Pembangunan Bendungan Rp1,4 Triliun di Ibu Kota Negara Baru Masuk Tahap Pengkajian

 

Sepaku, Suara Kaltim–Proyek pembangunan bendungan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, telah memasuki tahap pengkajian pembebasan lahan. Bendungan tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan air bersih di ibu kota baru.

Camat Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Risman Abdul seperti dilansir dari Antara di Penajam menyatakan identifikasi lahan warga yang terkena proyek pembangunan bendungan sudah rampung. ”Pengukuran ulang lahan warga dan penghitungan tanam tumbuh untuk pembangunan tubuh bendungan telah disetujui masyarakat pemilik lahan,” ujar Risman Abdul.

Dia menjelaskan, total lahan yang dibebaskan pada tahap pertama proyek pembangunan untuk konstruksi bendungan mencapai 95 hektare yang terdiri atas sekitar 400 bidang tanah. Wilayah Kecamatan Sepaku yang masuk dalam proyek pembangunan untuk konstruksi bendungan meliputi Desa Tengin Baru dan Sukomulyo. Sedangkan wilayah Desa Argomulyo juga terkena proyek pembangunan untuk areal genangan bendungan.

Menurut dia, tidak ada lagi masalah terkait pembayaran pembebasan lahan pembangunan tubuh bendungan, pengukuran ulang lahan, dan penghitungan tanam tumbuh. Sebab, pemilik lahan sudah menandatangani persetujuan.

”Kami perkirakan proses pembayaran pembebasan lahan pembangunan konstruksi bendungan berlangsung hingga 2021,” kata Risman Abdul.

Menurut rencana, pembangunan bendungan tersebut berada di atas lahan seluas 437 hektare, dengan 95 hektare di antaranya untuk tubuh bendungan dan luas genangan 342 hektare. Bendungan yang dibangun di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, itu memiliki daya tampung sekitar 11,6 kubik dengan debit air 2.400 liter per detik.

Anggaran pembebasan lahan dan pembangunan fisik bendungan untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat ibu kota negara yang baru tersebut bersumber dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

Bangun Bendungan di Ibu Kota Baru, Pemerintah Siapkan Rp1,4 Triliun

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan anggaran sebesar Rp1,4 triliun untuk pembangunan bendungan Sepaku. Proyek tersebut berada di wilayah pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara, Nicko Herlambang mengatakan, bendungan tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih ibu kota baru kelak.

“Anggaran pembangunan Bendungan Sepaku-Semoi untuk memenuhi kebutuhan air bersih di ibu kota negara baru itu dari APBN mencapai sekitar Rp1,4 triliun,” katanya.

Rinciannya, sebanyak Rp800 miliar untuk pembebasan lahan. Sementara sisanya Rp676 miliar untuk konstruksi fisik bendungan.

Saat ini, kata Nicko, proses pembangunan bendungan memasuki tahap pembebasan lahan. Proses pendataan peta bidang tengah dilakukan sebelum dilakukan penilaian terhadap harga wajar lahan

Surat penetapan lokasi pembangunan bendungan di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, telah ditandatangani Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor pada 20 Desember 2019.

Sejumlah area di Kecamatan Sepaku yakni Desa Sukomulyao, Argomulyo dan Tengin Baru, masuk dalam proyek pembangunan bendungan yang memiliki daya tampung 11,6 juta meter kubik dengan debit 2.400 liter per detik tersebut.

Luasan pembangunan Bendungan Sepaku mencapai sekitar 378 hektare (ha) terdiri dari 36 ha untuk tubuh bendungan dan luas genangan sekitar 342 ha.

Nicko menambahkan, lelang pengerjaan bendungan juga dikerjakan secara paralel.

Saat ini, sudah masuk tahapan penetapan pemenang untuk kemudian dilakukan proses penandatanganan kontrak kerja.

“Penandatanganan kontrak kerja pembangunan fisik bendungan dengan pihak ketiga akan dilakukan setelah 640 bidang tanah lokasi pembangunan sudah dibebaskan,” ujarnya.