2 Kali Debat 2 Kali Bikin Sensasi, Akankah di Debat ke 3 Cagub ini Bikin Sensasi Lagi

BALIKPAPAN, SUARAKALTIM.com–  Nanti malam (Jumat, 22/6), debat ke tiga kandidat gubernur dan wakil gubernur Kaltim akan kembali digelar KPU Kaltim. Lokasi yang dipilih di Balikpapan. Tepatnya di gedung Kesenian Balikpapan. Acaranya dimulai pukul  19.00 Wita. Disiarkan secara langsung melalui TVRI Kaltim..

Di debat pertama dan kedua, Cagub dari nomor 3, Isran Noor “berulah”. Isran Noor tidak mau menggunakan kesempatan bertanya kepada paslon yang lain.  Host debat menjelaskan aturannya tidak seperti itu. Dan meminta Isran Noor untuk mengajukan pertanyaan. 

Menurut Isran, bila memberikan hak pertanyaan adalah hak dia, maka boleh dong dirinya tidak menggunakan hak tersebut.  Gerrr pendukung dalam ruangan debat tertawa.

‘’Saya ini sebenarnya malas untuk bertanya. Tapi baiklah ini pertanyaan dari masyarakat,’’ kata Isran Noor seakan terpaksa mengajukan pertanyaanan.

Waktu sempat terbuang beberapa menit.

Bahkan host sempat meminta Cagub dari paslon nomor 1  Sofyan Hasdam untuk segera memulai berbicara menjawab Isran Noor.

‘’Apa yang saya jawab. Pertanyaan tidak ada,’’ kata Sofyan Hasdam.

Setelah diminta host, Isran Noor lalu bersedia mengajukan pertanyaan.  Setelah pertanyaan disampaikan, dan dijawan Sofyan Hasdam, dengan jawaban yang lebih banyak “tidak nyambung”,  Isran Noor pun memanggapi jawaban Sofyan Hasdam sekedarnya saja.

Sejumlah pihak menilai di acara debat itu terlihat Isran Noor seperti “arogan” dan “merendahkan” lawan debatnya.

Di debat kedua,  kebetulan Isran Noor berhadapan kembali dengan Sofyan Hasdam.

Ketika diberi kesempatan bertanya, Isran Noor kembali enggan untuk melontarkan pertanyaan.   Karena aturan debat telah disusun dan tidak boleh dilanggar,

Sebelum mengajukan pertanyaan Isran Noor, mengatakan kepada Sofyan Hasdam;  “ Baik lah, situ calon gubernur ya , situ  calon gubernur ya?”.

Bukankah semua orang sudah tahu Sofyan Hasdam itu calon gubernur?  Sofyan Hasdam sendiri  sepertinya tidak berkutik “dibully” Isran Noor.

 

ISRAN NOOR. Berani untuk Kaltim Bermartabat. foto antara.news

 

“PERANGAI” ISRAN NOOR

Mengenai perangai Isran Noor ini,  Koordinator Kelompok Kerja atau Pokja 30 Carolus Tuah menuliskannya secara spesial.

‘’Tidak ada yang lebih penting dalam risalah kali ini selain membedah perangai Isran Noor. Dalam Debat Publik II Pilgub Kaltim 2018 pada Rabu, 9 Mei 2018, di Jakarta, calon gubernur nomor urut 3 itu mempermalukan dirinya di depan khalayak, tulis Carolus Tuah seperti yang dilansir dari  kaltimkece.id. 

Tuah menyebutkan ada empat peristiwa dapat dicermati sebagai bahan telaah. Pertama-tama, Isran sudah tampil beda dalam pernyataan pembuka. Dia menyerahkan penjelasan visi dan misi kepada calon wakil gubernur, Hadi Mulyadi. 

‘’Memang tidak dilarang, tapi ceroboh. Visi dan misi adalah narasi utama pasangan calon. Dari situlah, kandidat menggambarkan masa depan Kaltim lima tahun mendatang ketika mereka berkuasa. Sudah sewajarnya bila visi dan misi mengalir di dalam darah dan semangat juang setiap kandidat. Jika untuk menjelaskannya saja mesti dilimpahkan, apatah lagi pekerjaan yang lain? ‘’ kata Tuah.

Peristiwa kedua berhubungan dengan sportivitas. Isran sempat ditegur moderator ketika mengambil bola undian dalam sesi debat calon gubernur. Moderator tampaknya mendapati Isran sedang coba-coba memilih bola dengan melihat nomor undian terlebih dahulu. 

‘’Masih mengenai aturan main, Isran kemudian seolah mengulur-ngulur waktu ketika mendapat kesempatan bertanya kepada Sofyan Hasdam, cagub nomor urut 1. Dia mengeluarkan celetukan yang tidak penting hingga waktu bertanya habis. Sofyan pun kebingungan menjawab karena Isran memang sama sekali tidak mengajukan pertanyaan dan itu mencederai aturan main. Patut dicatat, tidak sportif dekat sekali dengan curang. Sangat-sangat dekat,’’  analisis Tuah dalam tulisannnya.

Peristiwa ketiga menjadi puncak kegagalan Isran menjaga akal sehat warga Kaltim untuk memilihnya. Dia dengan tidak simpatik menghardik Sofyan Hasdam. Kutipan lengkap Isran saat diberi kesempatan bertanya adalah sebagai berikut.

“Saya sebenarnya malas bertanya. Jadi, tidak sampai hati aku bertanya ini. Tapi apa boleh buat? Jadi saya mau tanya bagaimana Pak… calon gubernur, ya? Bapak calon gubernur?”

Bahkan dalam konteks bercanda, pertanyaan demikian tidak etis. Jika pun Isran merasa punya relasi yang dekat dengan Sofyan sehingga dia merasa berhak untuk bercanda, debat publik bukan tempat yang tepat. Debat dibiayai uang negara dan itu uang rakyat. Ada hak warga Kaltim untuk mendapatkan debat yang bermutu, bukannya menyajikan guyonan yang sama sekali tak lucu.

Menurut Tuah, pertanyaan Isran kepada Sofyan Hasdam juga cenderung merendahkan lawan bicara. Gaya tutur yang seolah mengejek, lagi-lagi, seperti tidak menghormati debat. ‘’Perbuatan Isran sesungguhnya mempermalukan partai politik pengusungnya. Saya sungguh iba kepada Hadi Mulyadi. Dari gesturnya, politikus Partai Keadilan Sejahtera itu tak kuasa menutupi ketidaknyamanan pada saat Isran bicara. Penampilan Hadi yang cukup cemerlang pun seolah sia-sia,’’ Tuah menyayangkan.

Peristiwa keempat dan yang terakhir, lanjut tulis Tuah, Isran menunjukkan respek yang rendah kepada lawan bicara. Pada saat berdebat dengan Rusmadi, cagub nomor urut 4, Isran terlihat kurang santun. Memang, Rusmadi adalah junior Isran di Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Tetapi, Isran bertanya dalam sebuah debat yang disaksikan rakyat Kaltim, bukan ospek kampus. 

Sebelum menjawab, sambung Tuah, Isran ditanyai Rusmadi mengenai kebijakan pengelolaan karst di Kutai Timur dan hubungannya dengan pembangunan pabrik semen. Isran dengan nada tinggi menjawab, “Aku yang keluarkan IUP (izin usaha pertambangan)-nya.” 

Isran tercatat beberapa kali memakai kata “aku” dalam debat. Meskipun “aku” sering dipakai sehari-hari, meskipun Rusmadi adalah juniornya, Isran jelas kurang bijak memilih diksi itu. Rusmadi, bagaimanapun, berstatus sama dengannya saat debat yakni calon gubernur. Rusmadi juga bergelar doktor, sama seperti Isran. Sebagai sesama doktor dan calon gubernur, tidak adakah respek kepada lawan bicara? 

”Jika kepada Rusmadi dan Sofyan Hasdam saja Isran perlakukan demikian, bolehkah kami bertanya, wahai Yang Mulia Isran Noor, bagaimana Anda memperlakukan kami sebagai rakyat jelata? Bolehkah kami meminta gambaran, seperti apa kinerja seseorang yang menyusun kalimat saja serampangan? ” tanya Carolus Tuah.

Akankah ada di debat ketiga kandidat gubernur dan wakil gubernur nanti malam, Isran Noor akan bikin sensasi lagi?  Ataukah Hadi Mulyadi, yang “hanya” seorang calon Wakil Gubernur kembali tampil “menutupi gaya”Isran Noor? Apakah Sofyan Hasdam akan kembali “mati kutu” atau “tidak berkutik” “Dibully” isran Noor?

Sebaiknya kita tonton saja debat malam ini, di TVRI (Kaltim).

 

 

#Dari www.kaltim.KPU Kaltim,   lembaga penyelenggara Pilgub di Kaltim, yang diketua Mohammad Taufik, Komisioner KPU Kaltim Divisi Kaltim Divisi Sosialisasi, Parpas dan SDM, Mohammad Syamsul Hadi, dan Sekretaris KPU Kaltim, H Syarifuddin Rusli ini sudah bikin iklannya :

Live Streaming Debat Publik Ketiga Pilgub Kaltim 2018 LIVE ~ TVRI Kaltim

 

sk-001/email akhmadzailani@suarakaltim.com