Tanda Tangan Kadrie Oening, yang Bertulis “Allah” Sempat menghebohkan Samarinda

 

Suara Kaltim –  Samarinda pernah heboh, semasa HM Kadrie Oening menjadi Walikota Samarinda. Bukan karena Kadrie Oening, yang saat itu menjabat sebagai Walikota Samarinda ke 3 merubah tanda tangannya. Tapi bentuk tanda tanganya yang baru itulah yang nampak “aneh”, yang menjadi perbincangan warga Samarinda. Ada tulisan “Allah” di dalam tanda tangan Walikota,

Karena seperti umumnya tanda tangan, biasanya bertuliskan nama si pemilik tanda tangan. Maka kalau Kadrie Oening menuliskan : “Allah”, berarti dia mengaku sebagai “Allah” atau penjelmaan Allah. Inilah yang “tidak biasa” bagi anggapan masyarakat Samarinda.

Tanda Tangan Kadrie Oening, Walikota Samarinda

Kisah Kadrie Oening merubah tanda tangannya saat walikota kelahiran Samarinda menjabat di periode pertama. Masyarakat “tidak terima” bila Kadrie Oening menggunakan ” tulisan Allah” sebagai tanda tangannya. Namun Kadrie Oening tetap pada pendiriannya.

Walikota yang dikenal berwatak keras dan tegas ini nampak makin ngotot, setelah bertemu dan meminta pendapat dengan tokoh ulama Samarinda kala itu, yakni KH Abdullah Marisie.

Kiai Abdullah Marsie tidak mempermasalahkan. Atau “memboleskan saja”, setelah Kadrie Oening panjang lebar menjelaskan “arti” tanda tangan miliknya itu.

Dari beberapa sumber, ada yang menyebut Kadrie Oening memilih “bentuk” tanda tangan yang ada tulisan “Allah” itu untuk mengingatkan dirinya sendiri, bahwa pekerjaan atau setiap kebijakan yang dilakukannya, hanya semata-mata karena Allah SWT. Kebijakan yang diambil, dengan keputusan melalui surat dan ditanda tangani, “ikut” disaksikan Allah SWT, Ada yang menyebut tanda tangan Kadrie Oening sebagai wujud tanggung jawab dirinya kepada Allah SWT. Kadrie oeing memang dikenal sebagai taat beragama (religius).

Pemerintah pusat khususnya Mendagri, ketika itu dijabat Amir Macmud, tidak mempersoalkan tindakan Kadrie Oening yang merubah tanda tangannya itu.

Hingga akhir jabatannya, Kadrie Oening yang sempat menjabat sebagai Walikota Samarinda selama 12 tahun ( 1967-1980) ini tidak pernah mengganti tanda tangannya lagi.

Penulis : Akhmad Zailani