Bukan Semata Gimmick, Sikap Megawati Abaikan Surya Paloh Bukti Koalisi Jokowi Tidak Harmonis

Megawatai abaikan Surya Paloh/Repro

SUARAKALTIM.COM-Sekilas kejadian Megawati yang menolak bersalaman dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bisa dilihat semata-mata gimmick.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Adi Prayitno menjelaskan jika ditarik dari pertemuan politik Mega-Surya Paloh sebelumnya, sikap putri proklamator itu adalah pertanda bahwa ada ketidak harmonisan di internal koalisi Jokowi.

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu, bukti keretakan koalisi Jokowi ini sudah terjadi bukan hanya kali ini.

 
“Ada pertemuan Teuku Umar versus Gondangdia. Termasuk pula kongres PDIP di Bali, Mega sama sekali tak nyebut SP, malah lebih banyak nyebut 02,” kata Adi dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/10). 

Lebih lanjut Adi menganalisis bentuk ketidak harmonisan Mega-Surya Paloh disebabkan karena ada ‘orang ketiga’ yakni Gerindra yang diisukan akan masuk dalam koalisi Jokowi-Makruf Amien.

PDIP, kata Adi relatif menerima dengan gembira bergabungnya Partai besutan Prabowo Subinato, sementara Nasdem sejak awal menunjukkan penolakannya. 

 
Baca Juga :  Warga Minang Jadi Korban di Wamena, Tokoh Minangkabau Pertanyakan Peran Jokowi Sebagai Kepala Negara

“Sangat masuk akal Nasdem nolak karena Gerindra tak ikut berkeringat memenangkan Jokowi. Apalagi pemilu 2019 dinamikanya ekstrim,” tandas Adi.

Diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tertangkap kamera tidak menyalami Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat pelantikan anggota DPR periode 2019-2024, Senin kemarin (1/10). 

 
Ahmad Alfian/Angga Ulung Tranggana