Mitos, Oleskan Pasta Gigi Bisa Bikin Mr P Ereksi Lebih Lama, Ada Juga Kelainan Langka; Penis Bisa Patah

Pasta bisa bikin ereksi Mr P tahan lama? (Photo: Getty)

Beredar kepercayaan yang disebut bisa membuat ereksi Mr P tahan lama, yakni dengan mengoleskan pasta gigi. Mitos atau fakta ya?

 

Oleskan Pasta Gigi Bisa Bikin Mr P Ereksi Lebih Lama, Mitos atau Fakta?

Banyak hal ajaib yang dilakukan lelaki untuk membuat Mr P mereka bisa bertahan lebih lama di tempat tidur. Salah satunya adalah dengan mengoleskan pasta gigi ke bagian sensitif tersebut.

Dilansir dari Metro, trik ini bahkan sudah populer karena terus dipromosikan di YouTube, Reddit, dan Steemit. Bagaimana caranya?

Baca Juga : Gara-Gara Kemaluan Besar, Seorang Pria Dituduh Mencuri, dan Dia Menunjukkannya

Klaim Keampuhan

Jose Barber, orang yang mengenalkan trik ini mengklaim, bahwa memijat Mr P dengan pasta gigi bisa menghindari Anda dari ejakulasi dini dan disfungsi ereksi tanpa obat-obatan berbahaya.

Jose juga mengatakan bahwa dengan mengikuti sarannya, Anda akan membuat ereksi bertahan 30 menit lebih lama. Cukup mengejutkan bukan? Lantas, benarkah klaim ini akurat dan aman?

Baca juga : Punya Kelamin Besar”Gak Enak”, Ini 4 Kasus Ukuran Kelamin Terlalu Besar yang Malah Bikin Masalah

 

Penjelasan Pakar

James O’Loan, seorang apoteker di layanan dokter online Doctor-4-U, telah mengeluarkan peringatan agar lelaki tidak lagi mengoleskan pasta gigi ke Mr P dengan alasan apa pun.

“Saya mendesak siapa pun yang berpikir untuk mencoba teknik pasta gigi yang agak mengkhawatirkan ini untuk berhenti, karena ini tidak akan melakukan apa pun, apalagi memerangi ejakulasi dini atau disfungsi ereksi, meskipun ada klaim yang dibuat dalam video itu,” kata dia.

Lebih lanjut O’Loan mengungkap jika minyak peppermint dan bahan kimia lain dalam pasta gigi, termasuk bahan pemutihnya, bisa sangat mengiritasi kulit sensitif.

Risiko Mr P mengalami cedera karena dioleskan pasta gigi. (Shutterstock)
Risiko Mr P mengalami cedera karena dioleskan pasta gigi. (Shutterstock)

“Dengan menaruhnya di alat kelamin Anda, Anda sebenarnya berisiko mengalami luka bakar ringan, serta lepuh dan jaringan parut. Dan pasta gigi juga tidak boleh digunakan sebagai pelumas,” kata dia.

Kesimpulan: MITOS

Tidak ada bukti dalam bentuk apa pun untuk mendukung gagasan bahwa pasta gigi dapat menunda orgasme dan membuat Anda ereksi lebih lama. Sebaliknya cara ini cenderung menyebabkan Mr P Anda iritasi dan terbakar, baik untuk Anda dan pasangan seksual Anda.

Jika Anda kesulitan dengan ejakulasi dini atau mempertahankan ereksi, bicarakan dengan profesional medis alih-alih melakukan trik aneh dari video YouTube.

Ada banyak produk di luar sana yang telah diuji dengan benar, seperti semprotan mati rasa dan kondom untuk memperpanjang hubungan seks. Jauh lebih bijaksana untuk mempercayai profesi medis dan produk dengan banyak penelitian daripada mencari-cari sesuatu di lemari kamar mandi Anda.

 

Soal Mr P Pria Ini,  Ternyata Ada  yang Bisa Patah Saat Berhubungan Seks,  Kelainan Langka!

 
 
Mr P Pria Ini Patah 2 Kali Saat Berhubungan Seks, Ternyata Kelainan Langka!

ilustrasi masalah organ intim pria (shutterstock)

Seorang pria mengalami kelainan langka yang membuat organ intimnya patah sebanyak 2 kali.

 

TERNYATA penis atau Mr P ini bisa patah.  Ini pernha terjadi seorang pria asal Inggris mengalami penis ‘patah’ sebanyak dua kali dalam waktu lima bulan akibat kelainan langka. Kondisi tersebut membuat pria 41 tahun ini harus menjalani operasi untuk merekonstruksi ulang penisnya.

Sebelumnya, pria itu didiagnosis mengalami kelainan genetik langka yang disebut sindrom danlos ehler (EDS). Kelainan genetik langka ini menyebabkan hipermobilitas.

Suatu hari, pria itu mengunjungi dokter setelah 10 hari mengalami cedera ketika berhubungan seksual. Ia tidak segera berkunjung ke dokter ketika mengalami cedera karena mengira masih bisa menangani kondisinya sendiri.

Pria itu lantas meminta dokter menangani dan memperbaiki kembali fraktur Mr P-nya yang patah ketika berhubungan seks 10 hari lalu.

Ahli Urologi dilansir dari Daily Mail pun menjelaskan bahwa pasien dengan EDS biasanya memiliki kelemahan ketika berhubungan seks dan membutuhkan banyak pelumas.

Tetapi, dokter yang menangani pria 41 tahun ini belum menemukan hubungan antara Mr P-nya yang patah dengan riwayat penyakit EDS.

ilustrasi mr. P (shutterstock)
ilustrasi mr. P (shutterstock)

“Berdasarkan kasus pria ini, kami menduga bahwa pria dengan EDS lebih mungkin mengalami masalah soal fraktur Mr P,” hasil Laporan Kasus Urologi.

Sementara itu, tulisan tim medis dalam sebuah jurnal yang dipimpin oleh Dr Arthur Burnett menyatakan bahwa orang yang mengalami fraktur Mr P bisa jadi karena cedera ereksi maupun riwayat penyakit EDS.

Pria yang mengalami patah pada Mr P sebanyak 2 kali ini pun berhasil ditangani oleh tim medis setelah menjalani operasi.

Sejak 1924, sudah tercatat sekitar 1.600 atau sekitar 16 kasus penis patah per tahunnya. Para peneliti juga mencatat bahwa 50 persen kasus penis patah, mereka mendengar adanya suara retak. Bahkan 4 dari 5 pasien mendengarnya bersamaan kehilangan ereksi.

Diketahui penyakit langka EDS ini hanya menyerang 1 dari 10 ribu orang di seluruh dunia. Gejalanya meliputi, hipermobilitas, kulit melar atau jaringan yang mudah memar. Dalam beberapa kasus, sindrom ini juga bisa mengancam jiwa.

Namun, NHS mendata bahwa masalah fraktur penis tidak termasuk dalam daftar komplikasi dari penyakit langka ini. Menurut dr. Rich Biney, seorang ahli urologi di Brimingham mengatakan bahwa EDS biasanya menyebabkan kelemahan jaringan ikat, terutama pembuluh darah.

 

M. Reza Sulaiman | Dinda Rachmawati|Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni|suara.com