SURABAYA, www.SUARAKALTIM.com– PT. Pegadaian (Persero) terus melakukan inovasi dan berbenah untuk menggaet nasabah milelial dengan memperluas jaringan The Gade Coffee & Gold di Kota Surabaya. Kota Surabaya menjadi pengembangan The Gade Coffee & Gold yang ke-22 se-Indonesia. Keberadaan kafe ini memberikan wadah anak muda dimanjakan bisa ‘nongkrong dan ngopi’ serta fasilitas milik Pegadaian.
“Karena Pegadaian memiliki banyak produk yang bisa dimanfaatkan anak muda saat ini. Kita memang mengincar segmen milenial. Mereka bisa di kafe dan memanfaakan fasilitas serta mengambil produk Pegadaian,” kata Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Sunarso di sela-sela launching The Gade Coffee & Gold ke-22 di Jalan Dinoyo, Surabaya.
Sunarso mengatakan, peluncuran The Gade Coffee & Gold ini sebagai bentuk perubahan yang dilakukan Pegadaian. Pegadaian melakukan perubahan menjadi lebih baik, mulai dari perbaikan gedung hingga sistem pendekatan kepada milenial.
“Saat ini, anak muda menjadi target penting, untuk itu Pegadaian melakukan pendekatan yang sesuai dengan apa yang di sukai anak muda,” jelasnya.
Menurutnya anak muda yang masih malu-malu datang ke outlet Pegadaian bisa melakukan transaksi di kafe. Demikian para karyawan pegadaian siap melayani nasabah dengan maksimal.
“Jadi sebagian masyarakat yang masih malu-malu datang di outlet dapat melakukan transaksi di kafe. Karyawan kami akan melayani transaksi mulai pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB,” ujarnya.
Saat ini, ungkap Sunarso, jumlah nasabah Pegadaian di seluruh Indonesia sebesar 10 juta orang. Dari jumlah itu, sebanyak 68 persen merupakan nasabah milenial. Mereka kebanyakan memanfaatkan produk Pegadaian berupa ‘tabungan emas’. Bahkan kedepan, lanjut dia, orang yang membutuhkan uang bisa dilakukan secara online.
Tahun 2018, jelas Sunarso pencapaian Pegadaian sangat bagus ada 3 ton masyarakat yang menabung emas. Dengan jumlah penabung sebesar 1.400 nasabah. Jumlah tersebut diprediksi akan mengalami peningkatan, karena Pegadaian akan lebih agresif untuk menambah jumlah nasabah.
“Kita akan menggunakan digital sebagai tempat melakukan transaksi. Saya yakin nasabah akan bertambah lebih banyak dibandingkan tahun ini,” ucap Sunarso.
Tentang kinerja, Sunarso mengatakan tahun 2018 sudah optimistis target yang ditetapkan. Misalnya laba perusahaan sampai November laba sebesar Rp 2,5 triliun, realisasi pembiayaan Rp 40,3 triliun dan asset sebesar Rp 52,2 triliun. Untuk tahun 2019, perseroan tetap optimistis kinerja tumbuh 15 persen. sk-005/duta.co.id