Pose Telanjang di Samping Tulang Ayahnya, Pria China Mendapat Kecaman Warganet

 
 
 
 
Siyuan Zhuji berpose di samping tulang ayahnya yang yang jasadnya dimakamkan 30 tahun lalu. Foto/Shanghai IST
 
 

Seniman yang dikenal bernama Siyuan Zhuji (33), menerbitkan foto-foto kontroversial di situs web seni Artand, serta Weibo, pada Sabtu 6 April 2019, sehari setelah festival Qingming, yakni festival membersihkan kuburan yang bertujuan untuk menghormati para leluhur.

Zhuji melakukan sesi foto dengan mengangkat tulang belulang ayahnya dari kuburan. Ayahnya dimakamkan 30 tahun lalu di Chuzhou, Provinsi Anhui.

“Saya memperlakukan ini sebagai karya seni,” kata artis itu kepada South China Morning Post. “Seni seharusnya tidak takut menghadapi publik.”

 

Foto/Shanghai Ist

Siyuan mengatakan foto-foto itu diambil oleh istrinya, dengan bantuan dari penjaga makam lalu melakukan sesi foto di lokasi yang tersembunyi.

BACA JUGA :

Viral, Aa Gym Perlihatkan Foto Menggugah Warga Non Muslim Saat Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK

Viral, Ih, Para Laki-Laki Manja Jadi Pelayan Restoran Seafood Ini; “Geli-geli Gimana Gitu “

 

Dalam salah satu foto, jasadnya ditata menjadi kerangka lalu Siyuan berpose telanjang di sampingnya.

“Tidak ada moral! Jika Anda ingin mengambil foto dengan ayah Anda, gunakan foto-foto lamanya dan edit secara digital untuk digabungkan dengan milik Anda!” tulis seorang pengguna internet dari Nanning.

“Mengapa kamu mengekspos ayahmu seperti itu? Anak yang jahat. Mungkin Anda ingin memenuhi keinginan egois Anda sendiri atau ingin menjadi viral?”

Foto/Shanghai Ist

Siyuan tidak menyangkal ada unsur promosi dalam fotonya tersebut. Namun, dia hanya berniat untuk berbagi karya dalam bentuk seni.

Dia belum memberi tahu ibunya tentang foto-foto itu. Dia kemudian diberitahu oleh istrinya, tetapi tidak memiliki masalah dengan tindakannya, kata Siyuan.

“Dia mengatakan jika penjaga tidak memiliki masalah dengan itu, maka dia juga tidak,” katanya. “Dia mendukung pekerjaan saya.”

Siyuan menjelaskan bahwa ayahnya telah meninggal karena kanker hati ketika dia berusia tiga tahun dan dia tidak memiliki banyak kenangan dengannya.

“Saya juga sedikit egois, saya ingin mewujudkan impian saya—untuk mengambil foto dengan tulang ayah saya,” kata Siyuan.

Menghormati leluhur menjadi tradisi yang kuat di China. Para keluarga yang masih hidup memberikan penghormatan dengan membersihkan kuburan leluhur mereka selama festival Chingming.

“Anak muda, mengganggu orang mati, Anda tidak akan pernah memiliki kedamaian selama sisa hidup Anda,” tulis seorang pengguna internet dari Shenzhen.

okezone