suarakaltim.com-Seorang mertua nekat melaporkan menantunya ke polisi gara-gara alat kelamin yang diduga terlalu besar. Karena alat kelamin yang terlalu besar itulah, maka menjadi penyebab anaknya meninggal dunia. Namun setelah melihat langsung “anunya” sang menantu, sang mertua mencabut laporannya dan berakhir damai.
Pelapor yakni Nedi Sito (55), Warga Dusun Brukan, Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Nedi melaporkan sang menantu, Barsah. Menurut Nedi akibat kelamin yang besar itulah menjadi penyebab anaknya Jumantri (23) meninggal dunia.
Barsah dan Jumantri tinggal satu atap di rumah Nedi. Satu hari sebelum kejadian, Barsah berhubungan badan dengan istrinya. Usai melakukan hubungan suami istri, Barsah kemudian keluar rumah.
Namun keesokan harinya atau tanggal 25 Februari 2019 sekitar pukul 06.00 WIB, Nedi menemukan Jumantri sudah tidak bernyawa dalam posisi tengkurap. Jenazah Jumantri sempat diperiksa petugas medis setempat dan dinyatakan meninggal akibat penyakit epilepsinya kambuh.
Keluarga korban dan Barsah menerima dengan ikhlas kematian Jumantri. Mereka lantas menguburkan jenazah di tempat pemakaman umum setempat.
Usai penguburan isu kemudian merebak. Penyebab kematian Jumatri karena alat kelamin Barsah terlalu besar. Isu sampai ke telinga Nedi. Nedi tidak terima. Karena alat kelamin menantunya yang besar itu lah yang membuat anaknya meninggal dunia. Menurut Nedi, memantunya telah membunuh anaknya.
”Iya memang ada pelaporan. Pak Nedi ingin kematian anaknya diusut. Awalnya keluarga sudah menerima kematian korban. Lalu muncul berita hoaks, dan tidak bisa dipertanggungjawabkan,” kata Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Riyanto kepada wartawan Rabu (27/3/2019).
BACA JUGA :
- Wow Netizen Terkejut, Pengamen Ini Ambil Duit ke ATM, Pengamen kan Boleh Juga Buka rekening di Bank?
- Pengemis Bogor Ngaku Sewa Mobil, Kalau Naik Angkutan Umum Kaki Sakit
- Viral Heboh Pengemis Punya Mobil Mewah di Bogor
- Pusat Penerangan TNI Unggah Foto Cewek Cantik, Lengkap dengan Seragam dan Senjata, Siapa Sih?
- Pengemis Bogor Ngaku Sewa Mobil, Kalau Naik Angkutan Umum Kaki Sakit
- Infrastruktur Jalan di Desa Buruk, Ada Lagi 13 Orang Bergantian Pakai Sarung dan Bambu Gotong Warga Miskin yang Sakit buat Berobat Sejauh 6 KM
- Viral Video Turis Wanita Pakai Jeans Robek di Bokong Saat Di Bali, Celana Dalam Kelihatan
- Gara-gara Pilpres, SDN Larangan 01 dan SDN Kudu 02 Jadi Viral
Menurut Kapolsek Maron AKP Sugeng Supriantoro, Rabu (27/3/2019), karena adanya pelaporan itu, pelapor maupun terlapor kemudian diajak duduk bersama. ”Ada perangkat desa juga. Kedua pihak diajak berunding. Bahkan untuk membuktikan alat kelamin menantunya itu, apakah besar atau tidak juga sempat dilakukan pemeriksaaan,”” kata Kapolsek Maron.
Hasilnya ; alat kelamin Barsah tidak terlalu besar. Seperti ukuran normal orang Indonesia.
”Keduanya kemudian saling memaafkan. Lalu kita buatkan surat perdamaian. Hubungan antara mertua dan menantu kembali akur,” kata Kapolsek Maron.
Menurut pemeriksaan, anak Nedi, Jumitra itu meninggal karena sakit epilepsi. Sakit epilepsi ini dialaminya sejak masih kecil. sk-007