JAKARTA, suarakaltim.com— Lembaga survei lokal (dalam negeri) menunjukkan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih unggul dari pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, lembaga survey asing, Roy Morgan asal Australia memprediksi Prabowo Sandi menang Pilpres 2019 disegala lini. Baik perkotaan maupun pedesaan. Baik pria maupun wanita. Dan yang tua maupun yang muda.
Dari hasil lembaga survey lokal dan asing itu, siapa yang layak dipercaya? Pengamat politik dari Lembaga Kajian dan Analisa Sosial (LeKAS) Karnali Faisal mengemukakan, tentu sulit bagi kita untuk menyatakan lembaga survey mana yang layak dipercaya.
“Yang jelas, hitungan survei tentu harus berdasarkan survei yang dilakukan secara mendalam. Masalahnya masing-masing lembaga survei mengklaim hasil survei -nya yang paling akurat. Namun jika mengacu pada trend pooling di sosial media yang rata-rata memenangkan Prabowo Sandi maka biasanya hasilnya tidak akan berbeda,” ujar Karnali.
Menurutnya, jika antara satu hasil survey yang satu berbeda dengan hasil survrey yang lain maka patut dipertanyakan metodologi yang digunakan. Seharusnya jika metodologi yang digunakan sama maka hasilnya juga akan sama meskipun mungkin dari sisi prosentase berbeda. Sehingga tidak membuat publik bertanya – tanya mengapa hasil antar lembaga berbeda-beda.
“Selama ini kepercayaan masyarakat kepada sejumlah lembaga survey memang dipertanyakan. Ada kesan hasil survey tersebut pesanan atau bahkan dilakukan untuk menggiring opini publik,” ujar Karnali kepada Harian Terbit, Jumat (8/3/2019).
Sementara itu pengamat politik dari Universitas Bunda Mulia (UBM) Silvanus Alvin mengatakan, soal lembaga survey mana apakah lokal atau asing yang layak dipercaya, agak sulit untuk diputuskan harus percaya yang mana. Karena setiap lembaga survei baik lokal maupun asing mempunyai kepentingan masing-masing terkait survei yang dilakukannya.
BACA JUGA :
- Anjlok di Survei, Kubu 01 Dikabarkan Bakal Kumpulkan Pengusaha Tionghoa untuk Deklarasi Dukungan
- Survei Kompas: Elektabilitas Prabowo- Sandiaga Naik, Jokowi-Maruf Turun
- Dikepung Tukang Survei, Prabowo: Emang Kita Pikirin?
- Survei: Mayoritas Publik Tidak Puas Dengan Kinerja Jokowi
- Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PDIP Turun, Gerindra Naik, Suara PDIP Turun di Pemilih Muslim
- Survei Pilpres 2019 Terbaru, Jokowi-Maruf Diambang Kekalahan, Suara Milenial Lari ke Prabowo-Sandi
- Survei Media: Jokowi Unggul di Kalangan Lulusan SD, Prabowo di Sarjana
- Survey Terbaru: Setelah Taklukan Jawa, Prabowo-Sandi Menang di Sulawesi
- Survey CRC: Muslim Banyak Pilih Prabowo-Sandi, Non-Muslim Banyak ke Jokowi
- Astagfirullah, Hasil Survei LSI Menyebutkan Pendukung Jokowi-Ma’ruf Lebih Taat Ibadah
“Jika pun harus ada lembagai survey yang harus dipercaya maka hanya lembaga survey yang tergabung dalam organisasi Persepi (Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia). Mereka punya kepentingan. Karena bagaimanapun lembaga survei itu hidup dengan menjadikan politik sebagai lahan bisnis mereka,” tegasnya.
Dia mengatakan, persaingan soal hasil survey bukan hal penting untuk diperdebatkan. Oleh karenanya siapa yang menang berdasarkan hasil survei maka tidak menjadi soal. Sebab hasil survey bisa saja dikendalikan sesuka hati atau tergantung dengan siapa penyokong dananya. Sehingga siapapun bisa ditampilkan oleh lembaga survey sebagai pihak yang paling diunggulkan.
Hasil survey Roy Morgan memprediksi yang menyebut Prabowo Sandi menang telah dikutip oleh aneka media asing.
Bukan sekali ini saja Roy Morgan melakukan survey Pilpres di Indonesia. Tahun 2014, Roy Morgan memprediksi Jokowi menang 52 persen atas Prabowo yang digadang dapat 48 persen. Hasilnya tidak jauh beda. Oleh karena itu survey ini dianggap paling valid oleh banyak pihak.
Kurun waktu rilis survey juga relatif sama. Yakni sekitar sebulan sebelum Pilpres. Pada 2014, Roy Morgan merilis hasil Survey bulan Juni menjelang pemilu 9 Juli. Demikian juga rilis survey di tahun 2019.
Hasil survey ini menggarisbawahi hasil-hasil sebagian besar survey lokal Indonesia yang sama kredibilitasnya. Bedanya dengan survey lokal, cakupan Roy Morgan yang lebih menyentuh aspek demografis dan kependudukan.
Berikut rangkuman hasil Survey Roy Morgan: Nasional: Jokowi 43 % Prabowo 57 %, Desa : Jokowi 42,5 % Prabowo 57,5%, Kota: Jokowi 44 % Prabowo 56 %.
Untuk Jawa Tengah, Jokowi (49,5 %) dan Prabowo (50,5 %), Jawa Timur dan Bali, Jokowi (46 %) dan Prabowo (53 %), Sumatra Utara: Jokowi (32 %) dan Prabowo (68 %), Sulawesi: Jokowi (42,5%) dan Prabowo (57,5%), Jawa Barat dan Jakarta, Prabowo (67 %) dan Jokowi (33 %)
Survey Roy Morgan juga memperlihatkan kegagalan tim Jokowi dalam menangani isu-isu nasional terutama ekonomi dsn kehidupan secara wajar. Sebab nyatanya klaim Prabowo didukung emak-emak sangat terbukti dalam survey Roy Morgan.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengungkapkan hasil survei terbaru elektabilitas Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Hasilnya Prabowo-Sandi mendapat elektabilitas sebesar 54,3 persen dan Jokowi-Ma’ruf mendapat angka 40,1 persen
Arief mengaku survei itu dibuat oleh lembaga survei independen di Indonesia yang bekerja sama dengan jaringan mahasiswa dan buruh. Serta dana lembaga survei itu dibiayai oleh asing. HanTer