Ini Bacaan Lirik Syair Manaqib Abah Guru Sekumpul, Sebagai Obat Kerinduan pada Guru Ijai .

Share
baca dalam 4.0 mintues

 

Bacaan Lengkap Lirik Syair Manaqib Guru Sekumpul, Obati Kerinduan pada Guru Ijai

Martapura, Suara Kaltim – Setiap tahun haul Abah Guru Sekumpul diperingati. Tahun 2025 ini adalah haul Abah Guru Sekumpul yang ke 20. Berdasarkan padakalender Hijriah Indonesia 2025 yang dirilis Bimas Islam Kementerian Agama RI, 5 Rajab 1446 Hijriah,  maka jadwal peringatan Haul ke-20 Guru Sekumpul tahun 2025 bertepatan dengan hari Minggu, tanggal 5 Januari 2025.

KH. Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul atau juga biasa dipanggil Guru Ijai merupakan ulama yang sangat kharismatik dan memiliki banyak karomah kewalian.

Abah Guru Sekumpul memiliki ratusan ribu bahkan jutaan jamaah yang selalu hadir dalam majelisnya saat masih hidup. Jamaahnya tak hanya dari berbagai daerah di Indonesia, tapi hingga ke luar negeri seperti dari Malaysia, Siangapura, Brunai Darussalam.

Bahkan setelah Abah Guru Sekumpul Wafat para jamaahnya berdatangan dari berbagai daerah. untuk mengikuti acara haul. Kota Martapura pun dibanjiri jamaah abah Guru Sekumpul. Jumlah yang hadir ada berbagai versi, yang menyebutkan. Tak hanya ratusan ribu jamaah, namun ada yang menyebutkan hingga  lebih dari 3 juta orang yang datang untuk mengobati kerinduan terhadap ulama Banjar ini.

Berikut ini adalah lirik syair manaqib Haul Guru Sekumpul yang sering dibaca untuk mengobati kerinduan pada Sang Guru.

Hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi kapan tanggal pasti jadwal acara Haul ke-20 Guru Sekumpul tahun 2025.

Hau lAbah Guru Sekumpul diperingati setiap tanggal 5 Rajab dan dipusatkan di Musala Ar-Raudhah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

 

bacaan lengkap Syair Manaqib Abah Guru Sekumpul:

 

Dengan Bismillah kami mulakan
Alhamdulillah kami sertakan
Sholawat salam kami haturkan
kepada Nabi,Keluarga,Shohabat ikutkan

Sekumpul komplek Raudhoh namanya
kitab dan dzikir,sholawat dibaca
Terang cahyanya nyinari majlisnya
tercurah banyak Rahmat Tuhannya

Sekumpul mengumpul banyak ‘Ulama
kumpul bersama dimajlisnya
Seorang Guru lautan ‘ilmunya
Syaikhona Zaini mimpin ta’limnya

Berbagai ‘ilmu diajarkannya
segala ‘ilmu fardhu ‘ainnya
Tauhid dan fiqih juga tasawwufnya
semoga Allah balas jasanya

Duhai Guru Ayah kami
engkau mendidik bimbing ruh kami
Engakau lah pewaris Nabi-Nabi
nyebar luaskan sunnahnya Nabi

Cahya sekumpul Allah masyhurkan
berbagai ‘ilmu Habaib datangan
Berbagai penjuru dunia datangan
Mekkah Hadromaut tak ketinggalan

Seorang ‘ulama Allah komplitkan
suaranya merdu wajahnya tampan
Tinggi badannya indah menawan
siapa ketemu tunduk dan sopan

Musholla Raudhoh tempat ajarnya
bermacam ‘ilmu serta wiridnya
Sebagai ‘ulama ikutkan Nabinya
yang islam padanya amat banyaknya

Beliau terkenal murah hatinya
murah hartanya sosial hatinya
Setiap tamu dan yang muallafnya
diberinya duit dengan kasihnya

 

Mesjid Martapura dan pesantrennya
ikut menaruh celengan ‘amalnya
Hasilnya puas banyak dapatnya
berkah ‘ilmunya berkah Gurunya

Sekumpul masyhur banyak muridnya
lebih sepuluh ribu orangnya
Terlebih-lebih waktu maulidnya
komplek sekumpul tak memuatnya

Beliau keturunan Syekh Arsyadnya
Datu kelampayan itu masyhurnya
Betapa senang hati Datunya
lihat cucunya dengan suksesnya

Pengajian sekumpul membawa berkah
akhirat berkah dunia pun berkah
Ojek dan taksi beca pun berkah
inilah majlis pembawa Rahmat

Beliau ‘Ulama bukan ‘Umaro
bahkan ‘Umaro datang padanya
Duduk bersimpuh dengan ta’limnya
bersih politik melulu agama

 

Beliau terkenal kharismatiknya
pejabat negara bahkan presidennya
Semuanya datang minta do’anya
ngambil berkahnya dengar nasehatnya

Tugas ‘Ulama amat beratnya
bermacam rintangan dihadapinya
Segala fitnahan dengkian padanya
diterima dengan lapang dadanya

Hidup didunia jangan herannya
negrinya bala negrinya fana
Setiap orang cinta padanya
ada juga orang benci padanya

Rasulullah pun yang paling mulia
ada yang beriman ada yang kafirnya
Dari Nabi Adam hingga kiamatnya
ada yang suka ada yang bencinya

Sebelum tiba waktu wafatnya
komplikasi penyakit Allah ngujinya
Hatinya sobar terus berobatnya
sakit menambah tinggi pangkatnya

Didalam sakit terus ngajarnya
seolah penyakit tak dirasanya
Inilah hamba Allah mencintainya
Tanda Allah cinta disakitkannya

Seorang ‘ulama Allah komplitkan
suaranya merdu wajahnya tampan
Tinggi badannya indah menawan
siapa ketemu tunduk dan sopan

Musholla Raudhoh tempat ajarnya
bermacam ‘ilmu serta wiridnya
Sebagai ‘ulama ikutkan Nabinya
yang islam padanya amat banyaknya

Beliau terkenal murah hatinya
murah hartanya sosial hatinya
Setiap tamu dan yang muallafnya
diberinya duit dengan kasihnya

 

Mesjid Martapura dan pesantrennya
ikut menaruh celengan ‘amalnya
Hasilnya puas banyak dapatnya
berkah ‘ilmunya berkah Gurunya

Sekumpul masyhur banyak muridnya
lebih sepuluh ribu orangnya
Terlebih-lebih waktu maulidnya
komplek sekumpul tak memuatnya

Beliau keturunan Syekh Arsyadnya
Datu kelampayan itu masyhurnya
Betapa senang hati Datunya
lihat cucunya dengan suksesnya

Pengajian sekumpul membawa berkah
akhirat berkah dunia pun berkah
Ojek dan taksi beca pun berkah
inilah majlis pembawa Rahmat

Beliau ‘Ulama bukan ‘Umaro
bahkan ‘Umaro datang padanya
Duduk bersimpuh dengan ta’limnya
bersih politik melulu agama

 

Beliau terkenal kharismatiknya
pejabat negara bahkan presidennya
Semuanya datang minta do’anya
ngambil berkahnya dengar nasehatnya

Tugas ‘Ulama amat beratnya
bermacam rintangan dihadapinya
Segala fitnahan dengkian padanya
diterima dengan lapang dadanya

Hidup didunia jangan herannya
negrinya bala negrinya fana
Setiap orang cinta padanya
ada juga orang benci padanya

Rasulullah pun yang paling mulia
ada yang beriman ada yang kafirnya
Dari Nabi Adam hingga kiamatnya
ada yang suka ada yang bencinya

Sebelum tiba waktu wafatnya
komplikasi penyakit Allah ngujinya
Hatinya sobar terus berobatnya
sakit menambah tinggi pangkatnya

Didalam sakit terus ngajarnya
seolah penyakit tak dirasanya
Inilah hamba Allah mencintainya
Tanda Allah cinta disakitkannya

 

  • *jay/dari berbagai sumber

 

Scroll kembali ke atas