Ternyata Ada yang “Tak Pasti” Dalam Matematika, Warganet Berdebat Soal : 8 : 2 (2+2) =?

Soal Matematika Sederhana yang Viral Buat Warganet “Perang” di Twitter

 

SUARAKALTIM.COM-SEBUAH tweet berisi soal matematika sederhana “8 ÷ 2 (2 + 2)” menjadi viral dan memicu perdebatan panas di antara warganet di Twitter dan media sosial.

Persamaan yang tampak sederhana ini menjadi viral pekan ini ketika para “ahli matematika” dan “fisikawan” dari seluruh dunia saling menyindir metode satu sama lain yang dianggap ‘cacat’ dan memuji kebijaksanaan mereka sendiri. Mereka terbagi antara dua kubu, yang memilih jawaban ‘1’ atau ‘16’.

Tweet asli yang memulai semua keributan itu dipublikasikan pada 27 Juli dan sejak itu telah mendapatkan 16.900 komentar dan 12,8 juta like. Demikian diwartakan RT, Sabtu (2/8/2019).

oomfies solve this pic.twitter.com/0RO5zTJjKk

 

“Saya melakukannya (mulai dari) kurung, perkalian, lalu pembagian jadi saya percaya ini 1,” tulis seorang pengguna Twitter. “1. Mereka yang mengatakan 16 perlu mengulang matematika,” kata pengguna lain yang juga mendukung jawaban ‘1’.

Namun, Mereka yang mendapatkan jawaban ’16’ membalas dengan sindiran yang tidak kalah tajam. “(Hasilnya) 16 ya ampun jawaban-jawaban ini memalukan,” tulis seorang responden yang kesal.

Salah satu jawaban ditonton lebih dari 1,3 juta kali dan 14.200 like, memperlihatkan bagaimana seriusnya perdebatan mengenai soal matematika ini.

Satu jajak pendapat online menunjukkan kemenangan yang signifikan untuk ‘1’. Akan tetapi, kalkulator Google tidak setuju dan tampaknya mengambil ‘16’ sebagai jawabannya.

Pada akhirnya, semua jawaban tergantung pada di mana Anda belajar matematika. Metode PEMDAS, yang menyelesaikan mulai dari tanda kurung, diikuti eksponen, perkalian dan pembagian, baru kemudian penambahan dan pengurangan; banyak dianut di Amerika Serikat (AS).

Sementara itu metode BODMAS; yang memulai operasinya dari tanda kurung, orde (seperti akar kuadrat), diikuti dengan pembagian dan pengalian, dan diselesaikan dengan operasi penjumlahan dan pengurangan; banyak diajarkan di tempat lain, seperti Kanada.

“Cara (soal) itu ditulis, itu ambigu. Dalam matematika, sering kali ada ambiguitas. Matematikawan mencoba membuat aturan setepat mungkin,” kata Mike Breen, petugas kesadaran publik untuk Masyarakat Matematika Amerika kepada Popular Mechanics. Rahman Asmardika