“Kejadian tersebut membuktikan bahwa wali Katum bukan orang biasa dan mengisyaratkan kepada kita semua warga Bumi Murakata untuk mengenangnya dan berhadir pada haulan ke-38 di Desa Tabudarat,” kata Warga Barabai, H Dillah.
Cerita lainnya. mengenai cuaca yang mendadak menjadi cerah. Padahal hari sebelumnya, pagi hari, Minggu 28 April 2019 hujan turun hingga gerimis sampai sore..
Namun, ketika menjelang gelap, sekitar pukul 16.30 Wita saat jamaah mulai berdatangan ke acara haul, cuaca menjadi cerah, bahkan sempat terlihat matahari berwarna kuning begitu indah, seakan menyapa para jamaah yang mulai membeludak berdatangan.
Suasana di sana pun begitu nyaman, tidak panas dan tidak pula dingin. Hingga tidak mengganggu berlangsungnya haul yang saat itu diisi tausiah oleh KH Asmuni atau Guru Danau dan dihadiri ribuan jamaah dari berbagai daerah di Kalimantan.
“Padahal, pada hari Sabtu itu hujan dari pagi begitu lebat dan sampai malam harinya masih gerimis. Berlanjut lagi keesokan harinya pada Minggu juga hujan dan gerimis di Kabupaten HST,” ungkap H Dillah.
Namun, sekitar pukul 17.00 wita ketika Dia berangkat bersama jamaah lainnya ke haul wali Katum, cuaca sudah berubah menjadi cerah dan pihaknya pun tidak kehujanan.
“Semoga kejadian seperti ini menjadi hikmah bagi kita semua untuk selalu mencintai para ulama dan para wali,” harapnya.
Dari isi manaqib, Wali Katum atau KH Muhammad Ramli mempunyai nama kecil bernama Artum Ali, wafat pada tanggal 24 Juni 1982 M atau bertepatan dengan tanggal 29 Sya’ban 1402 H pada usia sekitar 70 tahun. Kata Katum diambil dari bahasa Arab yang berarti sembunyi.
Wali Katum juga suka berkhalwat dan uzlah, selama 30 tahun dan waktu khalwat itu, beliau sekeluarga makan cuma satu genggam beras perhari.
Namun, bila ada orang yg memberi beliau lebih dari itu dia menolak dan punya pakaian hanya beberapa saja.
Rumahnya hanya berdinding daun rumbia dan berlantai pelepah rumbia.
Sebagian dari karomah beliau diantaranya, mampu mengetahui barang yang tercecer, tidak kering minyak pada lampu duduk di rumahnya walaupun menyala dari malam hingga siang.Dia juga mampu mengetahui keadaan orang yang berkunjung, bahkan diceritakan bisa ke mana saja dalam sekejap.
Wallahu’alam bishawab.