20 Keutamaan Shalat Berjamaah

Menurut ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits nabi saw, apabila ada seorang muslim melaksanakan shalat fardhu sehari semalam hanya di rumah dan sekedar untuk menggugurkan kewajiban sebagai seorang hamba, dianggap tidak tepat dan keliru. Sebab, shalat fardhu yang dilakukan sangat disarankan dan dianjurkan untuk dilaksanakan di masjid secara berjamaah. Oleh karena itu, jika masih ada di antara umat Islam yang masih melaksanakan shalat fardhu di rumah secara terus menerus, maka cepat-cepatlah mulai untuk berubah menadi lebih baik dan selanjutnya lakukanlah shalat wajib di masjid dengan berjamaah sesuai dengan kemampuan. Sebab, shalat fardhu yang anda lakukan telah dianggap tidak sesuai dengan sunnah dan tradisi yang pernah dilakukan oleh nabi Muhammad saw. Memang, seyogyanya mulai sekarang kita harus mengikuti sunnah nabi saw, yakni mengerjakan shalat fardhu secara berjamaah di masjid.

Saat ini, masih banyak diantara umat islam yang merasa sudah cukup puas melaksanakan shalat lima waktu di rumah dan mereka enggan pergi ke masjid untuk shalat berjamaah. Padahal Nabi Muhammad saw mengancam para shahabatnya dengan membakar rumah mereka, jika mereka tidak mau ikut shalat berjamaah di masjid. Bahkan seorang shahabatnya yang buta, Ummi Maktum masih diperintahkan oleh Rasulullah saw untuk melaksanakan shalat bearjamaah saat mendengan adzan.

Lalu, bagaimana dengan situasi dan kondisi umat nabi di akkhir zaman ini, khususnya dalam melakasanakan ibadah shalat fardhu berjamaah. Berkaitan dengan masalah ini, minimal ada tiga kelompok. Pertama, mereka sangat rajin pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat fardhu berjamaah. Mereka hampir empat hingga lima kali sehari semalam dalam melaksanakan shalat fardhu berjamaah. Namun, jumlah mereka sangat sangat sedikit sekali. Mereka pada umumnya didominasi oleh kaum lanjut usia antara 60 hingga 70 tahun. Kedua, mereka cukup aktif pergi ke masjid. Minimal, mereka dua hingga tiga kali pergi ke masjid dalam sehari semalam untuk melaksanakan shalat fardhu berjamaah. Jumlah mereka di atas kelompok pertama. Ketiga, mereka tidak pernah pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat fardhu kecuali pada hari jumat. Jumlah kelompok ini sangat banyak sekali bahkan mendominasi. Dari ketiga kelompok ini, bisa digambarkan bagaikan bentuk segitiga kerucut.

Seharusnya, umat nabi akhir zaman ini lebih rajin dibandingkan umat islam zaman permulaan. Mengapa demikian ? Sebab, mereka telah mendapatkan kenikmatan yang sangat banyak bahkan lebih banyak dari umat Islam terdahulu seperti, nikmat iman, nikmat islam, nikmat sehat, nikmat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, nikmat serba kecukupan duniawi, nikmat rizki yang berlimpah ruah berupa kekayaan sumber daya alam, bahkan tidak sedikit di antara mereka yang telah beberapa kali menunaikan rukun Islam yang kelima, yakni ibadah haji ke baitullah. Semestinya, mereka harus lebih giat dan semangat dalam menjalankan shalat fardhu lima waktu dengan berjamaah. Akan tetapi kenyataannya, mereka enggan dan malas pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah.

Mengapa setiap muslim sangat dianjurkan untuk melakukan shalat berjamaah di masjid ? Tentu, yang paling mengetahui jawabannya adalah Rasulullah saw. Akan tetapi, kita sebagai umatnya telah merasakan manfaatnya.

PENGERTIAN SHALAT.

Kita sering mendengar kata shalat, akan tetapi kurang mengerti apa arti shalat sesungguhnya. Menurut bahasa, shalat berarti doa. Hal ini didasarakan pada firman Allah swt dalam Al-Qur’an yang mengatakan :

“Dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (QS Attaubah 9 : 103).

Dalam surat dan ayat yang lain, menurut para ulama dan mufassir, shalat berarti memberi rahmat, memintakan ampunan dan do’a supaya diberi rahmat. Menurut mereka, shalat dari Allah kepada hamba-Nya berarti memberi rahmat, shalat dari malaikat kepada manusia berarti memintakan ampunan dan shalat dari manusia kepada manusia berarti mohon doa agar Allah memberikan rahmat kepadanya. Hal ini berdasarkan ayat Al-Qur’an yang mengatakan :

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (jama dari shalat) untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab 33 : 56).

Sedangkan arti shalat secara istilahi/syar’i (terminologi) adalah suatu kegiatan yang mengandung ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ikhram dan ditutup dengan salam. (Assalamu’alaikkum warahmatullahi wabarakatuh) dengan persyaratan-persyaratan tertentu.

HUKUM SHALAT BERJAMAAH

Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan hukum shalat berjamaah. Namun, mayoritas para ulama sepakat bahwa hukum shalat fardhu berjamaah terdiri dari dua pendapat. Pertama, sunnah. Kedua, fardu kifayah. Sunnah yang dimaksud disini adalah sunnah yang sangat dianjurkan (muakkadah). Sedangkan yang dimaksud dengan fardhu kifayah adalah suatu kewajiban, apabila dalam suatu komunitas (masyarakat) ada sebagian orang yang telah melaksanakan shalat fardhu berjamaah, maka sebagian lainnya dianggap telah gugur kewajibannya artinya mereka tidak berdosa. Sebab, sudah terwakili oleh yang lain. Akan tetapi, apabila dalam suatu masyarakat tidak ada yang mengerjakan shalat fardhu berjamaah, maka seluruhnya akan menanggung dosa. Na’udzubillah min dzalik.

KEUTAMAAN SHALAT BERJAMAAH DI MASJID.

Berapa kalikah anda pergi ke masjid dalam sehari semalam untuk memenuhi panggilan Allah, yakni melaksanakan shalat fardhu berjamaah ? Tentu, setiap muslim memiliki jawaban yang berbeda antara satu dengan lainnya. Dan jawabannya sangat tergantung pada tingkat keimanan dan keshalehan mereka masing-masing. Bisa jadi, di antara mereka ada yang menjawab, dalam sehari semalam pergi ke masjid untuk menunaikan shalat fardhu, Cuma sekali, dua kali, tiga kali, empat kali dan ada yang lima kali. Semakin sering pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat fardhu dan menuntut ilmu agama, tentu akan lebih baik. Sebaliknya, semakin jarang pergi ke masjid akan menambah catatan amal keburukan mereka di sisi Allah dan Rasul-Nya. Mengapa demikian ? Sebab, mereka telah dianggap kurang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya.

Bagi seorang muslim yang masih enggan dan malas pergi ke masjid dan kurang taat dalam menjalankan ibadah shalat fardhu, sebaiknya, mereka mau membaca beberapa ayat dan hadits nabi saw berikut ini. Diharapkan ayat dan hadits-hadits ini bisa memberikan motivasi dan semangat dalam melaksanakan shalat fardhu berjamaah di masjid.

Menurut beberapa riwayat hadits Nabi saw bahwa shalat berjamaah di masjid mempunyai beberapa keutamaan. Inilah di antara keutamaan-keutamaannya :

  1. Sebagai Tanda Orang Beriman

Setiap makhluk hidup pasti memiliki tanda yang berbeda antara satu dengan lainnya, termasuk manusia. Demikian juga orang-orang yang beriman pasti memiliki tanda pada dirinya. Dan di antara tanda orang yang beriman kepada Allah, para Malaikat, kitab-kitab-Nya, para Rasul, hari kiamat dan Qadar baik buruknya adalah suka pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat wajib berjamaah lima waktu dalam sehari semalam. Pernyataan ini didasarkan pada hadits nabi saw yang mengatakan :

“Apabila kalian menyaksikan seseorang biasa pergi ke masjid (untuk melaksanakan shalat wajib berjamaah), maka saksikanlah bahwa ia beriman.” Allah swt berfirman, “Sesungguhnya orang yang memakmurkan masjid-masjid Akkagadalah orang beriman kepada Allah dan Hari Akhir”. (HR Tirmidzi dari Abi Said Al-Hudri ).

Lalu, bagaimana dengan seorang muslim yang tidak mau dan tidak pernah pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat fardhu ? Atau mungkin ada di antara mereka pergi ke masjid hanya pada hari jumat saja. Tentu, keimanan mereka kepada Allah dan hari akhir patut diragukan. Sebab, apabila mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, hampir bisa dipastikan mereka akan segera memenuhi panggilan Allah. Atau paling tidak, imam mereka sangat lemah. Wallahu ‘alam bishshawab.

  1. Pahala langkah kaki

Mungkin sudah banyak yang tahu tentang ini, seorang yang berjalan ke masjid, maka tiap langkah kakinya akan diberikan satu pahala, dihapuskan satu dosa, dan dinaikkan satu derajat oleh Allah SWT. kebayang gimana itu manfaatnya gan? kalo rumah kita jauh dari masjid, berarti kita punya kesempatan untuk memperbanyak ampunan dosa kita (Ibnu Majah:277,Muslim:1068 dan 1065).

  1. Diangkat kedudukannya dan dihapuskan dosanya.

Tempat ibadah umat Islam biasanya disebut dengan Baitun/Baitullah (rumah Allah) atau Masjid (tempat sujud). Hal ini bisa kita jumpai dalam beberapa ayat Al-Qur’an maupun hadits nabi saw. Menurut keyakinan umat berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits bahwa di dunia ini tidak ada tempat yang lebih baik dan mulia dari pada keduanya, yaitu Bait/Baitullah dan Masjid. Oleh karena itu, siapapun yang mendatangi dan mengunjungi kedua tempat tersebut diberikan apresiasi berupa, akan ditingkatkan derajatnya di sisi Allah dan akan dihapus kesalalahan atau dosanya. Hal ini didasarkan pada hadits nabi saw yang mengatakan :

“Siapa yang bersuci dari rumahnya, kemudian ia pergi ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan kewajiban (shalat) di antara kewajiban-kewajiban lainnya, maka langkah-langkahnya itu, yang satu menghapus kesalahan dan langkah lainnya mengangkat derajat.” (HR Muslim dari Abu Hurairah). 

Juga dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Shalatnya seorang lelaki dengan berjamaah itu melebihi shalatnya (sendirian) di rumah atau di pasar sebanyak dua puluh lima kali, yang demikian itu disebabkan karena bila dia berwudhu dengan sempurna, kemudian pergi ke masjid dengan tiada tujuan lain kecuali untuk melakukan shalat (berjamaah) semata-mata, maka tiadalah ia melangkah kecuali diangkat kedudukannya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya. Dan jika ia shalat, maka para malaikat memohonkan untuknya rahmat selama ia masih berada di tempat shalat itu dalam keadaan tidak berhadast. (Para malaikat itu berdoa), ‘Ya Allah, berilah rahmat kepada orang ini dan sayangilah dia.’ Dan orang itu selalu dianggap sedang melakukan shalat, selama menantikan datangnya waktu shalat yang lain.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, & Ibnu Majah). Dan masih ada hadits lainnya yang serupa dengan hadits ini.

  1. Pahala menunggu waktu shalat

Banyak diantara kita yang berangkat ke masjid pas adzan supaya bisa cepet selesai. Dan kita sering bosan waktu nunggu iqamah dikumandangkan, dan gak jarang dari kita yang pas nunggu qamat malah main HP, atau ngobrol sama orang sebelah, atau tidur tiduran dengan malesnya. Tapi yang luar biasa, kita sebenarnya dapet pahala yang besar pas kita lagi nunggu waktu shalat! Jadi sebaiknya gunakan waktu menunggu shalat untuk berdzikir.

“Orang yang menunggu sholat di masjid diberi pahala seperti sedang sholat” (Bukhari:611)

  1. Di do’akan Malaikat

Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Shalatnya seorang lelaki dengan berjamaah itu melebihi shalatnya (sendirian) di rumah atau di pasar sebanyak dua puluh lima kali, yang demikian itu disebabkan karena bila dia berwudhu dengan sempurna, kemudian pergi ke masjid dengan tiada tujuan lain kecuali untuk melakukan shalat (berjamaah) semata-mata, maka tiadalah ia melangkah kecuali diangkat kedudukannya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya.Dan jika ia shalat, maka para malaikat memohonkan untuknya rahmat selama ia masih berada di tempat shalat itu dalam keadaan tidak berhadast. (Para malaikat itu berdoa), ‘Ya Allah, berilah rahmat kepada orang ini dan sayangilah dia.’ Dan orang itu selalu dianggap sedang melakukan shalat, selama menantikan datangnya waktu shalat yang lain.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, & Ibnu Majah).

Seorang yang menunggu shalat, tepatnya dari masuk masjid sampai waktu shalat, maka dia bakal didoakan malaikat dengan doa : “Ya Allah Ampunila dia, Ya Allah ampunilah dia”, tanpa henti sampai waktu shalat. Di antara kita mungkin pernah ada yang minta doa sama orang yang menurut kita lebih beriman dari kita, lebih bertakwa, dan lebih tunduk pada Allah.

Mungkin di antara kita ada yang minta doa sama orang yang lebih tinggi derajat keimanannya dibanding kita supaya doa kita lebih makbul. Nah, ini yang doain malah malaikat! Makhluk Allah yang tak mungkin ingkar sama Allah. Masya Allah!

  1. Mendapat naungan dan cahaya yang sempurna saat kiamat

Sahal bin Sa`ad as Sa`idi ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang selalu berjalan ke masjid di malam yang gelap bahwa mereka akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, & Hakim).

Kita semua tahu tentang dasyatnya hari kiamat kelak, kita semua tahu bahwa di hari kiamat nanti bakalan panas banget, matahari itu hanya beberapa jengkal di atas kita. Tapi ada tujuh golongan yang dinaungi kelak. Dan salah satunya adalah orang yang hatinya terpaut dengan masjid. Seorang pemuda yang hatinya terikat dengan masjid, orang orang itulah yang akan mendapat perlindungan dari Allah saat kiamat kelak. (Al-Bukhor:620)

  1. Dua pembebasan atas orang yang senantiasa mendapatkan takbir pertama imam selama empat puluh hari

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda “Barang siapa yang shalat selama empat puluh hari secara berjama’ah dan selalu mendapatkan takbir pertama, maka di tetapkan baginya dua pembebasan : Pembebasan dari api neraka dan pembebasan dari nifaq” (HHR. Tirmidzi)

  1. Doa malaikat ketika di shaf terdepan

Selain di doakan malaikat ketika menunggu waktu shalat, orang yang ada di shaf terdepan juga didoakan oleh malaikat. (“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat memberikan sholawat kepada orang-orang yang berada di shaf pertama.” HR. Ibnu Hibban no.2157). Menanggapi sabda Beliau, para sahabat bertanya, “Apakah juga kepada orang-orang yang berada di shaf kedua wahai Rasulullah? ” Kemudian Rasulullah berkata, “Juga kepada orang-orang yang berada dishaf kedua.” (HR. Ahmad dan Ath Thabrani, dihasankan oleh Syaikh Al Albani))

  1. Keutamaan mengucapkan amin bersama imam

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah menjelaskan tentang fadhilah mengucapkan amin bersama-sama imam dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

“Apabila imam mengucapkan “ghairul maghduubi ‘alaihim waladdhaliin” maka katakanlah “Amin” karena barang siapa yang aminnya bertepatan dengan aminnya para malaikat maka akan diampuni dosanya yang telah lalu ” (HR. Bukhari)

  1. Subuh = 119 pahala

Seseorang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah, maka orang itu akan mendapatkan pahala 119 kali dibanding shalat sendiri. (Muslim:1049).

  1. Isya dan 59 pahala

Seseorang yang melaksanakan shalat isya berjamaah, maka dia bakal dapat pahala 59 kali lipat. (Muslim:1038)

  1. Dzuhur, Ashar, Magrib dan 27 pahala

Kalau shalat dzuhur jamaah, ashar jamaah, dan magrib jamaah, masing masing dilipatgandakan 27 kali kalau kita laksanakan secara jamaah (Muslim:1038)

  1. Pahala ketika sakit

Pas kita lagi sakit dan tidak bisa ke masjid (setiap hari udah ke masjid). Pada saat kita tidak ke masjid dan shalat di rumah, kita akan dapat pahala yang sama seperti waktu shalat di masjid. (Abu Daud:2687)

  1. Terhindar dari sifat munafiq

Orang munafiq itu sangat susah untuk shalat subuh dan isya, apalagi berjamaah, nah orang yang mampu melaksanakan shalat shalat itu, niscaya akan terhindar dari sifat munafiq. Tidak ada sholat yang lebih berat bagi orang-orang munafiq dari pada sholat subuh dan isya. Seandainya mereka tahu nilai yang terkandung di dalam kedua sholat itu, pastilah mereka mendatangi (masjid tempat) kedua sholat itu meskipun dengan merangkak.(Al-Bukhori:617)

Barangsiapa besok ingin berjumpa Allah dalam keadaan muslim, maka hendaklah menjaga sholat-sholat itu yang orang diseru (adzan) untuknya. Sesungguhnya Allah telah mensyariatkan untuk Nabimu Saw jalan-jalan petunjuk-Nya dan sesungguhnya pelaksaan sholat-sholat itu termasuk jalan-jalan petunjuk-Nya, seandainya kamu pada sholat dirumah sebagaimana orang yang absen (dari sholat jama’ah di masjid) itu sholat di rumahnya berarti kamu telah meninggalkan sunnah Nabimu, dan jika kamu meninggalkan sunnah Nabimu tentu kamu jadi sesat…. Dan sesungguhnya kamu telah menyaksikkan kami (para sahabat) yang mana tidak ada orang yang absen (dari sholat berjama’ah) kecuali orang munafik yang kemunafikannya sudah dikenal. Dan sesungguhnya dulu ada orang yang kondisi jasmaninya sudah lemah lalu dipapah dan didirikan di dalam shaf (agar ikut berjama’ah)

  1. Menjadi sebab diampuni dosanya oleh Allah.

Rasulullah bersabda :“Jika imam mengucapkan “Ghoiril maghdhubi ‘alaihim waladhdholliin”, maka ucapkan amin, karena sesungguhnya siapa yang mengucapkan amin bersamaan dengan ucapan malaikat maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Dalam hadits lain Nabi bersabda :

“Barangsiapa yang berwudhu untuk sholat dan menyempurnakan wudhunya, lalu berjalan untuk menunaikan sholat, dan ia sholat bersama manusia atau berjama’ah atau di dalam masjid, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.”

  1. Mengembangkan disiplin dan berakhlak mulia.

Sholat berjama’ah mengajarkan disiplin seorang makmun senantiasa mengikuti gerakan imam dan berada di belakang imam. Hal ini tentu membiasakan melatih kedisiplinan dalam kehidupan seseorang, menghilangkan ego, perbedaan dan dengan penuh kerendahan hati patuh dan taat pada pimpinannya, yaitu imam.”

  1. Tumbuhnya persaudaraan, kasih sayang dan persamaan.

Apabila kita bertemu lima kali dalam sehari, maka akan tumbuh kasih sayang diantara sesama muslim. Dan jika suatu waktu ada saudara kita yang biasa berjama’ah kemudian beberapa waktu tidak hadir di masjid, maka kita akan bertanya-tanya, ada apa atau mengapa ia tidak berjama’ah? Seandainya jawaban yang didapat bahwa beliau itu sakit, maka kita akan bergegas menjenguk dan mendo’akannya

  1. Menghidupkan Sunnah Nabi

“Siapa berkehendak menjumpai Allah besok sebagai seorang muslim, hendaklah ia jaga semua shalat yang ada, dimanapun ia mendengar panggilan shalat itu, sesungguhnya Allah telah mensyare’atkan kepada nabi kalian sunnah-sunnah petunjuk, dan sesungguhnya semua shalat, diantara sunnah-sunnah petunjuk itu, kalau kalian shalat di rumah kalian sebagaimana seseorang yang tidak hadir di masjid, atau rumahnya, berarti telah kalian tinggalkan sunnah nabi kalian, sekiranya kalian tinggalkan sunnah nabi kalian, sungguh kalian akan sesat, tidaklah seseorang bersuci dengan baik, kemudian ia menuju salah satu masjid yang ada, melainkan Allah menulis kebaikan baginya dari setiap langkah kakinya, dan dengannya Allah mngngkat derajatnya, dan menghapus kesalahan karenanya, menurut pendapat kami, tidaklah seseorang ketinggalan dari shalat, melainkan dia seorang munafik yang jelas kemunafikannya (munafik tulen), sungguh dahulu seseorang dari kami harus dipapah diantara dua orang hingga diberdirikan si shaff (barisan) shalat yang ada.” (H.R Muslim)

  1. Barang Siapa Yang Menjaga shalat Jamaah maka Ia akan Hidup dan Mati Dalam Keadaan Baik

Ini merupakan tujuan hidup kita, sebagi manusia pasti kita ingin hidup di dunia penuh kebahgiaan dan di akhirat pun begitu, jadi salah satu kuncinya adalah sholat berjamah di masjid.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Rabbku Tabaraka wa Ta’ala mendatangiku tadi malam dalam wujud yang paling indah -Ibnu Abbas berkata: Menurutku beliau bersabda: Dalam mimpi- lalu berfirman: ‘Hai Muhammad, tahukah kamu apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi.” Beliau bersabda: “Aku menjawab: “Tidak. lalu Ia meletakkan tanganNya di atas pundakku hingga aku merasakan dinginnya diantara dadaku -atau beliau bersabda: dileherku- lalu aku mengetahui yang ada dilangit dan dibumi. Ia bertanya: ‘hai Muhammad, tahukah kamu apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi? ‘ Aku menjawab: Ya, tentang penebus (dosa) dan penebus (dosa) adalah berdiam diri di masjid setelah shalat, berjalan dengan kaki menuju (shalat) jamaah, menyempurnakan wudhu pada saat tidak disukai. Barangsiapa hidup seperti itu, ia hidup dengan baik, mati dalam kebaikan dan ia (terbebas) dari kesalahannya seperti saat dilahirkan ibunya”. (H.R Tirmidzi)

  1. Mendapat balasan seperti haji.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan berwudhu’ untuk shalat lima waktu (secara berjamaah di masjid), maka pahalanya seperti pahala orang berhaji yang memakai kain ihram.” (HR. Abu Dawud no. 554, dan di hasankan oleh asy-Syaikh al-Albani).

Itulah Keutamaan dan Pahala Shalat Berjamaah di Masjid, masih banyak sekali keutamaan shalat berjamaah, betapa indahnya islam, memerintahkan sesuatu akan tetapi manfaatnya begitu banyak dan tidak terlihat secara langsung, akan tetapi akan terasa ketika sudah menjalaninya.

Share artikel ini agar semua orang muslim memenuhi masjid dan berjamaah tepat waktu, agar Rumah Allah SWT bisa penuh dan makin banyak orang-orang shaleh di Bumi yang berkah ini. aamiin.Ya Allah

Referensi :

-http://wahdah.or.id/keutamaan-shalat-berjamaah/

-https://waktuku.com/keutamaan-shalat-berjamaah/

– http://muslimyuk.blogspot.co.id/2016/03/keutamaan-dan-pahala-shalat-berjamaah.html

– http://www.duniaislam.org/03/02/2015/pahala-dan-keutamaan-shalat-berjamaah-di-masjid/

– https://istqmhr.wordpress.com/2011/11/12/10-keutamaan-sholat-berjamaah/

– http://buletinmi.com/keutamaan-shalat-berjamaah-di-masjid-edisi-67/

– http://almuttaqinjepara.com/2012/07/19/keutamaan-shalat-berjamaah/

– http://www.fimadani.com/keutamaan-shalat-berjamaah-di-masjid/