14 Alasan Rakyat Memilih Partai Demokrat

 
 
Demokrat S14P!
 
 

SUARAKALTIM– PARTAI DEMOKRAT adalah partai besar yang sudah berlaga di kancah politik tanah air. Berbagai ujian, tantangan, dan hambatan berhasil dilalui hingga sekarang Demokrat tetap berdiri kokoh. Demokrat tetap bisa disukai meski sebelumnya dihadang oleh masalah sedemikian kompleks. Hal itu karena Demokrat mau berbenah diri dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dan demokratis.

Apa saja alasan Partai berlambang mercy merah-putih ini tetap disukai dan dipilih rakyat? Berikut 14 alasan Demokrat dipilih dan dipercaya oleh rakyat.

1. Nasionalis-Religius

Publik telah melihat Demokrat sebagai parpol yang pro-rakyat. Kebijakan-kebijakan Demokrat selama ini, baik dalam lingkup pemerintahan hingga lingkup parpol sendiri selalu memprioritaskan masyarakat luas. Selain itu, slogan nasionalis-religius juga menjadi pemantik popularitas akhir-akhir ini. Sebuah parpol yang berasaskan Pancasila dan bernafaskan nilai-nilai religi di dalamnya. Partai Demokrat juga menjadi partai Bhinneka Tunggal Ika cerminan dari Bangsa Indonesia.

2. Mampu Keluar dari Pusaran Korupsi

Terlepas dari badai yang menimpa beberapa tahun ke belakang, Partai Demokrat tengah dalam jalur menuju partai yang bersih. Hal itu tecermin pada sedikitnya kader Demokrat yang terjerat korupsi. Partai Demokrat bahkan memiliki Divisi khusus dalam bidang Pencegahan Korupsi, yang terintegrasi langsung dengan KPK. KPK sendiri memuji terobosan Partai Demokrat yang berinisiatif melakukan pencegahan korupsi.

3. Figur SBY Melekat di Hati Rakyat

Meski sudah turun sebagai Presiden, SBY tetap disambut oleh rakyat
Meski sudah turun sebagai Presiden, SBY tetap disambut oleh rakyat

Tanpa mengesampingkan pemerintahan saat ini, masih ada saja warga yang rindu dengan kepemimpinan SBY. Saat ini, sosok SBY sebagai negarawan bertugas untuk menciptakan para kader terbaik dan pemimpin di masa depan. Sederetan prestasi yang telah dilakukan SBY dalam dua tahun masa pemerintahannya mungkin menjadi fator. Mudahnya, dulu pada saat kepemimpinan SBY, kondisi politik tidak gaduh seperti sekarang, harga kebutuhan pokok terjangkau, dan Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan di mata dunia.

4. Santun dan Menjunjung Tinggi Etika

SBY, AHY, dan Demokrat adalah sosok yang santun, moderat, dan menjunjung tinggi etika. Dalam berpolitik tentu cara-cara jahat bisa saja digunakan. Namun, SBY, AHY, dan Demokrat memegang prinsip politik yang beretika dan santun, serta membuang jauh-jauh cara politik yang katanya cenderung menempuh cara-cara kotor. Mereka memperlihatkan kepada masyarakat bahwa untuk mencapai tujuan besar banyak cara baik yang bisa ditempuh.

5. Representasi Muda dalam AHY

Figur Agus Yudhoyono mampu memberikan energi baru serta merepresentasikan kaum muda bagi Demokrat
Figur Agus Yudhoyono mampu memberikan energi baru serta merepresentasikan kaum muda bagi Demokrat

Sosok AHY yang cerdas, visioner, energik, dan dekat dengan rakyat. Saat ini tak bisa dimungkiri bahwa AHY adalah sosok muda yang tengah digandrungi. Bahkan, dalam berbagai survei, namanya menghiasi deretan capres dan cawapres, sehingga ia saat ini termasuk salah satu figur yang diperhitungkan di kancah nasional.

Selain itu, ia hadir membawa energi dan spirit baru. Ia tak hanya dibekali kecerdasan dengan sederet gelar akademis yang dimilikinya. Ia juga hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia.  Kunjungannya ke daerah-daerah selalu diiringi gegap gempita. Masyarakat antusias menyambut anak muda yang brilian ini.

6. Merangkul Semua Kalangan

Partai Demokrat selama ini memiliki basis pendukung yang relatif stabli. Segmentasi pemilih PD sendiri terdiri dari berbagai kelompok masyarakat, mulai dari kelompok Nasionalis, Liberal, Moderat, Islam, dan Konservatif. Kebijakan PD sendiri dinilai tidak pernah berat sebelah dan mengutamakan keuntungan sebagian kelompok saja, namun PD selalu berusaha ‘demokratis’ dengan nilai-nilai yang dianut kepada masyarakat luas.

7. Tidak Terikat dalam Berbagai Kubu

kondisi politik di Indonesia saat ini seolah menjadikan masyarakat terbelah. Rakyat dibagi menjadi dua kelompok. Bisa dibilang kini rakyat di pisahkan sebagai kelompok liberal kiri dan kelompok islam konservatif.

Kedua kubu tersebut dinilai akan mengulang kembali pertarungan di 2019. Namun, segmen pendukung Demokrat tidak terjebak dalam kota-kotak dua kelompok tersebut, dan tetap menjunjung pancasila dan demokrasi sebagai nilai yang sejalan visi dengan Demokrat.

8. Kebijakan yang Konsisten

Publik bisa menilai bagaimana rekam jejak Demokrat dalam beberapa tahun belakangan. Saat partai lain sibuk memikirkan cara untuk ‘menggangu’ kinerja KPK dengan Hak Angket, Demokrat sejak awal konsisten menolaknya. Belakangan, partai lain satu per satu mulai keluar dari pansus hak angket, karena dinilai akan merusak citra partai.

Berbeda dengan Demokrat yang sejak awal sudah menolak hak angket, partai lain malah keluar dengan alasan waktu yang sudah dekat dengan Pilkada, sehingga bisa mengecilkan suara partai jika tetap berada pada pansus KPK.

9. Mengusung Calon Kepada Daerah yang Tepat

Partai Demokrat dalam gelaran Pilkada tahun ini mengusung calon-calon potensial di berbagai daerah. Di Jawa Barat, Demokrat mengusung pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (2DM). Selain populer, dua pasangan ini sudah terbukti kepemimpinannya. Deddy Mizwar sebagai petahana telah berulang kali mendapatkan berbagai penghargaan. Sementara itu Dedi Mulyadi begitu dicintai di Purwakarta.

Sejak masa pemerintahan Aher-Demiz, dari tahun 2013-2016, tercatat sebanyak 101 penghargaan telah diterima Pemrov jabar. Adapun rekapitulasi data tahun 2017 dan 2018 masih dilakukan. Bahkan media cetak terbesar di Jabar, Pikiran Rakyat, menyebut bahwa Pemprov jabar rata-rata menerima penghargaan setiap 13 hari sekali. Sebuah pencapaian yang fantastis. Kini, Demokrat mencoba mengulang kembali prestasi itu dengan mengusung kembali Demiz.

Di Jawa Timur, Demokrat mengusung Khofifah-Emil pada Pilkada. Khofifah sebagai mensos sudah terlihat kinerjanya yang baik. Berbagai program Kemensos sudah terlaksana dan dijalankan. Wanita tangguh ini pada Sidang Umum Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) Januari 1998 pernah menyuarakan kritik kepada pemerintahan orde baru saat itu.

10. Regenerasi Kader dan Mengedepankan Figur Muda

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Malam Inaugurasi Kader Baru Partai Demokrat yang digelar di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Kamis malam (15/2). (Sumber: Demokrat.or.id)
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Malam Inaugurasi Kader Baru Partai Demokrat yang digelar di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Kamis malam (15/2). (Sumber: Demokrat.or.id)

Menyambut Pilkada 2018, Partai Demokrat mendapatkan semangat baru. Sejumlah figur muda dinobatkan sebagai kader baru Demokrat. Diantaranya, pebulu tangkis Taufik Hidayat, Ricky Subagja, dan petinju Chris John. Selain itu ada praktisi seni Dina Lorenza, Henky Kurniawan, dan Fauzi Baadilla. Ada juga dari kalangan profesional dan anggota DPD RI Bahar Ngitung yang menambah keberagaman dalam regenerasi itu.

Setidaknya ada sekitar 20 orang kader baru yang diperkenalkan dan siap untuk berkontribusi untuk rakyat, serta mendulang berbagai prestasi yang dimiliki Demokrat selama ini. Dengan semangat muda ini, sontak citra Demokrat sendiri semakin lekat dengan generasi muda, disamping kuatnya sosok AHY juga.

11. Punya Sekolah Anti-Korupsi Sendiri

Demokrat rutin menggelar sekolah anti-korupsi
Demokrat rutin menggelar sekolah anti-korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi sudah gencar mendorong seluruh partai politik di Indonesia mengadakan sekolah anti korupsi untuk setiap anggota dan kader partai politik tersebut sebagai upaya pencegahan awal agar kader tidak terjerat tindak pidana korupsi.

Partai Demokrat sudah mengadakan kegiatan Sekolah untuk tujuan pencegahan Korupsi. Sekolah ini digagas oleh  Demokrat sebagai bentuk edukasi dan pencegahan agar kadernya terhindar dari tindak pidana korupsi. Total sudah enam kali kegiatan sekolah anti-korupsi dilaksanakan di Lima daerah, yakni di Jakarta, Jabar, Yogyakarta dan NTB.

“Berbenah diri ke dalam, melayani keluar” merupakan dasar prinsip Partai Demokrat yang digaungkan kepada seluruh jajaran anggota Partai. Untuk itulah Demokrat bekerjasama dengan KPK mengadakan kegiatan sekolah partai ini.

12. Standar Kompetensi Tinggi untuk Kader

Meski siapa saja berhak untuk terjun ke dunia politik, Demokrat sendiri memiliki tolak ukur untuk kaderisasi, dengan melakukan berbagai pelatihan dan ujian kompetensi. Materi yang diberikan dalam ujian kompetensi tersebut juga tidak sembarangan. soal-soal yang diberikan terbilang cukup sulit. Semuanya berkaitan dengan tema pelatihan ‘Negara, Pemerintah, dan Sistem Nasional’.

Bukan hanya sekedar pengetahuan dasar. Ada substansi perundang-undangan, isu publik, hingga basis kemampuan orang dalam memahami sebuah persoalan, isu, dan aturan yang menjadi standar kompetensi dalam Demokrat. Selain permasalahan komprehensif tentang masalah sosial, kesra, polhukam, ekonomi semua ada. Pengetahuan ini menjadi keharusan bagi semua politisi khususnya di bidang eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

13. Rutin Melakukan Kegiatan Sosial

Ani Yudhoyono, ketika mengunjungi salah satu stand Pasar Murah Demokrat
Ani Yudhoyono, ketika mengunjungi salah satu stand Pasar Murah Demokrat

Sejalan dengan slogan “Untuk Rakyat, Demokrat Peduli dan Beri Solusi”, Demokrat rutin melakukan berbagai kegiatan sosial. Di antaranya adalah kegiatan Pasar Murah Demokrat yang rutin dilakukan setiap tahun. Tahun lalu, kegiatan Pasar Murah dilaksanakan pada bulan ramadhan.

Pada pemerintahan SBY, Demokrat aktif mendukung program-program sosial yang digagas Presiden SBY, seperti Program Keluarga Harapan, Bantuan Siswa Miskin, Bantuan Operasional Sekolah, PNPM Mandiri dan lainnya. Sejak Indonesia merdeka hampir 69 tahun, baru pada masa Pemerintahan SBY diberlakukan program pendidikan gratis tingkat SD dan SMP. Selain itu, di zaman pemerintahan SBY pula didirikan Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) yang menjamin kesehatan seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang strata ekonomi.

14. Peran aktif Perempuan di Demokrat

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, dan lima Srikandi Partai Demokrat foto bersama di Rapat Kerja Nasional di Mataram, Nusa Tenggara Barat (Sumber: Demokrat.or.id)
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, dan lima Srikandi Partai Demokrat foto bersama di Rapat Kerja Nasional di Mataram, Nusa Tenggara Barat (Sumber: Demokrat.or.id)

Partai Demokrat merupakan partai penyumbang anggota perempuan terbanyak yang duduk di legislatif pada pemilu 2009. Pengarusutamaan gender dan kuota 30% keterwakilan politik perempuan terbukti dengan banyaknya anggota perempuan Demokrat di legislatif dan pemilih suara partai Demokrat cenderung berasal dari perempuan.

Hal ini menjadi terobosan dan prestasi bagi Pengarusutamaan gender (PUG) dengan strategi yang dilakukan secara rasional dan sistimatis untuk mencapai dan mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam sejumlah aspek kehidupan manusia (rumah tangga, masyarakat dan negara). Melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan dan program diberbagai bidang kehidupan dan pembangunan, diharapkan mampu mewakili aspirisasi masyarakat, khususnya dari kalangan perempuan.

Demokrat sendiri memiliki forum silaturahmi anggota perempuan, yakni Srikandi Partai Demokrat, yang rutin menggelar kegiatan turun ke dapil, seperti temu warga, sosialisasi 4 konsensus kebangsaan, santunan anak yatim piatu dan kegiatan sosial lainnya. */sk-01/ Abi Permana