SUARAKALTIM.COM– BELUM lama ini kita sebagai warganet dibikin prihatin sama berbagai unggahan yang menunjukkan kualitas udara di Jakarta yang makin jauh dari kata aman. Kendaraan bermotor, asap buangan pabrik, dan asap rokok jadi sederet penyebab polusi Jakarta makin menjadi-jadi. Bahkan katanya, kalau di luar negeri polusinya udah selevel Jakarta gitu, masyarakat harus diliburkan dari aktivitas di luar ruangan. Tapi di Jakarta, warga tetap bebas beraktivitas.
Sebagian orang mungkin ada yang menganggap polusi itu ya cuma terjadi di siang hari, saat banyak warga berkegiatan, saat kendaraan banyak berlalu-lalang. Sedangkan di malam hari, udara jadi membaik. Padahal yang ada justru sebaliknya lo. Menurut peneliti, level polusi malah makin buruk di malam hari. Wah, kok bisa ya? Simak deh penyebabnya.
1. Saat temperatur turun di malam hari, ternyata asap-asap polutan yang waktu siang naik ke atas, jadi turun lagi dan berada di sekitar masyarakat
Menurut peneliti lingkungan sekaligus Direktur Koalisi Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin, dikutip Tirto, kualitas udara di malam hari jauh lebih buruk karena asap-asap polutan yang waktu siang berada di atmosfer, turun lagi ke bawah dan mencemari lingkungan.
Fakta ini diperkuat dengan penelitian yang pernah dilakukan peneliti asal India dan AS, tahun 2013. Hasil riset itu menunjukkan kalau polutan dari berbagai sektor memang naik ke langit sejauh 2,5 – 3 kilometer dari atas permukaan tanah. Dan ini terjadi pada pukul 13.00 sampai 15.00. Setelah jam 17.00, polutan itu kembali turun.
2. Selain itu, ada juga penyebab lain, katanya sih karena banyak proyek-proyek infrastruktur yang justru dikerjakan di malam hari
Penyebab lain diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih. Katanya kemungkinan karena pengerjaan proyek yang dilakukan di malam hari agar nggak mengganggu lalu lintas, seperti revitalisasi trotoar, pembangunan LRT dan jalan tol.
Beberapa waktu lalu ada unggahan viral seorang pengguna Twitter yang curiga kalau ada industri yang sengaja bekerja di malam hari agar gas emisi beracunnya nggak kelihatan. Tapi meski begitu, kecurigaan ini tentu saja perlu kajian lebih lanjut, biar nggak asal menuduh~
3. Ada juga yang bilang kalau kemungkinan sih karena jalanan Jakarta juga selalu ramai di jam-jam pulang kantor sekitar jam 21.00 sampai 23.00
Masih kata Andono, kualitas udara Jakarta di malam hari makin buruk karena jalanan yang justru lebih ramai di jam-jam pulang kantor, sekitar jam 9 sampai 11 malam. Di antara jam segitu, jalanan masih dipenuhi kendaraan bermotor. Selain itu, kemungkinan faktor angin juga memengaruhi. Kalau malam hembusan angin kan memang biasanya lebih kencang dibanding siang hari.
Terlepas dari apa penyebab pastinya, yang jelas kualitas udara Jakarta sedang buruk-buruknya, nggak peduli mau pagi, siang, sore, atau malam. Bahkan saat ini Jakarta ada di peringkat 4 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, dilansir dari Kompas. Duh, miris nggak sih… Darin Rania/