MANADO, SUARAKALTIM.COM-Polresta Manado telah menahan siswa SMK Ichtus yang nekat menikam gurunya berkali-kali hingga akhirnya tewas, hanya karena ditegur saat kedapatan merokok. Polisi juga masih memeriksa saksi-saksi terkait peristiwa penusukan yang terjadi pada Senin (22/10/2019).
Menurut Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel, dari hasil pemeriksaan pelaku dan saksi-saksi, sebelumnya pelaku berinisial FF(16) dan temannya mendapat hukuman karena datang terlambat ke sekolah, Senin (21/10/2019). Begitu selesai menjalani hukuman, pelaku dan temannya lalu merokok di area sekolah.
Korban yang melihat pelaku merokok, datang menegur. Namun, pelaku tidak terima ditegur oleh guru. Pelaku lalu pulang ke rumah, mengambil pisau, dan kembali lagi ke sekolah. Begitu bertemu korban, pelaku langsung menikamnya berkali-kali.
“Tersangka melihat korban di atas sepeda motor dan menusukkan pisau beberapa kali,” kata Benny Bawensel, Selasa (22/10/2019).
Korban yang ditusuk, berusaha menghindar. Dia berlari ke halaman sekolah, namun pelaku tetap mengejarnya. Pelaku lalu menusukkan kembali pisau dapur ke tubuh korban. “Pelaku tetap menusuk gurunya beberapa kali hingga korban luka-luka,” kata Benny.
Akibat ditusuk berkali-kali, korban mengalami luka parah. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Profesor Kandow Manado. Namun, setelah dirawat intensif 10 jam, korban akhirnya meninggal dunia karena mengalami pendarahan hebat.
“Kami sudah memeriksa tersangka dan enam orang saksi. Saat ini tersangka sudah ditahan. Kami juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sejauh ini tersangkanya tunggal dan kami masih melakukan pendalaman,” kata Benny Bawensel, Selasa (22/10/2019).
Istri korban, Silvia Walalangi mengaku masih syok mengetahui sang suami meninggal, apalagi penyebabnya karena ditikam oleh siswa. Silvia berharap agar siswa yang menikam suaminya hingga tewas, mendapat hukuman setimpal. Perbuatan sang siswa yang menusuk suaminya 14 kali hingga luka parah dinilai terbilang sadis.
Sadis Ditikam 14 Tusukan
Guru SMK Ichthus yang ditikam siswa akhirnya meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Profesor Kandow Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Korban mengalami pendarahan hebat karena banyak luka tusukan di sekujur tubuh. Sementara tersangka sudah diamankan di kantor polisi.
di halaman sekolah, Senin (21/10/2019), sempat mendapat perawatan intensif di ruangan resusitasi selama 10 jam. Namun, korban mengembuskan napas terakhir, Selasa dini hari (22/10/2019).
Informasi dari pihak rumah sakit, korban meninggal akibat pendarahan hebat. Setelah meninggal, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi.
Kematian korban meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Istri korban, Silvia Walalangi mengaku masih syok mengetahui sang suami meninggal, apalagi penyebabnya karena ditikam oleh siswa.
Silvia berharap agar siswa yang menikam suaminya hingga tewas, mendapat hukuman setimpal. Perbuatan sang siswa yang menusuk suaminya 14 kali hingga luka parah dinilai terbilang sadis.
“Suami saya mati bukan karena sakit, tapi karena penganiayaan dengan senjata tajam hingga 14 tusukan. Kami berharap mendapat keadilan, proses hukum berjalan dengan bagus, adil, dan transparan. Pelaku mesti dihukum setimpal karena telah menghilangkan nyawa suami saya,” kata Silvia.
Diketahui, korban ditusuk oleh siswa SMK Ichthus di Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Senin (21/10/2019). Pelaku menusuk gurunya dengan pisau hingga kritis setelah ditegur lantaran kedapatan merokok di lingkungan sekolah.
Informasi yang dirangkum iNews, kasus penganiayaan ini bermula saat korban Alexander Pangkey, mendapati pelaku berinisial FF (16), sedang merokok.
Korban lantas menegurnya. Namun, ternyata teguran tersebut direspons negatif oleh pelaku. Dia pulang ke rumah dan mengambil senjata tajam, kemudian kembali lagi ke sekolah.
Saat sang guru akan meninggalkan sekolah dengan kendaraan bermotor, pelaku mengejarnya dan langsung menghujani korban dengan senjata tajam di sekujur tubuh.