Bandingkan Nabi Muhammad dan Soekarno, Sukmawati Disemprot Said Didu

 
 
 

Sukmawati Soekarnoputri dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan. (Suara.com/Arga).

Melalui akun Twitter miliknya @msaid_didu, Said Didu memberikan penjelasan menohok untuk Sukmawati.

 
Jakarta, SUARAKALTIM.COM-Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) M Said Didu angkat bicara soal Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan Nabi Muhammad dan Soekarno. Ia menilai sikapnya sudah keterlaluan.

Melalui akun Twitter miliknya @msaid_didu, Said Didu memberikan penjelasan menohok untuk Sukmawati.

Bu Sukmawati yth, bendera Syarikat Islam yang berjuang memerdekakan Indonesia itu tertulis Arab dengan dua kalimat syahadat, juga ormas lain,” cuit Said Didu seperti dikutip Suara.com, Jumat (15/11/2019).

Menurut Said Didu, saat merebut kemerdekaan Indonesia dahulu para pejuang kemerdekaan, termasuk Soekarno juga selalu menyebut nama Nabi Muhammad sebagai sosok yang dimuliakan.

Tak hanya itu, pahlawan Indonesia yang memiliki nama Muhammad juga sangat banyak. Mereka ikut ambil bagian memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

“Pejuang kemerdekaan, termasuk Soekarno juga selalu menyebut nama nabi Muhammad. Banyak sekali pahlawan kita bernama Muhammad,” ungkapnya.

Said Didu sendiri masih bingung dengan maksud Sukmawati membandingkan Nabi Muhammad dengan Soekarno. Bila yang dimaksud Muhammad adalah nabi maka sikap Sukmawati sudah keterlaluan.

 

Saya gak tahu yang dimaksud Muhammad siapa? Kalau yang dimaksud Nabi Muhammad maka sudah keterlaluan. Kalaupun Muhammad yang lain, juga salah karena banyak sekali pahlawan kita yang ikut berjuang bernama Muhammad,” tuturnya.

Untuk diketahui, Sukmawati sempat membandingkan peran Nabi Muhammad dan Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan.

“Sekarang saya mau tanya, yang berjuang di abad 20 itu nabi yang mulia Muhammad atau Insinyur Soekarno? untuk kemerdekaan Indonesia?,” kata Sukmawati dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Divisi Humas Polri bertajuk ‘Bangkitkan Nasionalisme bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme’ di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019).

 

Rendy Adrikni Sadikin | Chyntia Sami Bhayangkara|suara.com