Ketika Guru Sekumpul dan Kai Abbas Menyaksikan wanita Alami Kecelakaan, Terjadilah Dialog ini

 

Versi Bahasa Banjar

PADA suatu ketika Abah Guru Sekumpul berada di dalam mobil (ketika ingin menuju suatu tempat), bersama Kai Abbas (Ipar Guru Bangil).

Saat di tengah perjalanan Mereka melihat seorang wanita (tidak menutup ‘aurat) jatuh dari kendaraan/sepeda motor (terabah) dan lalu mengalami luka berdarah. Maka melihat akan hal itu terjadilah percakapan nan sarat hikmah ini :

+ Abah Guru: “Abbas, ikam malihatlah babinian tuh gugur luka, kasianlah?!”
+ Kai Abbas: “Inggih, kasian banar Guru’ai”

+ Abah Guru: “Pintangan mana ikam kasian lawan si bibini ngitu?”
+ Kai Abbas: “Naaaa…. amun pintangan kasian nang pas Pian pang nang labih tahu, karena Pian duduk di pamukaan (di samping supir), mun ulun duduk di balakang.”

(Ini menyatakan kpd kita adab Kai Abbas kpd Abah Guru Sekumpul yg tidak mau “babisa2” menjawab mendahului Paguruan! sama spt adab Para Shohabat kpd Baginda Nabi SAW).

+ Abah Guru : “Aku kasian pintangan inya kaluar (pada rumah) kada batutup ‘aurat!”

 

# Artinya orang2 sholeh, terhadap swatu musibah, mereka memandang kepada musibah akhiratnya (condong memandang pada syariat agama) daripada musibah dunianya.

Karena jika tidak taubat maka suatu dosa akan senantiasa dibawa kekal di akhirat. Dalam cerita di atas adalah si wanita yang kecelakaan pada saat dia tidak menutup aurat. Afwan katsier. (ayooha.com)

PADA suatu ketika Abah Guru Sekumpul berada di dalam mobil (ketika ingin menuju suatu tempat), bersama Kai Abbas (Ipar Guru Bangil).

Saat di tengah perjalanan Mereka melihat seorang wanita (tidak menutup ‘aurat) jatuh dari kendaraan/sepeda motor (terabah) dan lalu mengalami luka berdarah. Maka melihat akan hal itu terjadilah percakapan nan sarat hikmah ini :

+ Abah Guru: “Abbas, kami malihat tidak perempuan yang kecelakaan itu, dia terjatuh dan menderita luka, kasihan ya?!”
+ Kai Abbas: “Iya Guru, benar-benar kasihan dia.”

+ Abah Guru: “Di bagian mananya kamu kasihan dengan perempuan itu ?”

+ Kai Abbas: “Naaaa…. kalau di bagian mananya yang membuat ulun mengasihani dia, yang lebih tepat mengetahuinya itu ya sampeyan guru, karena sampeyan duduk di depan (di samping sopir), kalau saya duduk di belakang.”

# Artinya orang2 sholeh, terhadap suatu musibah, mereka memandang kepada musibah akhiratnya (condong memandang pada syariat agama) daripada musibah dunianya.

Karena jika tidak taubat maka suatu dosa akan senantiasa dibawa kekal di akhirat. Dalam cerita di atas adalah si wanita yang kecelakaan pada saat dia tidak menutup aurat. Afwan katsier. (ayooha.com)

Baca Juga :  Ada “Nang Manyambati”, Guru Sekumpul Langsung Bela Gus Dur

Sumber : Didin Banjarmasin,
Via Pecinta Waliyullah (Yusrie Salman Alaydrus) 

Foto Abah Guru Sekumpul saat keluar dari mobil. foto istimewa

 

BACA JUGA : Rahasia di Balik Wangi Tubuh Abah Guru Sekumpul yang tidak Pernah Hilang