Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI Tuntut Jokowi Mundur dari Jabatan Presiden RI

Sejumlah massa dari beberapa ormas islam melakukan aksi unjuk rasa “Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI”, Jakarta, Sabtu, (28/9). (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

Jakarta, SUARAKALTIM.COM-Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI menuntut agar Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya sebagai Presiden RI dan menyoroti berbagai kebijakan Jokowi terhadap masyarakat dan umat Islam.

Meski demikian, baik orator maupun massa aksi tidak menjelaskan kebijakan yang diprotes oleh mereka.

Salah satu orator di atas mobil bertanya kepada massa aksi apakah Jokowi sudah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat selama memimpin sebagai presiden. Sontak, massa yang hadir kompak menjawab tidak.

Baca Juga : Jika Ekonomi Indonesia Tak Berubah, Milenial Terancam Menua Sebelum Sejahtera

“Hidup kita tambah susah apa tambah baik di zaman Jokowi?” tanya orator.

“Susaaaaah,” kompak massa.

Tak hanya itu, orator juga menilai Jokowi sudah banyak melakukan kriminalisasi terhadap masyarakat dan ulama selama menjabat lima tahun terakhir.

Orator juga menyebut para anggota DPR juga tak bertindak benar dengan mengesahkan berbagai Rancangan Undang-undang (RUU) yang tak jelas dan tak berpihak bagi masyarakat Indonesia.

“Siap melawan? Kita lawan segala produk RUU yang tak jelas,” kata orator.

Salah satu orator di atas mobil komando menyatakan pihaknya menolak RKUHP yang kini sedang digodok oleh DPR.

“Masa iya kita mau bersetubuh dengan istri kalau memaksa sedikit mau dihukum. Lawan enggak? Siap bela?” Kata orator. “Siaaap” kata massa.

Melihat berbagai persoalan itu, orator lantas bertanya kepada massa aksi apakah Jokowi harus mundur dari jabatannya sebagai presiden saat ini.

 

“Pak Jokowi kita minta minta terus atau mundur?” tanya orator. “Munduuur” kata massa dengan keras.

Menurut sang orator, harapan Jokowi untuk mundur tak hanya harapan para Mujahid 212 semata, melainkan harapan banyak masyarakat Indonesia.

“Ini bukan sekadar harapan, ini harapan semua masyarakat Indonesia suadara-saudara,” kata dia.

Setelah itu, para massa akai lantas menyanyikan yel-yel yang berisikan Jokowi harus mundur dari jabatannya sebagai presiden

“Mundur, mundur, ada yang mundur… Ada yang mundur di bulan Oktober,” sepenggal lirik yel-yel tersebut.