hebat sehingga meninggal dunia. Kami temukan lambung jenazah robek, jadi bolong. Dan berisi darah berwarna hitam,” ucap Asri.
Karo Penmas Div. Humas Polri memaparkan Y alias Khadijah sebelumnya diperiksa pada Minggu (17/03/2019). Saat menjalani pemeriksaan, Y sempat meminta izin ke kamar mandi. Esoknya, Y alias Khadijah ditemukan lemas di ruang istirahat pemeriksaan Polda Metro Jaya. detik/foto ilustrasi