SUARAKALTIM.com – Jannah dalam bahasa Arab diartikan sebagai surga. Namun secara harfiah adalah kebun.
Sebagian besar ulama mengatakan tanah surga awalnya adalah dataran yang dikaruniakan kepada seorang hamba yang beramal soleh.
Dataran tersebut kemudian ditumbuhi berbagai pohon yang berasal dari amalan manusia, hingga berkembang menjadi kebun, seperti dilansir kabarmakkah.com, 26 Februari 2016.
Luasnya surga yang dianugerahkan kepada seorang umat luasnya melebihi langit dan bumi.
Di dalamnya terdapat pohon-pohon yang berbunga dan berbuah. Sementara sebagian lagi lahan kosong.
Lalu bagaimanakah seseorang mendapatkan tanah di surga dengan banyak pohon?
Adalah dzikir, ibadah yang dilakukan dengan menyebut dan memuji nama Allah SWT yang akan memberikan tanaman di surga.
Rasulullah SAW bahkan mengungkapkan dengan dzikir, akan mendapatkan satu pohon kurma di surga.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah melewatinya saat sedang menanam pohon. Kemudian beliau bersabda, wahai Abu Hurairah, apa yang kamu tanam? Aku menjawab: “Tanaman milikku.” Beliau bersabda:
أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى غِرَاسٍ خَيْرٍ لَكَ مِنْ هَذَا قَالَ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ قُلْ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ يُغْرَسْ لَكَ بِكُلِّ وَاحِدَةٍ شَجَرَةٌ فِي الْجَنَّةِ
“Apakah kamu mau kuberitahukan tentang tanaman yang bagimu akan lebih baik dari tanaman ini?”
Abu Hurairah menjawab; “Tentu wahai Rasulullah!.” Beliau bersabda: “Ucapkanlah olehmu Subhaanallaah Walhamdulillaah Walaa Ilaaha Illallaah Wallaahu Akbar. Maka setiap bacaan tersebut akan menumbuhkan satu pohon di surga bagimu.” (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)
Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
لَقِيتُ إِبْرَاهِيمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَقْرِئْ أُمَّتَكَ مِنِّي السَّلَامَ وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ الْجَنَّةَ طَيِّبَةُ التُّرْبَةِ عَذْبَةُ الْمَاءِ وَأَنَّهَا قِيعَانٌ وَأَنَّ غِرَاسَهَا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
“Aku berjumpa dengan Ibrahim pada malam Isra’, dia berkata kepadaku: Wahai Muhammad sampaikan salamku kepada umatmu dan beritakan kepada mereka bahwa surga itu memiliki tanah yang terbaik dan air yang paling segar. Surga itu dataran kosong (Qi’aan) dan tumbuhannya adalah (dzikir) Subhanallahi Walaa Ilaaha Illallaah Wallaahu Akbar.” (HR. Al-Tirmidzi dan dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah no. 105 Shahih al-Jami’, no. 3460)
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
من قال : سبحان الله ، والحمد لله ، ولا إله إلا الله ، والله أكبر غرس الله له بكل واحدة منهن شجرة في الجنة
“Siapa membaca : Subhaanallaah Walhamdulillaah Walaa Ilaaha Illallaah Wallaahu Akbar maka Allah akan menanamkan untuknya satu pohon di surga dari setiap kalimat tadi.” (HR. al-Thabrani dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah no. 2880)
Dari Jabir Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِي الْجَنَّةِ
“Siapa yang membaca: Subhanallahi al-‘Adziimi wa Bihamdihi, niscaya ditanamkan untuknya satu pohon kurma di surga.” (HR. al-Tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 6429).
sk-001/banjarmasinpost.co.id/restudia)