KH. Luthfi Basori.Foto Suara nasional
- Munas NU Putuskan Non Muslim Bukan Kafir, Dinilai Ada Permainan Kelompok Liberal
- Kyai Cholil Nafis: Tidak Baik Takut Sebut “Kafir” ke Orang yang Tak Beriman kepada Allah
JAKARTA, www.suarakaltim.com – Ulama NU Jawa Timur, KH. Luthfi Basori menegaskan bahwa sikap teologis PBNU yang menyarankan untuk tidak menyebut non-muslim sebagai kafir adalah sikap yang bertentangan dengan syariat Islam. Ia pun menyatakan diri menolak keputusan NU tersebut.
“Jelas bertentangan dengan Islam. Jadi yang menentang istilah kafir terhadap Allah dan tidak beriman kepada Rasulullah, itu jelas salah,” kata Kyai Luthfi dilansir dari iblat.net pada Jumat (01/03/2019).
Ia menjelaskan, istilah kafir dan muslim tercantum jelas dalam Al-Quran dan telah digunakan sejak zaman nabi. Dengan begitu, keberatan terhadap penggunaan kata kafir sama dengan keberatan terhadap penggunaan ayat Al-Quran.
“Karena didalam Al-Quran disebutkan bahwa orang Yahudi dan Nasrani tidak beriman kepada Allah itu disebut kafir, juga yang trinitas kan kafir, kan itu bahasa AL-Quran,” sambungnya.
Ia menekankan bahwa istilah kafir adalah bahasa baku yang tidak dipertentangkan maknanya sejak zaman nabi. Sedang menurut Kiai Luthfi, akar masalahnya berada pada kaum liberal yang mempertentangkan itu sekarang.
“Selama ini gak ada masalah kan. Yang muslim ya muslim, yang kafir ya kafir. Sumber konflik itu dari orang yang mempertentangkan, yaitu orang liberal sendiri,”tandasnya. kiblat.net
BERITA LAINNYA :
- Umat Islam Maluku Utara Kecam Festival Kebhinekaan Bawa Misi Agama
- Tokoh Muhammadiyah Ini Minta Said Aqil Minta Maaf Soal Ucapannya “Harus dari NU”
- Prabowo: Kami banyak kesamaan dengan Muhammadiyah
- Muhammadiyah berikan enam poin masukan bagi Prabowo-Sandiaga
- Gus Irfan Sayangkan Ucapan Maruf Amin Terhadap Ahmad Dhani