Anggawira mengaku menyesalkan kejadian tersebut, mengingat ponpes harus bersikap netral dan merangkul.
“Ponpes Buntet sebagai salah satu yang memiliki nilai sejarah dan peran besar bagi negara dan bangsa jangan sampai dipolitisasi oleh kepentingan Jokowi-Maruf,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (1/3).
Anggawira yang juga caleg DPR RI Partai Gerindra Dapil Jawa Barat VIII memandang bahwa Ponpes Buntet seyogyanya dapat menjadi simbol persatuan dengan terbuka menerima seluruh pasangan capres.
“Ponpes Buntet dapat menjadi teladan bagi umat Islam Indonesia jika terbuka memberikan nasihat dan masukan bagi pembangunan bangsa ke depannya,” jelasnya.
Sebelumnya, muncul surat pernyataan yang menolak kunjungan Sandiaga Uno ke Ponpes Buntet dengan alasan berpotensi memunculkan kerawanan sosial. Surat pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa Ponpes Buntet telah mendukung pasangan nomor 01 Joko Widodo-Maruf Amin (Jokowi-Maruf) di Pilpres 2019. RMOL
BERITA LAINNYA :
- Dwi Fungsi TNI, dinilai Hidupkan Hantu di Siang Bolong
- ‘Babak Baru’ Kasus Kematian Siyono, Keluarga Ajukan Pra Peradilan
- Amerika Pasang Sayembara $1 Juta untuk Penangkapan Putra Osama bin Laden
- Umat Islam Maluku Utara Kecam Festival Kebhinekaan Bawa Misi Agama
- CEK FAKTA: Benarkah Prabowo Marah-marah ke Ulama di Madura? Ini Faktanya