In Memoriam Pak Kaning “Robin Hood” Indonesia, Pejuang Otonomi Daerah

Pak Kaning “Robin Hood” Indonesia, Pejuang Otonomi Daerah

“Innalilahi wa innalilahi rojiun ….

Selamat Jalan Pak Kaning ….

Selamat jalan ‘Robin Hood Indonesia”,
Selamat jalan Pejuang Otonomi Daerah,
Selamat jalan kepala daerah yang sangat dekat dan sangat dermawan dengan rakyat,
Selamat jalan ….

***

ini foto ketika saya bersama bapak H. Syaharie Ja’ang menengok Bapak H Syaukani HR atau akrab disapa Pak Kaning saat di rumah Dinas Bupati Kutai Kartanegara sehari sebelum pemungutan suara Pilkada 2010.

Saya mengenal beliau di tahun 1996. Ketika itu beliau Ketua DPD Golkar Kabupaten Kutai dan saya salah seorang anggota Bakti Sarjana Membangun Desa (BSMD), yang bertugas di Kecamatan Kota Bangun. Selain tentu saja, saat itu sebagai wartawan. Pak Kaning, saat itu belum menjabat sebagai Ketua DPRD Kukar. Bila beliau turun ke desa desa wilayah Kota Bangun, maka saya bersama tokoh masyarakat berjejer di pinggir sungai dekat jembatan bersiap menyambut beliau. Beliau menjabat Ketua DPRD di tahun 1997, setelah Pemilu 1997 dan Golkar memang mutlak di Kukar. Saat itu Bupati Kukar HM. Sulaiman.
Pak Kaning sangat dikenal di desa-desa di Kabupaten Kutai. Beliau rajin menemui masyarakat desa. Bahkan, Bupati HM Sulaiman saat itu kalah pamor. ketika Bupati Sulaiman dan H Syaukani berkunjung ke desa desa, yang mendapat sambutan dari masyarakat adalah Syaukani.
Tidak hanya ramainya spanduk spanduk bertuliskan “Selamat Datang Pak Kaning ….” Tapi juga wajah gembira anak anak hingga orang tua. Pak Kaning tak sekedar datang, tapi memberikan bantuan.
Karena dikenal dekat dan dermawan dengan masyarakat, maka di pemilu 1997, Golkar menang mutlak. Dan Pak Kaning pun duduk sebagai Ketua DPRD Kukar.
Tapi sejak itu, saya jarang ke Tenggarong. Saya hanya pernah satu kali di tahun 1997 dipanggil beliau, dan sejak itu tak pernah ketemu lagi hingga tahun 2010, sehari sebelum pemugutan suara Pilkada Samarinda. Itu pun diajak Pak Syaharie Jaang. Ketika ketemu beliau, beliau masih sakit. Tak bisa berbicara, dan hanya menatap saja. Saya sedih.
Padahal sebelum itu, jauh di masa sebelum beliau sakit? apalagi setelah beliau menjabat Bupati Kukar, wartawan dan berbagai lapisan masyarakat lainnya antri menemui beliau. Apalagi menjelang dan saat lebaran.
Saya kenal dan sering bertemu beliau, hanya di tahun 1996 hingga saat kampanye beliau bersama Golkar untuk menghadapi Pemilu 1997. Hampir setiap hari saya ketika itu bertemu beliau. Sebagai salah satu orang beliau “kepangan tangan dari Kota Bangun ke Tenggarong” di wilayah Kecamatan Kota Bangun, saya mengenal semua kepala desa, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Kota Bangun saat itu. Tujuan mereka untuk bertemu Pak Kaning meminta bantuan. Tak hanya terlibat menggalang suara masyarakat di Kecamatan Kota Bangun, saya juga membantu menyerahkan bantuan-bantuan yang diminta masyarakat ke kepala desa, tokoh pemuda (seperti televisi, perlengkapan kesenian, perlengkapan olah raga dan macam macam, lain sebagainya).
Semua saat itu, asal bertemu Pak Kaning, pulangnya pasti wajah mereka tersenyum. Selain diberi barang-barang, juga diberi uang berlebih untuk ongkos pulang. Itu lah Pak Kaning “Robin Hood” nya Indonesia. Dulu hingga sekarang, saya tak pernah tahu dan mendengar, ada kepala daerah yang begitu dekatnya dengan masyarakat. Kalau Pak Kaning ada di rumah, tamu seperti tiada habisnya hingga tengah malam. Pak Kaning sangat dikenal dermawan. Apalagi saat mau dan saat lebaran. Seperti Pemilu saja masyarakat dari berbagai lapisan, tukang ojek, dll termasuk wartawan yang jumlahnya sekitar 500 bahkan hingga mencapai 1000 orang. Berdatangan dari Sulawesi, Jawa dan daerah lainnya. Beberapa hari sebelum lebaran, masyarakat makin banyak, bahkan jari tangan ditandai tinta segala. Kalau wartawan tidak, hehehe
Saya juga mendengar, beliau membantu H Achmad Amins, saat Achmad Amins bersama H Syaharie Jaang di Pilkada tahun 2000. Membantu materi terutama, saat saat keluarnya SK Mendagri, yang akhirnya menetapkan pasangan Amins-Jaang sebagai walikota Samarinda 2000-2005. Saya mendengar saat itu, bahwa Pak Amins telah kehabisan “peluru” setelah pemugutan suara di DPRD Samarinda.
Banyak kenangan bersama Pak Kaning, terutama di masa-masa kampanye bersama rombongan menginap di rumah rumah warga desa. Beliau juga dikenal figur daerah yang gigih memperjuangkan otonomi daerah. Nilai tawar yang diteriakkan beliau saat itu adalah : Negara Federal. Koran Harian Suara Kaltim yang saat itu dekat dengan beliau, satu satunya media pro Kaning saat itu, berhari hari memuat tentang isu negara federal tersebut, hingga akhirnya pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan otonomi daerah.Pak Pak Kaning adalah adalah figur yang punya banyak ide, gagasan dan pemikiran pemikiran yang berani. Kaltim sangat kehilangan. Putra terbaik Indonesia, telah pergi untuk selama lamanya.

***
Selamat jalan Pak Kaning, semoga amal pahala yang telah bapak lakukan selama hidup, cukup untuk mendapat tempat di sorga-NYA. insha Allah Khusnul Khotimah, amin yaa robbal alamin.***


 

Penulis : Akhmad Zailani

Sumber : favebook