SUARAKALTM.COM– Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu mengomentari persoalan klaim sepihak Presiden Jokowi jika pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) adalah keputusan politiknya sewaktu bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pada saat itu, Said Didu mengatakan pekerjaan MRT tersebut adalah pekerjaan lintas pemerintahan. Tak hanya itu, dia juga menyindir Jokowi jika Candi Borobudur bisa diklaim sepihak oleh Jokowi.
Pernyataan Said Didu itu ditanggapi oleh Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. Dia mengomentari jika seharusnya candi Borobudur dan Prambanan perlu diresmikan ulang.
“Borobudur dan Prambanan Perlu diresmikan kembali…dahulu kala, belum sempattt…,” kata Fahri Hamzah mengomentar cuitan Said Didu, Jumat, 22 Maret 2019.
BACA :
Kasus 6 Honorer Banten Dipecat: Selalu Dilupakan, Saat Pilpres Disuruh Netral
Manfaat Lain dari Wiper Mobil ala Presiden Jancukers, Sujiwo Tejo
Tidur saat Pelajaran Agama, Guru SMA Hukum Murid hingga Tewas
Fakta Perusakan Masjid di Banyumas, Berawal Sakit Hati hingga Buang Kitab
Deretan Kucing Model Dinosaurus Ini Bikin Netizen Heboh
Meteor Baru Saja Meledak di Bumi, Kalahkan Bom Atom Hiroshima
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim bahwa pembangunan MRT merupakam keputusan politiknya sewaktu bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Klaim sepihak yang dilakukan oleh Jokowi itu justru ditertawakan oleh Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu.
Dia mengatakan bahwa pekerjaan MRT tersebut adalah pekerjaan lintas pemerintahan baik sebelum dan sesudah Jokowi menjadi gubermur DKI Jakarta. Tak hanya itu, sambil menyindir Jokowi, Said berkelakar jika Candi Borobudur bisa diklaim sepihak oleh Jokowi.
“Hahaha diklaim lagi. Ini pekerjaan lintas pemerintahan. Lama2 candi borobudur juga diklaim. Kata pak @RamliRizal “over-claimed”,” cuit Said Didu, Jumat, 22 Maret 2019. riau24.com