JAKARTA, SUARAKALTIM.com – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku terpukul dengan banyaknya kepala daerah yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK.
“Dengan banyak OTT ya saya merasa terpukul, juga sedih dan prihatin,” kata Tjahjo, Rabu (142/).
Dalam dua pekan terakhir, KPK telah melakukan OTT kepada tiga kepala daerah. Mereka adalah Bupati Jombang Nyono Suharli. Bupati Ngada Marianus Sae, dan terakhir Bupati Subang Imas Aryumningsih.
Menurut Tjahjo, kepala daerah seharusnya menjadi mitra Kementerian Dalam Negeri dalam membangun tata kelola pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Harapannya, tata kelola tersebut dapat semakin efektif dan efisien.
|
Tjahjo menyebut seharusnya para kepala daerah telah memahami area-area rawan korupsi, sehingga tidak boleh lengah.
“Yang setiap kita lengah pada godaan, pasti terjerat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tjahjo meminta kepala daerah yang terkena OTT KPK untuk kooperatif dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh KPK.
Meski begitu, Tjahjo juga mengharapkan asas praduga tak bersalah juga dikedepankan dalam proses hukum tersebut.
Tjahjo juga menuturkan sebenarnya KPK sudah sering kali mengingatkan kepada Kemendagri dan pemerintah daerah untuk menghindari korupsi. Hal tersebut, kata Tjahjo dilakukan oleh KPK sebagai bentuk fungsi pencegahan yang dimilikinya.sk-001/Abi Sarwanto/CNN Indonesia