Utang Tinggi, Dua Perusahaan BUMN Jual 11 Ruas Tol

 

JAKARTA , SUARAKALTIM.COM-Dua perusahaan pelat merah bakal menjual kepemilikannya di sejumlah ruas tol. Salah satunya PT Waskita Karya Tbk. BUMN itu akan menjual sembilan ruas tol tahun ini.

Direktur Keuangan dan Strategi Waskita Karya Haris Gunawan menyebutkan, pihaknya telah mengantongi izin dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham untuk penjualan jalan bebas hambatan tersebut.

 

”Yang sekarang dalam proses due diligence (uji tuntas, Red) oleh dua investor ada lima ruas. Masih berjalan. Tapi, kami belum bisa announce karena masih dalam proses,” ujarnya saat public expose di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Selasa (20/8/2019).

Dia berharap lima ruas tol tersebut bisa dieksekusi pada semester kedua tahun ini. Selain itu, dia ingin dua investor tersebut segera mengajukan penawaran.

”Kami sangat berharap mereka segera mengajukan final bidding offer. Setelah itu, kami lakukan negosiasi. Kurang lebih ada tiga tahapan lagi,” imbuhnya.

Haris menambahkan, dua investor tersebut benar-benar serius. Tidak seperti investor yang mengajukan diri sebelumnya, yang mundur karena tidak cocok dengan harga yang ditawarkan.

Namun, dia enggan menyebutkan lima ruas tol yang telah melalui proses due diligence. Yang jelas, tol Becakayu tidak masuk lima ruas tol tersebut.

”Saya luruskan, Becakayu belum proses. Tapi, tentu kami siapkan dari sekarang supaya transaksi bisa awal tahun depan,” tambahnya.

Nanti dana hasil divestasi itu digunakan untuk investasi di ruas tol yang baru. Hingga semester I 2019, total nilai liabilitas atau utang emiten dengan kode perdagangan WSKT tersebut mencapai Rp 103,72 triliun. Jumlah itu terdiri atas utang jangka pendek Rp 56,61 triliun dan utang jangka panjang Rp 47,1 triliun.

Menurut dia, utang tersebut tinggi karena pihaknya mengerjakan proyek dengan skema turnkey. Artinya, pembayaran dilakukan setelah proyek pembangunan rampung.

”Jakarta–Cikampek Elevated, itu pekerjaan yang dilakukan secara turnkey. Jadi, begitu proyek selesai, kami akan dibayar,” urai dia.

Bukan hanya WSKT yang serius untuk menjual tol. BUMN lain yang juga akan menjual sejumlah ruas tolnya adalah PT PP Tbk. Direktur Utama PT PP Lukman Hidayat menuturkan, pihaknya akan menjual dua ruas tol tahun ini.

”Di Medan dan di Malang. Kami usahakan tahun ini kalau bisa dua, tapi kalau nggak bisa ya satu,” ujar dia di tempat yang sama.

Lukman menyebutkan, pihaknya menaksir bahwa pundi-pundi akan terisi sekitar Rp 400 miliar dari penjualan dua ruas tol itu ditambah dengan Pelabuhan Kuala Tanjung. Saat ini pihaknya masih membicarakan rencana penjualan itu kepada para peminat.

Untuk tol Pandaan–Malang, emiten dengan kode perdagangan PTPP tersebut tengah membicarakannya dengan PT Jasa Marga selaku pemegang saham mayoritas.

Pihaknya mengapresiasi jika Jasa Marga setuju. Namun, apabila tidak, PTPP akan menjual kepada pihak lain di luar Jasa Marga.

”Kami kan punya saham 35 persen. Kami akan jual 20–25 persen. Totalnya Rp 400 miliar, ini ekspektasi ya. Kalau ada tambahan itu, kami berharap punya cash flow seperti tahun-tahun sebelumnya yang positif. Tahun lalu hampir Rp 1 triliun, tahun ini minimal sama lah,” katanya. yosep/rb