Tiga Buku Penyair dari Aceh Ditetapkan Sebagai Karya Sastra Indonesia Unggulan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
JAKARTA, SUARAKALTIM.COM – Tiga judul buku puisi karya penyair Aceh, yakni “Dewan Sadjak” karya A Hasjmy, “Hujan Setelah Bara” D Keumalawati, dan antologi puisi “Rencong” karya Fikar W Eda ditetapkan sebagai buku karya sastra Indonesia unggulan pendidikan dasar dan menengah untuk SMP/MTS.
Penetapan itu berdasarkan Keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) NOMOR: 0307/SKEP/BSNP/V/2019, tanggal 27 Mei 2019.
Buku “Rencong” diterbitkan KaSUHA Jakarta, “Hujan Setelah Bara” diterbitkan Lapena.
“Dewan Sadjak” diterbitkan Centrale Courant Medan.
Khusus untuk tingkat SMP/MTS terdapat 70 judul buku yang ditetapkan sebagai buku karya sastra Indonesia unggulan, ditulis oleh penyair-penyair Indonesia antara lain Sutadji Calzoum Bachri, Joko Pinurbo, Aan Mansur, Abdul Hadi WM, Agus R Sardjono dan lain-lain.
Baca Juga : Mengenal R. Hamzah Dua, Sastrawan, Komikus dan Ilustrator Malaysia Asal Sabah Dan Dua Puisinya
Baca Juga : Cerpen Akhmad Zailani : BULAN LUKA
Sementara untuk tingkat SD/MI terdapat 75 judul buku, dan tingkat SMA/MA terdapat 80 judul buku.
Sesuai dengan bunyi Surat Keputusan BSNP, buku-buku yang ditetapkan sebagai karya sastra Indonesia unggulan wajib dipelajari dan diapresiasi oleh peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang ditetapkan dalam kurikulum.
Penyair D Keumalawati menyampaikan baru mendapat informasi prihal buku puisi karyanya masuk dalam daftar buku sastra Indonesia unggulan.
“Saya mendapatkan informasi dari kaean-kawan di grup WA,” kata D. Keumalawati yang pernah memimpin Taman Seni Budaya Aceh.(*)
Fikar W Eda/Jalimin/SN