LINK : Pencabutan Bebas Bersyarat Pimred Tabloid Obor Rakyat Seperti “Pesanan Penguasa”

JAKARTA, suarakaltim.com-Pencabutan bebas bersyarat pimpinan redaksi tabloid Obor Rakyat,  Setiyardi Budiono karena adanya rencana menerbitkan sebelum pelaksanaan Pilpres 2019, dinilai direktur Lembaga Informasi Kerakyatan (LINK) Akhmad Zailani adalah membungkam kebebasan pers.

”Masyarakat  bertanya-tanya kenapa setelah Pilpres 2019? Kenapa tidak boleh kapan pun, bila penerbitan media tersebut telah sesuai dengan persyaratan koridor hukum yang ada, sesuai dengan UU no. 40/ 1999 Tentang Pers. Di masyarakat akhirnya muncul dugaan, jangan-jangan ini pesanan penguasa, karena adanya kepentingan di Pilpres 2019, ” ujar dAkhmad Zailani kepada wartawan di Jakarta,  Jumat (8/03).

LINK juga menyayangkan, terlalu cepatnya penahanan Setiyardi Budiono, sementara bukti terbit kembalinya tabloid Obor Rakyat belum ada. “Nampak tergesa-gesa.  Seperti kekhawatiran yang berlebihan. Pimprednya ditahan dulu, agar Obor Rakyat batal launching.  Menerbitkan koran asalkan sesuai UU pers, seperti alamat jelas, susunan redaksi jelas dan persyaratan lain terpenuhi bukanlah suatu pelanggaran hukum. Kalau soal isi, kan bisa bantahan klarifikasi,  ” kata Zailani, yang juga aktifis pers.

Rencananya, acara launching Obor Rakyat reborn akan tetap dilangsungkan hari ini (Jumat, 8/3) di Gedung Joang 45 Menteng. Jakarta Pusat pukul 19.00-22.00 WIB. Setiyardi sendiri kembali dimasukan ke LP Cipinang.

“Hari ini saya kembali masuk LP Cipinang. Pemerintah membatalkan cuti bersyarat saya,” demikian status Setiyardi di akun Facebooknya, Kamis (7/3). 

Setiyardi menceritakan status tersebut dibuatnya dalam perjalanan masuk LP Cipinang. Setelah menulis status tersebut dia tidak bisa mengakses Facebook lagi.

Berikut pernyataan Setiyardi di Facebook:

Assalamu’alaikum Wr Wb., 

Saya tak bisa hadir di acara Obor Rakyat Reborn! Hari interested saya kembali masuk LP Cipinang. Pemerintah  membatalkan cuti  bersyarat saya, dalam surat yang diberikan saya dianggap meresahkan.

Saya berharap Obor ini terus menyala. Insya Allah Redaksi akan terus bekerja, menerangi akal sehat kita semua.

Baru saja saya sungkem dengan Mamak, pamit dan mohon doanya. 

sk-012