Agar Mudah Dipotong, Masjid Agung Solo Buat Alat Perebahan Hewan Kurban

Alat Perebah Sapi Inovatif Milik Masjid Agung Solo, Jawa Tengah (foto: Bramantyo/Okezone)

Tonton Video Viral :  Sapi Lepas, Jamaah Salat Idul Adha Bubar

 
SOLO, SUARAKALTIM.COM – Ada yang beda dari proses pemotongan hewan kurban di Masjid Agung Solo, Jawa Tengah. Biasanya, pemotongan hewan kurban dilakukan dengan cara tradisional, yaitu hewan kurban direbahkan ke dekat lubang yang sudah dipersiapkan.

Setelah hewan kurban berhasil direbahkan, kemudian pisau tajam diarahkan ke urat leher di kepala hewan kurban dan sekali goyang darah segar mengucur dari leher hewan kurban.

Namun, kini di Masjid Agung Solo, hewan kurban dipotong dengan menggunakan alat khusus perebah sapi. Inovasi alat khusus untuk perebahan sapi ini dibuat langsung oleh Takmir Masjid Agung.

 

Lantas bagaimana cara kerja perebahan sapi inovatif seharga Rp21 juta ini?

Alat Perebah Sapi Inovatif Masjid Agung Solo, Jateng (foto: Bramantyo/Okezone)	 

Muh Alif, salah seorang Takmir Masjid Agung Solo yang ikut membuat alat perebahan sapi ini mengatakan, alat ini yang dibuat dengan melihat panduan pembuatan melalui YouTube.

Pertama, sapi yang hendak disembelih ini dimasukan ke dalam alat perebahan sapi. Setelah sapi masuk, kemudian pintu masuk pun ditutup.

Kepala sapi diarahkan ke luar. Sedangkan, moncong sapi itupun ditutup dengan besi yang ukuran sudah dipaskan. Agar sapi tak bergerak, alat perebahan sapi berbentuk kubus berukuran 2,5 meter, lebar 1,4 meter, dan tinggi 1,85 meter itupun langsung di-press ke tubuh sapi.

Selanjutnya, pintu alat dikunci dan kepala sapi diletakkan di lubang berpengaman. Dua roda besar di kedua ujung alat kemudian diputar hingga sapi rebah. Saat itulah, giliran petugas penyembelih hewan bekerja menggunakan syariat Islam.

“Kemudian setelah sapi disembelih, alat dimiringkan sedikit lalu dindingnya ditarik ke atas. Tujuannya agar tubuh sapi jatuh ketempat yang sudah disediakan,” kata Alif kepada Okezone, Minggu (11/8/2019).

Alat Perebah Sapi Inovatif Masjid Agung Solo, Jateng (foto: Bramantyo/Okezone)

Menurut Alif, pemotongan sapi yang dibuat oleh Takmir Masjid Agung ini sudah sesuai dengan syariat Islam. Karena memang alat ini dibuat agar sapi tidak merasa sakit saat dipotong.

“Kalau cara yang biasa dipakai itukan, keempat kaki sapi diikat. Kemudian, setelah kaki sapi terikat, secara bersama-sama sapi dijatuhkan ke tanah. Dan itukan menyakitkan sapi sebelum disembelih. Kalau menggunakan alat ini, pemotongan mudah dan sapi tidak merasa sakit. Dan kita pastikan pemotongan sapi dengan alat ini, tidak melanggar syariat Islam,” urai dia.

Hanya saja, alat pemotongan sapi ini tidak bisa untuk memotong sapi kurban dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, ukuran sapi kurban jenis simental dengan bobot 1,4 ton yang diberikan Presiden Jokowi tak muat masuk ke dalam alat tersebut.

“Karena tubuh sapi Presiden Jokowi tak bisa masuk, terpaksa sapi kurban Presiden Jokowi dilakukan dengan cara biasa,” tuturnya.

Bramantyo/ok