Sudah minum kopi belum hari ini?

Bagi penikmat dan pecandu kopi, biasanya tiada hari yang terlewatkan tanpa meneguk secangkir kopi. Bangun tidur, yang pertama dicari selain telepon genggam adalah kopi. Entah kopi instan serbuk, kopi kemasan botol siap minum, atau kopi yang digiling dari bijinya langsung, tiap orang memiliki caranya masing-masing untuk memastikan dapat pasokan kafein pertama di pagi hari.

Bukan cuma kebutuhan bangun pagi atau begadang aja, ‘minum kopi’ juga lama-lama berkembang jadi kebutuhan sosial biar bisa ngobrol-ngobrol atau nongkrong cantik bareng teman-teman. Nah kalau sudah begitu, coba hitung deh berapa cangkir kopi yang kamu minum tiap harinya? Padahal menurut penelitian John Hopkins University, kebiasaan minum satu cangkir kopi per hari aja bakal bisa bikin ketagihan lho. Nah pernah bayangin nggak kalau orang-orang yang sudah terjebak kenikmatan kopi ini memutuskan untuk berhenti? Apa aja sih dampaknya? Cek langsung yuk bersama Hipwee News & Feature!

1. Di awal berhenti minum kopi, kita akan sering merasa sakit kepala daripada biasanya. Hal ini karena otak merasa kaget adanya perubahan kadar kafein di tubuh

Bakal sering sakit kepala via www.rd.com

Kafein yang banyak terkandung di kopi ternyata bisa memicu keluarnya hormon adrenalin dan dopamin yang berfungsi sebagai stimulan alami. Stimulan ini yang bikin kita jadi lebih semangat karena punya peran sebagai pemicu. Menurut Reader’s Digest, ketika berhenti minum kopi, tubuh kekurangan adrenalin dan dopamin tetapi hormon yang bikin lelah membeludak di tubuh. Akibatnya, otak kaget karena perubahan ini dan kepala jadi lebih sering sakit.

2. Produktivitas juga bisa menurun lho akibat nggak minum kopi. Ini karena tubuh nggak lagi mendapat asupan kafein yang bisa membuat semangat

Produktivitas menurun via www.tyanpsc.com

Penyebab produktivitas menurun adalah kurangnya konsentrasi. Tanpa kopi, badan tentu saja akan jadi lebih lemas. Hal ini karena tubuh kekurangan stimulan tetapi produksi hormon yang membuat merasa lelah meningkat. Siapa sih yang kalau lelah bisa berpikir dengan baik..

3. Berhenti minum kopi juga membuat badan rasanya nggak enak. Tapi hal ini cuma berlangsung sementara aja karena penyesuaian. Setelah beberapa hari, badan akan kembali normal kok

Badan rasanya nggak enak, kayak mau flu via www.thebusinesswomanmedia.com

Nggak minum kopi sehari atau dua hari awal ternyata bikin kondisi badan rasanya nggak enak. Misalnya aja ngerasa pusing, gejala flu, dan suasana hati yang gampang berubah. Hal ini wajar kok. Tapi, jangan menyerah dulu. Ternyata efek seperti itu hanya sementara aja. Setelah tubuh terbiasa, maka gejala-gejala nggak enak badan akan hilang.

4. Tapi, nggak minum kopi ada manfaatnya lho buat tubuh, salah satunya adalah meningkatkan kualitas tidur jadi lebih baik. Cocok banget nih buat yang insomnia

Tidur lebih nyenyak dan lama tanpa kopi via www.healthline.com

Kehilangan waktu tidur selama satu jam tidak akan merusak hidup seseorang, tetapi jika terus menerus terjadi, akibatnya adalah kesulitan tidur yang kronis

Hal tersebut adalah pendapat dari Christoper Drake, seorang peneliti tentang tidur di Rumah Sakit Henry Ford. Meskipun kafein bisa memanipulasi perasaan mengantuk, tapi sebenarnya kita tetap butuh durasi tidur yang sama. Dengan berhenti minum kopi, maka tidur akan jadi lebih cepat dan nyenyak lho karena nggak ada kafein yang bikin kita merasa nggak ngantuk.

3. Berhenti minum kopi ternyata juga bisa mengurangi stres dan membuat pikiran lebih tenang lho

Lebih tenang dan nggak gelisah via www.demandzen.com

Ternyata, seperti yang dilansir Reader’s Digest, kafein pada kopi secara alami bisa meningkatkan adrenalin dan juga hormon pembuat stres dalam tubuh, Akibatnya, kecanduan kopi membuat perasaan gelisah. Maka berhenti minum kopi bisa mengurangi perasaan tersebut dan membuat pikiran lebih tenang.

Sebenarnya, kopi punya banyak manfaat kok buat tubuh asal nggak berlebihan. Maksimal kafein yang boleh masuk dalam tubuh adalah 400 miligram, ini setara dengan empat cangkir kopi espresso. Jika berlebihan, bisa mengalami kesulitan tidur, mudah gelisah, tekanan darah meningkat, dan sebagainya.